2. Teori Geller, 2001
Perilaku taat atau patuh terhadap peraturan merupakan langkah awal menuju budaya keselamatan E. Scott Geller tahun 2001 mengemukakan
model Total Safety Culture yang memperhatikan 3 faktor yang dinamakan The Safety Triad seperti pada bagan 2.3:
Pengetahuan, Keterampilan, Mesin, Peralatan
Kemampuan, Intelegensi housekeeping,
Motif,Kepribadian Standar prosedur
operasi engienee
Persetujuan, Pelatihan, Pengenalan, Komunikasi,
Menunjukkan kepedulian yang aktif
Bagan 2.2 The Safety Triad
Tiga faktor tersebut bersifat dinamis dan interaktif. Perubahan pada salah satu faktor dapat mempengaruhi faktor lainnya. Budaya
keselamatan yang baik merupakan hasil interaksi perilaku K3, faktor pribadi dan juga faktor organisasi. Faktor perilaku dan personal orang
tersebut menunjukkan kedinamisan manusia dalam keselamatan kerja. Kedua faktor tersebut sangat penting untuk mencapai budaya
keselamatan yang baik. Pendekatan ini berfungsi untuk memahami dan mengelola elemen manusia untuk mencegah kecelakaan kerja Geller,
2001. Budaya
Keselamatan Orang
Lingkungan
Perilaku
Selain itu, ada aspek internal dan eksternal pada individu yang dapat mempengaruhi kesuksesan program keselamatan kerja Geller,
2001. Pendekatan ini digunakan untuk mengubah perilaku seseorang seperti pada bagan 2.3:
Bagan 2.3 Aspek internal dan eksternal
pada individu yang mempengaruhi kesuksesan program keselamatan kerja
Selain itu, Geller 2001 juga menggunakan teori ABC Antecedent -Behavior-Consequence
atau Aktivator-Perilaku-Konsekuensi model yang dikemukakan oleh B.F Skinner untuk mengintervensi perubahan
perilaku termasuk kepatuhan. Model ini dapat digunakan untuk mendiagnosis faktor yang berkontribusi dalam insiden atau perilaku
berisiko maupun kepatuhan dan menentukan tindakan koreksi. Dalam model ini aktivator dapat merangsang timbulnya perilaku dan
konsekuensi dapat memotivasi perilaku. Manusia
Internal Status ciri-ciri:
Sikap, kepercayaan, pemikiran, kepribadian, persepsi, nilai-nilai
dan tujuan Eksternal
Perilaku : Pelatihan, pengenalan,
persetujuan, komunikasi, dan kepedulian secara aktif
Pendidikan Person Based
Teori Kognitif Survey Persepsi
Pelatihan Behaviour based
Ilmu perilaku Audit perilaku
- Diskusi -Pengisian kartu
-Umpan Balik -
Kebijakan -menggunakan APD
-Positifnegatif -Ceramah
-mengingatkan -Hadiah
- Demonstrasi
rekan kerja hukuman
-Perjanjian
Bagan 2.4 The ABC Model
Antecedent ialah sesuatu yang datangnya lebih dahulu sebelum
terjadi perilaku atau behavior. Antecedent dapat dikatakan sebagai pemicu suatu perilaku atau dapat dikatakan mengapa orang berperilaku
seperti itu. Consequence ialah sesuatu yang mengikuti perilaku atau dengan kata lain akibat dari perilaku yang dilakukan Irliyanti, 2014.
Teori dalam model perilaku ABC ini sesuai dengan The lawfullness of behavior
dalam ilmu perilaku yang disampaikan oleh Irliyanti 2014 mengemukakan bahwa tingkah laku manusia timbul karena adanya
stimulus, tidak ada tingkah laku manusia yang terjadi tanpa adanya stimulus, stimulus merupakan sebab terjadinya perilaku, dan semakin
besar stimulus yang ada maka semakin besar kemampuannya untuk menggerakkan tingkah laku.
Penggunaan model perilaku ABC merupakan cara yang efektif untuk memahami mengapa perilaku bisa terjadi dan merupakan cara yang
efektif untuk meningkatkan perilaku yang diharapkan ataupun kepatuhan karena dalam model perilaku ini terdapat konsekuensi yang digunakan
untuk memotivasi agar frekuensi perilaku yang diharapkan dapat meningkat serta model perilaku ABC ini berguna untuk mendesain
Aktivator Perilaku
Konsekuensi
intervensi yang dapat meningkatkan perilaku, individu, kelompok, dan organisasi Geller, 2005. Dalam hal ini perilaku yang diharapkan
frekuensinya meningkat ialah kepatuhan pengisian kartu pelaporan bahaya untuk mendukung meningkatnya perilaku aman pada pekerja.
D. Dampak Pelaporan Bahaya Tidak Lengkap