Ciri-Ciri Belajar Lingkungan nonsosial

24 Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa yang meliputi aspek latar belakang siswa yang menurut Dunkin disebut pupil formative experiences serta faktor sifat yang dimiliki si siswa pupil properties 28 Aspek latar belakang meliputi tempat tinggal siswa, kemampuan sosial ekonomi siswa, dari keluarga bagaimana siswa berasal sedangkan dari aspek sifat yang dimiliki siswa adalah kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap 29 . Sebagaimana kita ketahui setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dan dapat dikelompokan menjadi siswa yang berkemapuan tinggi , sedang dan rendah. Siswa yang memiliki kemampuan tinggi biasanya mempunyai motivasi belajar yang tinggi pula dalam belajar, mempunyai perhatian dan keseriusan yang baik dalam mengikuti pembelajaran, sebaliknya siswa yang mempunyai kemampuan rendah tidak mempunyai atau kurang motivasi dalam mengikuti pembelajaran, kurang serius dalam belajar dan malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dengan adanya perbedaan- perbedaan seperti tersebut tentu diperlukan perlakuan yang berbeda pula oleh guru bagaimana mengelompokkan mereka sesuai dengan gaya kemampuan belajarnya. Dengan perbedaan tersebut maka akan memengaruhi proses pembelajaran, sebab bagaimanapun faktor guru dan siswa sangat menentukan interaksi pembelajaran.

3. Faktor Sarana dan Prasarana

Sarana adalah adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, 30 yang termasuk sarana pembelajaran misalnya adalah alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain-lain.Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung mendukung keberhasilan proses pembelajaran, seperti kamar kecil, ruang kelas dan lain-lain. 31 28 Ibid 29 Ibid 30 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses PendidikanJakarta: Kencana Prenada Media, 2006, Cet. 1 h. 55 31 Op.Cit 25 Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana dan prasarana sangat membantu guru dalam proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen yang sangat penting dalam memengaruhi proses pembelajaran. Sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap akan dapat menumbuhkan gairah dan motivasi mengajar bagi guru. Dengan demikian sarana dan prasarana yang lengkap memungkinkan guru memiliki berbagai pilihan yang dapat digunakan untuk melaksanakan fungsi mengajarnya, sehingga apabila sarana dan prasarana lengkap juga dapat meningkatkan gairah guru untuk mengajar. Demikian juga bagi siswa kelengkapan sarana yang dimiliki oleh sekolah dapat memberikan berbagai pilihan bagi siswa untuk belajar.

4. Faktor Lingkungan

Bila dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosiol-psikologis. 32 Organisasi kelas meliputi jumlah siswa dalam kelas, jumlah siswa yang terlalu banyak dalam satu kelas sangat memengaruhi proses pembelajaran. Jumlah siswa yang terlalu banyak bila di buat diskusi kelompok maka akan banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan, bukan hanya itu pengelolaan kelas oleh gurupun menjadi sulit karena terlalu banyak siswa yang harus dilayani sementara waktu yang tersedia terbatas. Dengan demikian jumlah siswa yang terlalu banyak kurang menguntungkan dalam menciptakan iklim belajar yang baik. Kemudian selain faktor organisasi kelas yang memengaruhi belajar juga ada faktor sosial-psikologis baik dari lingkungan dalam sekolah maupun lingkungan dari luar sekolah. Apabila lingkungan dalam sekolah harmonis seperti antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah maka ini menjadiakan iklim belajar menjadi sejuk dan nyaman sehingga berdampak pada mativasi belajar siswa. Sedangkan lingkungan dari luarsekolah adalah bagaimana sekolah menjaga hubungan baik dengan pihak luar baik dengan masyarakat sekitar sekolah maupun dengan 32 Ibid

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

KEEFEKTIFAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV SDN GUGUS RA KARTINI

2 40 346

The Effectiveness of Using Teams-Games-Tournament (TGT) on Students' Reading Comprehension on Descriptive Text (A Quasi-experimental Study at the Eighth Grade of SMPN 166 Jakarta in the Academic Year 2016/2017

1 8 99

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran PKn Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament di SDN I Parigi

0 0 18