Respon Pihak Pengawas Faktor Eksternal

2011 menghasilkan bahwa tidak ada hubungan antara prosedur yang baik atau yang tidak baik terhadap perilaku pekerja dalam pelaksanaan STOP yang merupakan kartu untuk mencatat perilaku tidak aman di lingkungan kerja. STOP merupakan salah satu jenis kartu pelaporan bahaya.

i. Respon Pihak Pengawas

Tujuan pengawasan adalah memastikan bahwa tujuan dan target sesuai dengan kebutuhan, memastikan bahwa pekerja dapat menanggulangi kesulitan yang mereka temui, meningkatkan motivasi, membantu meningkatkan keterampilan dan kemampuannya Geller, 2001. Dalam penelitian ini respon pihak pengawas menggambarkan bagaimana pendapat pekerja mengenai umpan balik yang dilakukan safety officer dalam pelaksanaan pelaporan bahaya yaitu ada respon atau tidak ada respon dari pihak pengawas. Apabila umpan balik yang dilakukan safety officer sesuai dengan kebutuhan pekerja, dalam arti safety officer melakukan umpan balik secara teratur terhadap pekerja, memberikan perhatian, pengarahan, dan petunjuk serta memperbaiki kesalahan- kesalahan yang dilakukan oleh pekerja dalam pelaksanaan kegiatan pelaporan bahaya, maka pekerja akan menyatakan ada respon pihak pengawas sehingga dari adanya respon pihak pengawasakan menentukan perilaku karyawan dalam bekerja seperti perilaku melakukan pelaporan bahaya. Sebaliknya jika respon pihak pengawas yang dilakukan safety officer tidak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh pekerja, dalam arti tidak pernah memberikan umpan balik secara teratur, tidak memberikan petunjuk dan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan pelaporan bahaya, maka hal ini akan dinilai tidak ada respon pihak pengawas oleh pekerja. Dari pendapat yang menyatakan tidak ada respon oleh pekerja akan menentukan perilaku pengawas yaitu ditunjukan dengan ketidakdisiplinan dalam kegiatan pelaporan bahaya. Menurut penelitian Halimah 2010 di PT SIM Plant Tambun II menyatakan bahwa ada hubungan antara peran pengawas dengan perilaku pekerja, termasuk perilaku pelaporan bahaya pada pekerja. Namun menurut penelitian Marettia 2011 menyatakan tidak ada hubungan antara peran pengawasan terhadap perilaku pekerja dalam pelaksanaan STOP yang merupakan kartu untuk mencatat perilaku tidak aman di lingkungan kerja di PT X. Sejalan dengan itu, penelitian Anugraheni 2003 di PT Toyota Astra Motor Jakarta yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengawasan dengan perilaku pekerja dalam pelaksanaan STOP 6 yang berfungsi untuk mencatat perilaku dan kondisi berbahaya. STOP dan STOP 6 merupakan salah satu jenis kartu pelaporan bahaya yang diterapkan di perusahaan.

j. Sikap Rekan Kerja