Prinsip-Prinsip Belajar Lingkungan nonsosial

25 Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana dan prasarana sangat membantu guru dalam proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen yang sangat penting dalam memengaruhi proses pembelajaran. Sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap akan dapat menumbuhkan gairah dan motivasi mengajar bagi guru. Dengan demikian sarana dan prasarana yang lengkap memungkinkan guru memiliki berbagai pilihan yang dapat digunakan untuk melaksanakan fungsi mengajarnya, sehingga apabila sarana dan prasarana lengkap juga dapat meningkatkan gairah guru untuk mengajar. Demikian juga bagi siswa kelengkapan sarana yang dimiliki oleh sekolah dapat memberikan berbagai pilihan bagi siswa untuk belajar.

4. Faktor Lingkungan

Bila dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosiol-psikologis. 32 Organisasi kelas meliputi jumlah siswa dalam kelas, jumlah siswa yang terlalu banyak dalam satu kelas sangat memengaruhi proses pembelajaran. Jumlah siswa yang terlalu banyak bila di buat diskusi kelompok maka akan banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan, bukan hanya itu pengelolaan kelas oleh gurupun menjadi sulit karena terlalu banyak siswa yang harus dilayani sementara waktu yang tersedia terbatas. Dengan demikian jumlah siswa yang terlalu banyak kurang menguntungkan dalam menciptakan iklim belajar yang baik. Kemudian selain faktor organisasi kelas yang memengaruhi belajar juga ada faktor sosial-psikologis baik dari lingkungan dalam sekolah maupun lingkungan dari luar sekolah. Apabila lingkungan dalam sekolah harmonis seperti antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah maka ini menjadiakan iklim belajar menjadi sejuk dan nyaman sehingga berdampak pada mativasi belajar siswa. Sedangkan lingkungan dari luarsekolah adalah bagaimana sekolah menjaga hubungan baik dengan pihak luar baik dengan masyarakat sekitar sekolah maupun dengan 32 Ibid 26 lembaga-lembaga yang ada dilingkuangan luar sekolah bila ini bisa berjalan baik maka akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan sekolah akan mendapat dukungan dari pihak luar dalam menjalankan program-progaram sekolah.

3. Pembelajaran Kooperatif

Menurut Johnson dan Johnson Isjoni dan Ismail 2008: 152 pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-kelompok kecil. 33 Pembelajaran kooperatif dimaksudkan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain, yaitu dengan membentuk masyarakat belajar atau kelompok-kelompok belajar, selama proses belajar berlangsung ada diskusi, saling bertukar ide, yang pandai mengajari yang lemah, individu atau kelompok yang belum tahu menjadi tahu. Dengan adanya diskusi setiap siswa mau belajar dengan siswa yang lain, setiap siswa dapat menjadi sumber belajar. Saat ini telah dikembangkan pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan, pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan siswa dan mengembangkan kreativitas siswa sehingga pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana menyenangkan sehingga siswa aktif dalam berdiskusi, bertanya baik kepada teman kelompok maupun kepada guru, dan berani mengemukakan pendapat atau gagasan. Belajar harus merupakan suatu proses aktif dari siswa dalam membangun pengetahuannya bukan hanya proses pasif yang hanya menerima penjelasan dari guru tentang pengetahuan. 33 Muhamad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2011, Cet. Ke-1 h. 285

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

KEEFEKTIFAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV SDN GUGUS RA KARTINI

2 40 346

The Effectiveness of Using Teams-Games-Tournament (TGT) on Students' Reading Comprehension on Descriptive Text (A Quasi-experimental Study at the Eighth Grade of SMPN 166 Jakarta in the Academic Year 2016/2017

1 8 99

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran PKn Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament di SDN I Parigi

0 0 18