Mengolah data hasil belajar

20 kemampuan untuk belajar secara terus menerus akan memberiakan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Dalam kamus bahasa indonesia belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu, menurut Hilgrad dan Bower belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai atau menemukan. 20 Definisi ini menyatakan dengan kata lain usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Mukhlas Sumani menyatakan belajar adalah suatau aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku dan mengokohkan kepribadian. 21 Morgan dan kawan-kawan menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi dari hasil latihan atau pengalaman. 22 Pernyataan Morgan ini senada dengan yang dikemukakan para ahli yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dapat meyebabkan perubahan tingkah laku karena adanya proses disebabkan adanya internal yang terjadi di dalam diri seseorang. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan adanya kesamaan- kesamaan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli psikologi maupun ahli pendidikan. Bedanya ahli psikologi memandang belajar sebagai perubahan yang dapat dilihat dan tidak peduli apakah hasil belajar tersebut menghambat atau tidak menghambat proses adaptasi sesorang terhadap kebutuhan-kebutuhan dengan masyarakat dan lingkungannya. Sedangkan para ahli pendidikan memandang bahwa belajar adalah proses perubahan manusia kearah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Belajar dalam idealisme berarti 20 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran Jogjakarta: Ar- ruzz, 2008, Cet. Ke-III h.13 21 Mukhlas Sumani, Belajar dan Pembelajaran Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012, Cet. Ke-III h. 9 22 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran Jogjakarta: Ar- ruzz, 2008, Cet. Ke-III h. 14 21 psiko-fisik-sosio menuju keperkembangan pribadi seutuhnya. 23 Saat ini belajar yang dipahami oleh sebagian masyarakat tidaklah demikian, belajar dianggapnya properti sekolah, kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. Sebagian besar masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan. Sebenarnya anggapan ini tidak sepenuhnya salah karena ada juga ahli pendidikan yang menyatakan bahwa belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Belajar sebagai konsep mendaapatkan ilmu pengetahuan dalam prakteknya banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan dan menerimanya, proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik dianggap sudah belajar apabila mereka sudah hafal dengan hal-hal yang dipelajarinya, sudah barang tentu pengertian belajar seperti ini secara esensial belum memadai. Saat ini telah berkembang pembelajaran aktif dimana guru bukan lagi sebagai orang yang paling pandai dalam dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa tetapi bagaimana guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan pengetahuan, bakat, dan minat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

f. Ciri-Ciri Belajar

Hakekat belajar adalah sebuah perubahan tingkah laku yang terjadi pada pembelajar. Oleh karena itu belajar memiliki ciri-ciri belajar diantaranya adalah: a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku b. Perubahan perilaku bersifat permanen c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar berlangsung 23 Agus Suprijono,Teori dan Aplikasi Paikem Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, Cet. Ke-VII h. 3

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

KEEFEKTIFAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV SDN GUGUS RA KARTINI

2 40 346

The Effectiveness of Using Teams-Games-Tournament (TGT) on Students' Reading Comprehension on Descriptive Text (A Quasi-experimental Study at the Eighth Grade of SMPN 166 Jakarta in the Academic Year 2016/2017

1 8 99

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran PKn Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament di SDN I Parigi

0 0 18