Sedangkan tindakan tidak aman unsafe action yaitu suatu tindakan atau tingkah laku yang tidak aman sehingga dapat menyebabkan
kecelakaan kerja, misalnya: a. Cara kerja yang tidak benar
b. Sikap kerja yang tergesa-gesa c. Kurang pengetahuan dan ketrampilan
d. Kelelahan dan kejenuhan, dll Ernawati, 2009.
3. Pelaporan Bahaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengharuskan adanya pelaporan bahaya di tempat kerja. Pelaporan dilaporkan kepada atasan atau
supervisor untuk dapat mengurangi potensi bahaya yang akan menghasilkan dampak negatif EHS Carleton Univesity, 2009.
Menurut CCOHS 2008 proses pelaporan bahaya memungkinkan pekerja untuk melaporkan kondisi berbahaya yang mereka lihat secara
langsung dengan mengisi formulir sederhana yang tersedia. Prosedur ini memungkinkan untuk pelaporan cepat dan tindakan perbaikan berikutnya
tanpa menunggu inspeksi rutin. Penyelidikan dan analisis dari semua kejadian berbahaya adalah
cara yang efektif untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja. Penyelidikan dan analisis harus menghasilkan informasi yang mengarah ke
tindakan korektif yang mencegah atau mengurangi jumlah kejadian berbahaya Human Resources and Skills Development Canada, 2013.
Sehingga adanya kegiatan dalam pelaporan bahaya atas tindakan dan kondisi tidak aman harus dilaksanakan dengan baik. Hal ini juga
sesuai dengan teori safety accident pyramid sebagai berikut :
Gambar 2.1 Safety Accident Pyramid
Teori ini menggunakan ratio perbandingan 1: 10 : 30 : 600 yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Rasio perbandingan 1 adalah untuk kecelakaan berat atau fatal artinya bahwa setiap satu kali kecelakaan berat atau fatal terjadi,
sebelumnya ada sepuluh kali kejadian yang berakibat luka ringan. b. Rasio perbandingan 10 adalah untuk kecelakaan dengan luka
ringan artinya bahwa sepuluh kali kecelakaan luka ringan terjadi, sebelumnya ada tiga puluh kali kejadian kerusakan harta benda.
c. Rasio perbandingan 30 adalah untuk kecelakaan kerusakan harta benda, artinya bahwa setiap tiga puluh kali kejadian kerusakan
harta benda yang timbul, sebelumnya ada enam ratus kali kejadian- kejadian yang tidak berakibat luka atau cidera maupun kerusakan
harta benda nyaris celaka.
d. Rasio perbandingan 600 adalah untuk kecelakaan yang tidak berakibat luka atau kerusakan nyaris celaka, artinya bahwa setiap
enam ratus kali kejadian-kejadian yang tidak berakibat orang luka maupun kerusakan harta benda yang terjadi, kejadian seperti inilah
yang perlu kita kendalikan agar tidak terjadi yang rasio perbandingan kecelakaan 30, 10 maupun 1.
Piramida tersebut menunjukkan bahwa kontribusi tindakan yang tidak aman akan menyebabkan cidera yang parah, satu kecelakaan terjadi
akibat akumulasi nearmiss yang merupakan at risk behaviour dan keadaan berbahaya yang terdiri dari perilaku kerja yang tidak aman maupun kondisi
tidak aman Bird, 1986 dalam Roughton, 2002. Sejalan dengan itu, menurut WSH Council 2014 incident yang terjadi mencakup kejadian
near-miss incident dan hazardous situation situasi berbahaya terbagi
menjadi unsafe conditions dan at risk behaviour WSH Council, 2014. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk mencegah situasi berbahaya
perilaku dan kondisi tidak aman sebelum terakumulasi dan menyebabkan kecelakaan dan cidera lebih serius. Salah satunya dengan melaksanakan
kegiatan pelaporan bahaya yang ada di PT Pelita Air Service.
4. Dasar Hukum Kegiatan Pelaporan Bahaya