Memberikan Harta kepada yang Berhak

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 22 Memberikan harta dengan mendahulukan kaum kerabat terdekat dapat diartikan dengan menjaga mereka dari kekufuran. Kemiskin- an dan kefakiran lebih dekat kepada kekufuran. Mengentaskan kerabat dekat dari kefakiran berarti menjaga dan menjauhkan mereka dari kekufuran, sedangkan kekufuran lebih dekat ke neraka. Allah Swt. dan rasul-Nya memerintahkan kepada umatnya agar menjaga keluarga dari api neraka. Salah satu hal yang mendekatkan kepada api neraka adalah kekufuran. Oleh karenanya menjaga keluarga atau kerabat dari kekufuran merupakan cara menjauhkan mereka dari api neraka. Kedua, kaum fakir miskin wal-miski - na. Golongan atau kaum fakir miskin dengan mudah kita temui dalam keseharian. Kaum fakir miskin ini telah berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi mereka tidak mampu mencukupinya. Sebagai sesama saudara kita mesti membantu mereka dengan cara memberikan sebagian harta yang dikaruniakan Allah Swt. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan misalnya dengan memberikan zakat dan sedekah kepada mereka dari harta yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dalam Islam, setiap harta yang kita miliki sesungguhnya terdapat hak bagi orang fakir dan miskin. Oleh karena bisa jadi, kekayaan kita sesungguh- nya sebab kemiskinan mereka. Oleh karena itu, untuk men- junjung keadilan, orang yang kaya dianjurkan membantu yang miskin. Jika perilaku membantu fakir miskin telah menjadi kebiasaan sehari- hari, jumlah mereka dapat dikurangi. Kebiasaan membantu atau menyantuni fakir miskin dapat menjaga kerukunan. Hal ini disebabkan tidak ada lagi kecemburuan sosial antara si kaya dan si miskin. Dengan tidak adanya kecemburuan sosial, ketenteraman dan ketenangan akan tercipta. Tindak kejahatan seperti pencurian dan perampokan dapat terkurangi atau diberantas. Tindak kejahatan sering kali disebabkan oleh perut yang lapar atau kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Jika perut dalam keadaan lapar, sesuatu yang belum pernah terpikirkan pun dapat dilakukan. Oleh karena itu, kita harus membantu mereka yang sedang kelaparan atau kekurangan seperti fakir miskin. Sumber: 3.bp.blogspot.com ▼ Gambar 2.3 Kebiasaan menyantuni fakir miskin dapat menjaga kerukunan. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 23 Ketiga, para ibnu sabil adalah mereka yang sedang berada dalam perjalanan. Perjalanan yang dimaksud di sini adalah perjalanan bukan untuk bermaksiat kepada Allah Swt. Bagi mereka, Allah Swt. dan rasul-Nya telah menetapkan hak selayaknya tamu yang datang, yaitu penyambutan dan penghormatan selama tiga hari serta bekal untuk melanjutkan perjalanannya. Kita dianjurkan untuk memperhatikan ketiga golongan di atas, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan fisik berupa harta benda. Selain itu, mereka juga berhak mendapatkan kebutuhan nonfisik, seperti kasih sayang, perhatian, dan silaturahmi.

b. Penggunaan Harta Sesuai Kebutuhan

Penggunaan harta harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, kita dilarang berbuat boros atau berlebihan. Sebagian mufasir berpendapat bahwa berlaku boros di sini artinya membelanja- kan harta untuk memenuhi kebutuhan keluarga, fakir miskin, dan ibnu sabil secara berlebihan. Para mufasir lain ada juga yang berpendapat bahwa berlaku boros artinya menggunakan harta untuk bermaksiat kepada Allah Swt. Jika kita menggunakan harta untuk bermaksiat kepada Allah, meskipun sedikit, tetap dianggap sebagai pemborosan. Mengenai larangan berbuat boros dapat ditemukan dalam firman Allah Swt. berikut ini. Wa la- taj‘al yadaka maglu-latan ila- ‘unuqika wa la- tabs.ut.ha - kullal- bas.t.i fa taq‘uda malu -mam mah.su-ra-n Artinya: Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan pula engkau terlalu mengulurkannya sangat pemurah nanti kamu menjadi tercela dan menyesal. Q.S. al-Isra-’ [17]: 29 Wal-laz . i - na iz . a- anfaqu- lam yusrifu- wa lam yaqturu- wa kana- baina z . a-lika qawa-ma-n Artinya: Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar. Q.S. al-Furqa-n [25]: 67 Dua ayat di atas menjelaskan bahwa kita tidak boleh berbuat boros dalam membelanjakan harta. Belanjakan harta dengan cara membantu fakir miskin sesuai dengan kebutuhan. Jangan memper- gunakan harta secara berlebihan. Selain larangan berlebihan dalam Pendidikan Agama Islam Kelas XI 24 membelanjakan harta kita juga dilarang berbuat kikir untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Intinya kita diperintahkan untuk mempergunakan harta sesuai dengan kebutuhan, tidak kikir dan tidak boros. Anjuran untuk mem- bantu kepada sesama jika direnungkan lebih jauh akan mengantarkan kita menjadi seorang dermawan. Agar bisa berderma, kita biasakan hidup mandiri. Orang yang suka berderma, kehidupan ekono- minya justru lebih baik karena ia terdorong untuk bekerja keras agar dapat membantu orang lain yang membutuh- kan. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 2.4 Memberi sedekah termasuk akhlak mulia. Berderma boleh dilakukan dengan cara apa saja, asal diberikan kepada yang berhak. Mungkin dengan sedekah, zakat, infak, dan sebagainya. Dari sini, coba Anda lakukan wawancara tentang pentingnya bersedekah dengan langkah-langkah berikut ini. 1. Secara berkelompok datanglah ke lembaga zakat kemudian mintalah daftar nama para muzaki pemberi zakat, khususnya zakat mal. 2. Tanyakan kepada mereka tentang pentingnya melakukan sedekah atau membantu sesama. 3. Mintalah pendapat kepada mereka tentang cara membangkitkan kesadaran masyarakat untuk berderma kepada sesama. 4. Tanyakan pula tentang cara paling baik untuk bisa membantu para mustad‘afin agar kesejahteraan mereka meningkat. Catatlah hasil wawancara Anda dalam buku tugas Anda masing-masing. Pada pertemuan berikutnya, serahkan kepada Bapak atau Ibu Guru untuk diperiksa dan dinilai.