Rukun Khotbah Sunah Khotbah Persiapan Khotbah

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 202 1 Persiapan Jasmaniah Khatib hendaknya menjaga kondisi jasmaninya sehingga khotbah dapat disampaikan dengan baik. Kondisi khatib yang sedang tidak sehat menyebabkan penampilan dan penyampaian khotbah menjadi kurang meyakinkan. Sebaliknya, kondisi tubuh yang sehat dapat mendukung penyampaian khotbah. 2 Persiapan Rohaniah Persiapan rohaniah khatib berarti menyiapkan kondisi mentalnya. Seorang khatib hendaknya memiliki kesiapan mental yang bagus saat berkhotbah. Khatib harus berpembawaan tenang, tidak mudah marah, dan gelisah, serta berbagai sikap baik lainnya. Kondisi rohaniah khatib juga sangat mempengaruhi kesempurnaan penyampaian khotbah, selain kondisi jasmaninya. 3 Persiapan Materi Khotbah Untuk mendukung penampilan pada saat berkhotbah, khatib harus mempersiapkan materi khotbah. Kondisi fisik dan rohani- ah yang prima masih perlu didukung oleh materi yang menarik. Oleh karena itu, khatib harus mempersiapkan materi khotbah dengan baik. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 12.3 Materi khotbah hendaknya disusun dengan sistematis. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 203

b. Praktik Berkhotbah

Untuk meningkatkan pemahaman tentang ketentuan khotbah Jumat, kita perlu melakukan praktik langsung. Sebelum praktik, kita sebaiknya mencermati urutan khotbah Jumat berikut ini. 1 Khatib berdiri dan mengucapkan salam. 2 Ketika azan berkumandang, khatib duduk sambil mendengarkan- nya. 3 Khotbah dimulai dengan mengucapkan hamdalah. Contoh lafal hamdalah seperti berikut. Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi nikmat iman dan Islam. 4 Membaca dua kalimat syahadat. Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah. 5 Membaca salawat Nabi Muhammad, misalnya sebagai berikut. Artinya: Ya Allah, berikanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya dan sahabat semuanya. Materi Khotbah Penyusunan materi khotbah dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut. 1. Menentukan atau membuat tema atau topik khotbah. Topik khotbah sebaiknya bersifat aktual agar menarik perhatian jamaah. 2. Membuat sistematika materi khotbah. 3. Membahas materi khotbah secara kontekstual dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi waktu bersangkutan. 4. Penguasaan materi yang cukup. 5. Menghimpun dalil sesuai materi khotbah. 6. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 204 6 Menyampaikan wasiat takwa, misalnya dengan mengucapkan kata berikut ini. Artinya: Bertakwalah kamu kepada Allah. Setelah mengajak bertakwa kepada Allah Swt., khatib membacakan beberapa ayat Al-Qur’an yang berisi perintah untuk bertakwa kepada-Nya. Contoh ayatnya sebagai berikut. Y± ayyuhal-la©³na ±manuttaqull±ha ¥aqqa tuq±tih³ wa l± tam μtunna ill± wa antum muslim μna. Artinya: Wahai orang-orang yang beriman Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. Q.S. A - li ‘Imr a- n [3]: 102 Menurut beberapa ulama wasiat takwa dapat juga dengan ucapan lainnya yang berupa peringatan kebaikan kepada para jamaah. 7 Menjelaskan materi khotbah dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullah. 8 Mengakhiri khotbah dengan kesimpulan dan mengajak untuk meningkatkan ketakwaan. Khotbah pertama kemudian ditutup dengan ucapan seperti berikut. Artinya: Demikianlah penjelasan ini, dan aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, untukku dan saudara-saudaraku sekalian, serta seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Setelah khotbah pertama ditutup, khatib duduk sejenak. Khatib berdiri kembali untuk menyampaikan khotbah kedua. Urutan khotbah kedua sebagai berikut.