123
4.1.4.1 Uji Normalitas
Cara untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian pada masing- masing variabel dapat dilihat pada hasil uji normalitas data. Uji normalitas juga
bertujuan untuk menentukan metode statistik parametris atau non parametris yang akan digunakan untuk pengujian data. Data yang berdisitribusi normal dapat
menggunakan metode statistik parametris, sedangkan data yang berdisitribusi tidak normal dapat menggunakan metode statistik non parametris. Kenormalan
data pada penelitian ini dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov yang diolah dengan bantuan program SPSS versi 20.
Data pengambilan keputusan hasil uji normalitas data dapat dilihat pada output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada nilai signifikansi Asymp Sig
2-tailed. Jika signifikansi lebih besar dari 0,05, maka data berdistirbusi normal. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah Motivasi
Kerja Kedisiplinan
Guru N
77 77
77 Normal Parameters
a,b
Mean 82,3247
95,7143 73,5195
Std. Deviation
7,73822 8,14322
6,98798 Most
Extreme Differences
Absolute ,081
,111 ,122
Positive ,041
,058 ,093
Negative -,081
-,111 -,122
Kolmogorov-Smirnov Z ,714
,978 1,069
Asymp. Sig. 2-tailed ,688
,295 ,203
Sumber: Lampiran 33
124 Dari tabel 4.9 dapat dilihat pada baris Asymp. Sig. 2-tailed diperoleh nilai
signifikansi untuk variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah sebesar 0,688, untuk variabel motivasi kerja sebesar 0,295, dan untuk variabel kedisiplinan guru
sebesar 0,203. Nilai signifikansi pada masing-masing variabel menunjukkan lebih dari 0,05 0,688 0,05, 0,295 0,05, dan 0,203 0,05 yang berarti data dari
masing-masing variabel berdisitribusi normal.
4.1.4.2 Uji Linieritas
Uji linieritas harus terpenuhi sebagai syarat dalam analisis regresi. Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier atau tidak antara
variabel X dan Y. Dalam penelitian ini, uji linieritas digunakan untuk mengetahui antara variabel X
1
dengan Y, maupun X
2
dengan Y apakah memiliki hubungan yang linier atau tidak. Uji linieritas dalam penelitian ini, dilakukan menggunakan
program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji linieritas yaitu Klik Analyze
– Compare Means – Means. Kemudian, masukkan variabel kedisiplinan guru Y pada kotak Dependent List, sedangkan variabel
gaya kepemimpinan kepala sekolah X
1
dan motivasi kerja X
2
ke dalam kotak Independent List. Selanjutnya, klik Options
– pilih Test for Linearity – klik Continue
– klik Oke. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf
signifikansi 0,05. Pengambilan keputusan hasil uji linieritas dapat dilihat pada output ANOVA Table pada kolom sig. baris Linearity. Apabila nilai signifikansi
Linearity kurang dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan dua variabel
125 bersifat linier. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 4.10 dan tabel 4.11
berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Linieritas X
1
terhadap Y
ANOVA Table
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig. Kedisiplinan
Guru Gaya
Kepemimpi nan Kepala
Sekolah Between
Groups Combined
1784,254 25
71,370 1,889 ,027
Linearity 937,930
1 937,930 24,824 ,000
Deviation from
Linearity 846,324
24 35,264
,933 ,561 Within Groups
1926,967 51
37,784 Total
3711,221 76
Sumber: Lampiran 34 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat variabel gaya kepemimpinan kepala
sekolah dengan kedisiplinan guru menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,00. Nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan variabel gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan kedisiplinan guru mempunyai hubungan yang linier.
Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas X
2
terhadap Y
ANOVA Table
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig.
Kedisiplinan Guru
Motivasi Kerja
Between Groups
Combined 2074,556
28 74,091
2,173 ,009 Linearity
555,659 1
555,659 16,296 ,000 Deviation
from Linearity
1518,897 27
56,255 1,650 ,064
Within Groups 1636,664
48 34,097
Total 3711,221
76
Sumber: Lampiran 34
126 Nilai signifikansi antara motivasi kerja dengan kedisiplinan guru dalam
tabel 4.11 menunjukkan nilai sebesar 0,000. Hal itu membuktikan bahwa antara motivasi kerja dan kedisiplinan guru terdapat hubungan yang linier, karena nilai
signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan tabel 4.10 dan tabel 4.11 dapat diketahui data gaya
kepemimpinan kepala sekolah X
1
dan kedisiplinan guru Y maupun data motivasi kerja X
2
dan kedisiplinan guru Y memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi dari masing-masing pengujian variabel lebih kecil
dari 0,05 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan hubungan antara X
1
dan X
2
dengan Y bersifat linier.
4.1.4.3 Uji Multikolinearitas