e. Mencanangkan gerakan penghemat an energi “go green”. dengan
mengurangi penggunaan energi dalam keseharian. f. Meningkatkan keselamatan dalam bidang OSHA dengan
memanfaatkan Web base OSMS Platinum, Safety Hazard Observation Report
. g. Meningkatkan keselamatan dengan memakai modul Hazard
Identification and Risk Analysis HIRA dari OSMS Platinum.
5. Pelaporan Bahaya di PT Pelita Air Service
Pelaporan bahaya merupakan bentuk komitmen dari PT Pelita Air Service dalam pelaksanaan K3 di lingkungan kerjanya. Khususnya sebagai
upaya preventif terjadinya kecelakaan dengan melibatkan partisipasi pekerja dalam identifikasi bahaya melalui pelaporan perilaku dan kondisi
tidak aman. Pelaporan bahaya merupakan kegiatan tahunan dari Departemen QM SHE dalam mengobservasi tindakan kondisi yang
tidak aman yang dilakukan orang lain disekitar lingkungan kerja. Kegiatan ini diaplikasikan dalam bentuk form yang dapat diisi dan
dilaporkan oleh pekerja. Form yang disediakan PT Pelita Air Service diadaptasi dari STOP Card milik DuPont yang sudah disesuaikan dengan
kondisi di lingkungan kerja perusahaan. PT Pelita Air Service hanya mengadaptasi namun tidak menggunakan STOP Card sebagai alat
pelaporan perilaku tidak aman karena PT Pelita Air Service mempertimbangkan biaya yang tinggi yang harus dibayarkan untuk setiap
lembar STOP Card. Namun Form ini juga digunakan untuk mencatat perilaku atau keadaan yang sudah aman. Memberikan wewenang setiap
orang untuk melakukan intervensi dari tindakan maupun kondisi untuk dapat menekan tindakan tidak aman di tempat kerja
6. Tujuan, Prinsip dan Manfaat Kegiatan Pelaporan Bahaya
Prinsip dari pelaporan bahaya ini yaitu semua cidera dan penyakit akibat kerja dapat dicegah, keselamatan kerja merupakan tanggung jawab
dari seluruh pekerja, proses kerja aman harus diperkuat dan semua tindakan tidak aman ataupun kondisi tidak aman harus segera diperbaiki.
Tujuan aplikasi dari kedua jenis kartu ini tertera dalam Safety Observation Form
F-QSE072001 Rev. 3 disebutkan bahwa kartu ini didesain sebagai sistem proaktif yang membantu dimana pekerja dapat menghentikan
kejadian atau kondisi yang tidak diinginkan dan kejadian yang dapat menyebabkan kecelakaan serta untuk meningkatkan tingkat kesadaran
keselamatan pada pekerja. Selain itu, untuk jangka panjang diharapkan program ini dapat membentuk safety culture pada pekerja.
Manfaat kegiatan ini adalah memberikan peringatan dini terhadap potensi bahaya kecelakaan baik dari perilaku maupun kondisi yang ada
dan mendorong keterlibatan pekerja pada kegiatan K3, mengarahkan konsep berfikir pada pencegahan kecelakaan, serta dapat meningkatkan
keahlian pengamatan dan kualitas komunikasi di organisasi.
7. Personil dan Tempat Pelaksanaan Pelaporan Bahaya