4
B. Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya nilai mata pelajaran PKn di kelas IV MI Al-
Islamiyah 2.
Metode pembelajaran yang diberikan tidak variatif sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak berhasil baik
3. Kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran dalam rangka
meningkatkan hasil belajar Pada mata pelajaran PKn
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang penulis kemukakan dalam identifikasi masalah, maka penulis membatasi pada masalah sebagai berikut:
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar PKn siswa kelas 4 MI Al-Islamiyah Kecamatan Beji Kota
Depok pada ranah kognitif C1dan C2. 2.
Penggunaan Metode TGT yang dimaksud adalah metode atau model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa
kelas 4 MI Al-Islamiyah Kota Depok. 3.
Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelajaran PKn pada materi mengenal lembaga-lembaga pemerintahan tingkat
pusat dengan Standar Kompetensi: 3.1
Mengenal sistem Pemerintahan tingkat pusat Kompetensi Dasar:
3.2 Mengenal Lembaga-Lembaga Negara Tingkat Pusat seperti Presiden, Wakil Presiden, MPR, DPR, MA, BPK, MK, KY .
Lebih spesifiknya penulis mengajukan judul penelitian sebagai berikut yaitu:
5
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn Melalui Penggunaan Teams Games Tournament di Kelas IV MI Al-Islamiayah Kec.
Beji Kota Depok ”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar PKn, melalui Penggunaan TGT di kelas IV MI Al-Islamiyah Kec. Beji
Kota Depok”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan
hasil belajar tentang” Mengenal Lembaga-Lembaga Negara Tingkat Pusat
seperti Presiden, Wakil Presiden, MPR, DPR, MA, BPK, MK, KY ,”
dengan menggunakan pendekatan dan model pembelajaran Team Geams Tournament TGT pada siswa kelas IV MI Al-Islamiyah Beji, Kota
Depok, dari tujuan Umum di atas dapat ditemukan tujuan khusus sebagai berikut:
1 Untuk mendeskripsikan perencanaan penggunaan model belajar
dengan pendekatan Team Games Tournament pada siswa kelas IV dalam mata pelajaran PKn, MI Al-Islamiyah Beji Depok.
2 Untuk mendeskripsikan pelaksanaan penggunaan pendekatan Teams
Games Tournament dalam meningkatkan hasil belajar PKn di kelas IV MI Al-Islamiya Kec. Beji Kota Depok
3 Untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian pendekatan Teams
Games Tournament dalam meningkatkan hasil belajar PKn di kelas IV MI Al-Islamiya Kec. Beji Kota Depok
4 Untuk mendeskripsikan seberapa besar peningkatan hasil belajar yang
diperoleh dengan menggunakan pendekat Teams Games Tournament
6
dalam meningkatkan hasil belajar PKn di kelas IV MI Al-Islamiya Kec. Beji Kota Depok.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk: a.
MI Al-Islamiyah Dengan hasil penelitian ini diharapkan sekolah dapat membuat program
guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang memotivasi siswa dan meningkatkan hasil belajar
b. Guru
Bagi guru sebagai motivasi untuk terus memperkaya penguasaan metode pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Acuan Teori dan Fokus yang diteliti
1. PKn Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan bukan hal yang baru dalam sejarah pendidikan nasional di indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan atau Civics
Education memiliki banyak pengertian dan istilah. Menurut Azyumardi Azra Pendidikan Kewarganegaraan
Civics Education adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidkan
demokrasi dan HAM sedangkan menurut Zamroni Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat
yang berpikir kritis dan bertindak demokratis.
1
Jadi Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang menanamkan kesadaran siswa dan masyarakat untuk berpikir demokratis dalam berdemokrasi
serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian mata pelajaran PKn lebih menitikberatkan pada
pendidikan yang menanamkan kesadaran siswa dan masyarakatkat berpikir demokratis serta membentuk warga negara yang memahami dan melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter. Pendidikan kewarganegaraan dapat diartikan sebagai sarana untuk
mencapai tujuan mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang telah ada dalam budaya bangsa indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan
1
Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta: Kencana Prenada Group, 2012, Cet. Ke- VIII, h. 15