Pendidikan Agama Islam Kelas XI
80
Mereka datang kepada Rasulullah dan meminta agar tanah mereka dibagi-bagi kepada kaum Muhajirin. Permintaan
tersebut ditolak oleh Rasulullah. Setelah itu, mereka meminta agar kaum Muhajirin menjaga kebun-kebun mereka dengan
imbalan pembagian hasil kebun dan Rasulullah menyetujui permintaan kaum Ansar tersebut.
b Muzaraah Muzaraah yaitu kerja sama antara pemilik sawah dengan
penggarap dan benih berasal dari penggarap dengan pem- bagian hasil sesuai kesepakatan. Jika untuk bidang peternak-
an, benih dapat berupa bibit binatang yang diternak. Pada saat sekarang, dalam bidang pertanian kerja sama
jenis ini dilakukan untuk penanaman yang membutuhkan perawatan khusus yang tidak diketahui oleh pemilih tanah.
Contohnya penanaman biji jarak dan bunga hias.
c Mukhabarah
Mukhabarah yaitu kerja sama antara pemilik sawah dengan penggarap dan benih berasal dari pemilik sawah
dengan ketentuan hasilnya dibagi sesuai dengan kesepakatan. Dengan demikian, yang membedakan kerja sama model
mukhabarah dengan muzaraah adalah asal benih. Jika kerja sama model muzaraah, benih berasal dari penggarap
sedangkan dalam kerja sama model mukhabarah benih berasal dari pemilik sawah.
Selain ketiga jenis usaha di atas, ada yang memasukkan qirad sebagai bagian dari musyarakah. Akan tetapi, ada juga yang
mengelompokkan dalam bentuk usaha mudara’ah yang akan dibahas tersendiri selanjutnya.
c. Rukun dan Syarat Musyarakah
Rukun musyarakah ada tiga, yaitu sigat atau lafal akadsurat perjanjian, adanya dua orang yang berserikat, serta adanya pokok
pekerjaan atau modal. Adapun syaratnya sebagai berikut. 1 Lafal akad atau surat perjanjian yang berarti izin untuk mem-
belanjakan barang serikat dan penentuan pembagian persentase keuntungan. Dengan kata lain, anggaran dasar dan anggaran rumah
tangganya jelas sehingga ada pedoman operasional yang jelas.
2 Anggota perseorangan atau perkongsian harus memenuhi syarat: a sehat akalnya;
b balig setidaknya sudah berumur 15 tahun; serta c merdeka dan dengan kehendak sendiri tidak dipaksa.
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
81
3 Pokok atau modal harus jelas, dengan ketentuan sebagai berikut. a Jika modal bukan berupa uang, yaitu berupa barang, barang
tersebut dapat dihitung dengan nilai uang atau dapat diuangkan.
b Jika terjadi dua jenis barang pokok yang berbeda, keduanya dicampurkan sehingga sebelum akad, kedua jenis barang ini
tidak dapat dibedakan lagi.
3. Mudarabah
a. Pengertian Mudarabah
Mudarabah disebut juga dengan qirad. Mudarabah berarti kerja sama antara pemilik modal dan seseorang yang ahli dalam berdagang.
Caranya, pemilik modal menyerahkan modalnya kepada pedagang untuk diperdagangkan, sedangkan keuntungannya dibagi menurut
kesepakatan bersama. Jadi, modal seluruhnya adalah dari pihak pertama, sedangkan pihak kedua cukup mengelola. Jika dalam per-
dagangan tersebut terjadi kerugian, akan ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal.
Hukum mudarabah dibolehkan dalam Islam sebagaimana disabdakan Rasulullah saw., ”Tiga bentuk usaha yang mendapat berkah
dari Allah, yaitu menjual dengan kredit tanpa bunga, mudarabah, dan hasil keringat sendiri.” H.R. Ibnu Ma-jah
b. Macam-Macam Mudarabah
Mudarabah menurut transaksinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu mudarabah mutlaqah dan mudarabah muqayadah. Mudarabah
mutlaqah berarti pengguna modal diberi kebebasan secara mutlak tanpa disertai syarat-syarat tertentu.
Adapun mudarabah muqayyadah berarti pengguna modal harus mengikuti syarat-syarat tertentu dari pemilik modal, misalnya berupa
jenis barang yang diperdagangkan, tempat atau waktu usahanya, serta ketentuan-ketentuan lainnya.
c. Rukun dan Syarat Mudarabah
Rukun mudarabah terdiri atas orang yang melakukan akad, modal, keuntungan, kerja, dan akad. Adapun syarat-syaratnya
sebagai berikut. 1 Orang yang melakukan transaksi harus cakap dalam bertindak.
2 Modal harus berbentuk uang, jelas jumlahnya, tunai, dan
diserahkan sepenuhnya kepada pengguna modal itu. Jika modal itu berbentuk barang, menurut jumhur ulama tidak diperbolehkan
karena sulit dalam menentukan keuntungannya.
3 Pembagian keuntungan harus jelas, antara pemilik modal dan pengguna modal.