pelaporan bahaya dibandingkan pekerja yang menyatakan ada respon pihak pengawas.
3. Hubungan antara Sikap Rekan Kerja dengan Kepatuhan Pelaporan
Bahaya
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa pekerja yang menyatakan bahwa sikap rekan kerja kurang mendukung lebih banyak
yang tidak patuh dalam melakukan pelaporan bahaya 95,6 daripada pekerja yang menyatakan bahwa sikap rekan kerja mendukung 70,3.
Berdasarkan hasil uji statistik chi-square, didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,002
yang artinya pada α 5, ada hubungan yang bermakna antara sikap rekan kerja dengan kepatuhan pelaporan bahaya pada pekerja teknisi unit
maintenance di PT Pelita Air Service area kerja Pondok Cabe Tahun 2015
dengan OR sebesar 9,070 95 CI: 2,050-40,141, artinya pekerja yang menyatakan bahwa sikap rekan kerja kurang mendukung berisiko 9,070
kali tidak patuh dalam melakukan pelaporan bahaya daripada pekerja yang menyatakan bahwa sikap rekan kerja mendukung.
4. Hubungan antara Pengaruh Penghargaan dengan Kepatuhan
Pelaporan Bahaya
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa pekerja yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh dari penghargaan lebih banyak
yang tidak patuh dalam melakukan pelaporan bahaya 90,2 daripada pekerja yang menyatakan bahwa ada pengaruh dari penghargaan 71,8.
Berdasarkan hasil uji statistik chi-square, didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,0
20 yang artinya pada α 5, ada hubungan yang bermakna antara
pengaruh penghargaan dengan kepatuhan pelaporan bahaya pada pekerja teknisi unit maintenance di PT Pelita Air Service area kerja Pondok Cabe
Tahun 2015. Didapatkan juga nilai OR sebesar 3,620 95CI: 1,284- 10,208, artinya pekerja yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh dari
penghargaan memiliki risiko sebesar 3,620 kali untuk tidak patuh dalam melakukan pelaporan bahaya dibandingkan pekerja yang menyatakan
bahwa ada pengaruh dari penghargaan.
91
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yang merupakan keterbatasan dalam penelitian dan dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Adapun keterbatasan penelitian yaitu: 1. Variabel pengawasan yang diteliti pada penelitian ini hanya mencakup
pada respon atau umpan balik yang dilakukan pihak pengawas terhadap pekerja terkait kegiatan pelaporan bahaya. Sehingga varibel yang diteliti
bukan murni pengawasan secara keseluruhan, pengawasan seharusnya melihat bagaimana peran pengawas dalam menjamin kegiatan pelaporan
bahaya berjalan sesuai prosedurmeliputi kelengkapan fasilitas pendukung seperti ketersediaan dan kecocokan kartu, memastikan bahwa semua
pekerja melakukan pelaporan bahaya, serta umpan balik terhadap hasil pelaporan yang diberikan pengawas kepada pekerja.
2. Variabel frekuensi paparan pelatihan pada pekerja dalam penelitian ini hanya berfokus pada frekuensi paparan pelatihannya saja tidak sampai
mendalam kepada informasi yang diterima pekerja dan frekuensi paparan pelatihan keselamatan pada penelitian ini hanya berfokus pada pelatihan
terkait kegiatan pelaporan bahaya. Seharusnya variabel dapat meneliti secara keseluruhan pelatihan-pelatihan dasar lainnya.
3. Keterbatasan jumlah pertanyaan pada kuesioner terkait variabel respon pihak perusahaan dan frekuensi paparan pelatihan keselamatan.