Pendidikan Agama Islam Kelas XI
30
ibadah sebagai wujud kepatuhan kepada Allah Swt., sedangkan zakat merupakan ibadah yang mengandung aspek sosial. Zakat merupakan
simbol kasih sayang terhadap sesama. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang telah menunaikan ibadah kepada-Nya sekaligus
menunjukkan kepedulian terhadap sesama.
Iman yang kuat menjadi landasan agar seseorang dapat menunaikan salat dengan khusyuk dan menimbulkan kasih sayang
terhadap sesama. Kasih sayang terhadap sesama menyebabkan seseorang dengan senang hati mengeluarkan harta benda yang
dimilikinya untuk membantu sesama yang membutuhkan. Menunai- kan rukun Islam yaitu syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji serta
bertindak sesuai dengan rukun iman serta beramal saleh akan menuntun manusia menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.
d. Perintah untuk Berakhlak Mulia
Anjuran agar memiliki akhlak yang mulia dijelaskan pada kelanjutan ayatnya yang artinya, ”Orang-orang yang menepati janji
apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan
mereka itulah orang-orang yang bertakwa . . . .” Pada ayat ini kita diingatkan agar memiliki sifat jujur dan bersabar dalam kondisi apa
pun. Kedua sifat ini sangat penting dalam menghadapi tantangan hidup yang kadang sulit untuk dihadapi. Menepati janji merupakan
perilaku mulia yang diperintahkan Allah Swt. dan rasul-Nya. Memegang teguh janji meliputi janji kepada Allah Swt. dan janji
kepada sesama manusia. Kita telah berjanji bahwa tidak akan menyembah selain Allah Swt.
Janji kepada Allah Swt. harus ditepati dengan senantiasa beribadah dan menyembah hanyak kepada Allah Swt. Tidak
menyekutukan atau meminta kepada selain-Nya. Kita telah bersaksi bahwa Muhammad saw. adalah rasul Allah Swt. Dengan demikian,
kita harus menepati janji dengan menaati perintah dan menjauhi larangannya. Oleh karena perintah rasul merupakan perintah Allah
Swt. dan larangannya berarti larangan Allah Swt.
Selain janji kepada Allah Swt. dan rasul-Nya kita harus menepati janji dengan sesama manusia. Mengingkari janji merupakan salah
satu ciri orang munafik sebagaimana dijelaskan Rasulullah saw. dalam hadisnya. Dengan demikian, jika tidak ingin termasuk orang munafik,
tepatilah janji yang telah Anda ucapkan.
e. Bersabar dalam Menghadapi Ujian
Ujian kadang datang untuk menguji kadar keimanan seseorang. Kesabaran merupakan kunci utama dalam menghadapi ujian.
Kemiskinan dan kekurangan merupakan ujian dari Allah Swt. untuk menguji keimanan kita. Dalam kondisi yang demikian kita harus
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
31
bersabar dan berusaha guna mencari jalan keluarnya.
Ujian yang datang tidak akan mampu menggoyahkan iman
seseorang. Tidak sedikit orang yang ke-hilangan iman ketika
ujian datang. Keimanan yang rapuh menyebabkan sese-
orang jauh dari Allah Swt. bersama musibah atau ujian
yang datang. Ia tidak dapat memanfaatkan ujian sebagai
sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Pada akhir ayat Surah al-Baqarah [2] ayat 177 dijelaskan bahwa orang-orang yang memiliki keimanan yang kuat, dapat membelanja-
kan hartanya dengan benar, berkomitmen menjalankan rukun Islam dengan sempurna, serta mau beramal saleh dan berakhlak mulia
merupakan ciri-ciri orang yang bertakwa. Hal ini menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam, yang memadukan aspek akidah, syariah,
muamalah, dan akhlak. Kita harus senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Salat fardu lima waktu merupakan
tiang agama yang harus ditunaikan. Selain itu, kita juga dianjurkan menunaikan salat sunah.
Melanjutkan pembahasan tentang menyantuni kaum mustad‘afin,
memberikan harta agar dapat dinikmati oleh kerabat kita, fakir miskin, atau orang lain yang membutuhkan pertolongan, merupakan pokok
ajaran Islam. Peduli kepada orang lain, misalnya dengan mengeluarkan harta untuk diberikan kepada yang membutuhkan, termasuk amal saleh
yang harus kita biasakan.
Islam melarang keras umatnya jika hanya menyibukkan diri beribadah, tetapi tidak memperhatikan orang lain. Kita belum dapat
disebut seorang mukmin yang sempurna jika selalu memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi melupakan hak-hak orang lain. Perhatikan pesan Rasulullah
saw. dalam hadis berikut.
Artinya :
Barang siapa menghilangkan kesempitan orang mukmin dalam urusan dunia, Allah akan menghilangkan kesempitannya di hari
kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah akan memudahkan kepadanya di dunia dan di akhirat . . . . H.R. Muslim
dari Abu Hurairah
Sumber: www.matanews.com
▼ Gambar 2.7
Ujian dan cobaan harus dihadapi dengan sabar.