126 Nilai signifikansi antara motivasi kerja dengan kedisiplinan guru dalam
tabel 4.11 menunjukkan nilai sebesar 0,000. Hal itu membuktikan bahwa antara motivasi kerja dan kedisiplinan guru terdapat hubungan yang linier, karena nilai
signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan tabel 4.10 dan tabel 4.11 dapat diketahui data gaya
kepemimpinan kepala sekolah X
1
dan kedisiplinan guru Y maupun data motivasi kerja X
2
dan kedisiplinan guru Y memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi dari masing-masing pengujian variabel lebih kecil
dari 0,05 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan hubungan antara X
1
dan X
2
dengan Y bersifat linier.
4.1.4.3 Uji Multikolinearitas
Dalam model regresi ganda, syarat yang berlaku adalah tidak mengandung multikolinearitas atau tidak memiliki hubungan sempurna antar variabel
independen. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan linier antar variabel independen pada model regresi. Dalam penelitian
ini, uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antara variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah X
1
dan motivasi kerja X
2
. Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat dari nilai
Inflation Factor VIF pada model regresi dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada output Coefficients, kolom
Collinearity Statistics VIF. Jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel independen lainnya.
127 Sebaliknya, antara variabel independen dikatakan tidak ditemukan adanya
multikolinearitas apabila nilai VIP kurang dari 5. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
28,543 8,956
3,187 ,002
Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah ,373
,104 ,413
3,574 ,001
,734 1,363
Motivasi Kerja ,149
,099 ,174
1,503 ,137
,734 1,363
Sumber: Lampiran 35 Tabel 4.12 menunjukkan nilai VIF untuk gaya kepemimpinan kepala
sekolah X
1
dan motivasi kerja X
2
sebesar 1,363. Dapat disimpulkan bahwa pada model regresi dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya masalah
multikolinearitas, karena nilai VIF dari masing-masing variabel independen kurang dari 5 1,363 5.
4.1.4.4 Uji Heteroskedastisitas
Model regresi dalam penelitian ini dapat memenuhi syarat apabila tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana
terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi.Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya faktor lain
yang memengaruhi penelitian di luar variabel yang diteliti pada model regresi. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan
uji Spearman’s rho, yaitu dengan mengkorelasikan nilai residual Unstandardized
residual dengan masing-masing variabel independen. Uji heteroskedastisitas
128 dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasil dari
pengujian heteroskedastisitas selengkapnya dapat dilihat dalam tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah Motivasi
Kerja Unstandardized
Residual
Spearmans rho
Gaya Kepemimpina
n Kepala
Sekolah Correlation
Coefficient 1,000
,598 -,009
Sig. 2-tailed .
,000 ,937
N 77
77 77
Motivasi Kerja Correlation
Coefficient ,598
1,000 ,002
Sig. 2-tailed ,000
. ,989
N 77
77 77
Unstandardiz ed Residual
Correlation Coefficient
-,009 ,002
1,000 Sig. 2-tailed
,937 ,989
. N
77 77
77
Sumber: Lampiran 36 Hasil dari pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada output
Nonparametric Correlatioan Correlation pada kolom Unstandardized Residual baris Sig. 2-tailed masing-masing variabel independen
.
Jika nilai signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah
heteroskedastisitas, sedangkan nilai signifikansi korelasi lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Terlihat dari tabel 4.13 korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan Unstandardized residual menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,937,
sedangkan korelasi antara motivasi kerja dengan Unstandardized residual menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,989. Karena nilai signifikansi korelasi
lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan dalam model regresi pada penelitian ini tidak mengandung heteroskedastisitas.
129
4.1.5 Hasil Analisis Akhir