e. Paparan Rapat Keselamatan
Paparan rapat keselamatan atau safety meeting merupakan bentuk dari komunikasi dalam K3. Menurut Notoatmodjo 2007, komunikasi
adalah proses pengoperasian rangsangan stimulus dalam bentuk lambang atau simbol bahasa atau gerak non-verbal, untuk mempengaruhi orang
lain. Marettia 2011 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara komunikasi
dengan perilaku
pekerja dalam
melaksanakan program STOP yang merupakan kartu untuk mencatat perilaku tidak aman di lingkungan kerja. Program STOP merupakan salah
satu jenis pelaporan bahaya. Sebaliknya, penelitian Utami 2014 menghasilkan bahwa tidak ada hubungan antara safety meeting dengan
perilaku aman safe behavior pekerja Departemen Operasi II PT Pusri Palembang
.
f. Work Pace Kecepatan Kerja
Work pace adalah jumlah absolut dari beban kerja dan kecepatan
kerja atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Putra 2010 mengungkapkan bahwa work pace merupakan hal yang
mempengaruhi perilaku pekerja dan kesehatan mental pekerja termasuk perilaku pelaporan bahaya. Kecepatan kerja merupakan bagian dari beban
kerja yaitu tugas yang harus diselesaikan sesuai dengan tanggung jawab yang dimiliki yang terdiri dari kuantitatif dan kualitatif. Namun penelitian
Saputra 2008 menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara beban kerja dengan perilaku aman pengemudi dump truck PT X Tanjung Enim,
Sumatera Selatan.
g. Sikap Manajemen Puncak
Sikap manajemen puncak merupakan faktor penting dalam mempengaruhi sikap pekerja untuk mengikuti praktik keselamatan
termasuk pada kegiatan pelaporan bahaya. Rundmo dan Hale 2003 dalam Idirimanna 2011 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku K3 dengan melakukan studi terhadap sikap attitude manajemen terhadap keselamatan dan pencegahan terjadi kecelakaan. Hasil studi
menunjukkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh sikap. Sikap yang ideal untuk manajemen adalah komitmen yang tinggi,
kefatalan rendah, toleransi terhadap pelanggaran rendah, emosi dan kekhawatiran tinggi dan prioritas keselamatan tinggi. Sejalan dengan itu,
penelitian Marettia 2011 menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara sikap manajemen dan perilaku dalam pelaksanaan STOP
yang merupakan kartu untuk mencatat perilaku tidak aman di lingkungan kerja. STOP merupakan salah satu jenis kartu pelaporan bahaya.
h. Peraturan Manajemen Puncak
Peraturan merupakan dokumen tertulis yang mendokumentasikan standar, norma, dan kebijakan untuk perilaku yang diharapkan Geller,
2001. Dalam hal ini perilaku yang diharapkan adalah perilaku pelaporan bahaya. Peraturan memiliki peran besar dalam menentukan perilaku yang
dapat diterima dan tidak dapat diterima Syaaf, 2008. Sejalan dengan itu, penelitian Susryandini 2015 menyatakan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara peraturan dengan kepatuhan pekerja dalam menggunakan APD. Namun menurut penelitian Marettia
2011 menghasilkan bahwa tidak ada hubungan antara prosedur yang baik atau yang tidak baik terhadap perilaku pekerja dalam pelaksanaan STOP
yang merupakan kartu untuk mencatat perilaku tidak aman di lingkungan kerja. STOP merupakan salah satu jenis kartu pelaporan bahaya.
i. Respon Pihak Pengawas