Pengertian Ijarah Jawablah pertanyaan dengan benar

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 83 Untuk mengenal lebih mendalam tentang bentuk-bentuk transaksi dalam ekonomi Islam dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan ke lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah, baitul mal, dan pegadaian syariah. Secara berkelompok lakukan kunjungan ke sana dan tanyakan tentang produk-produk kerja sama yang ditawarkan di lembaga keuangan tersebut. Lebih menarik jika setiap kelompok tempat kunjungannya berbeda-beda sehingga dapat mengumpulkan informasi yang banyak tentang produk kerja sama yang ditawarkan. C. Penerapan Transaksi Ekonomi Islam dalam Kehidupan Untuk menerapkan transaksi ekonomi Islam dapat dengan cara memanfaatkan berbagai bentuk transaksi yang sesuai aturan syar’i. Sebaliknya, terhadap transaksi yang secara jelas melanggar syar’i, kita harus menjauhi. Salah satu transaksi yang dilarang adalah jika mengandung riba. 1. Menjauhi Transaksi Ribawi dan Batil Transaksi ribawi berarti transaksi yang mengandung unsur-unsur riba, sedangkan disebut batil karena terjadi pelanggaran terhadap aturan- aturan yang ditetapkan syar’i. Pada saat sekarang, kita dapat menemukan berbagai macam transaksi ribawi maupun batil, baik dalam perdagangan, pinjaman, maupun kerja sama yang lain. barang yang dimiliki, penyewa berhak mendapatkan imbalan sejumlah uang dari yang menyewa. Demikian juga yang menyewa, dapat memanfaatkan barang sewaannya.

b. Rukun dan Syarat Ijarah

Rukun ijarah ada empat, yaitu harus ada yang me- nyewa, penyewa, barang yang disewakan, dan man- faat. Untuk syarat-syaratnya sebagai berikut. 1 Penyewa dan orang yang menyewakan harus orang yang berakal, tidak di- paksa, balig, dan tidak boros. 2 Barang yang disewakan harus jelas jenis, sifat, dan kadarnya. 3 Untuk syarat manfaat berarti barang tersebut berharga atau bernilai, diberikan oleh penyewa, diketahui kadarnya, dan dengan jangka waktu tertentu. Sulaiman Rasyid. 1996: halaman 304 Sumber: images04.olx.co.id ▼ Gambar 5.6 Untuk memanfaatkan toko di atas dapat dilakukan dengan akad ijarah. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 84 Untuk lebih memahami jenis transaksi yang mengandung riba, berikut ini akan diuraikan tentang jual beli ribawi dan batil.

a. Jual Beli Ribawi

Jual beli ribawi yaitu jual beli yang mengandung unsur riba. Riba menurut bahasa artinya bertumbuh, bertambah, atau lebih. Artinya, bertambah melebihi pokok modal, baik itu berjumlah sedikit ataupun banyak. Semua transaksi yanng mengandung riba hukumnya adalah haram, termasuk riba dalam jual belijual beli ribawi. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam ayat sebagai berikut. Wa ah.allalla -hul-bai‘a wa h.arramar-riba- . . . . Artinya: . . . padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba . . . . Q.S. al-Baqarah [2]: 275 Para ulama berbeda-beda dalam menjelaskan macam-macam riba. Di antaranya membagi riba menjadi tiga macam sebagai berikut. 1 Riba Fadal Riba fadal yaitu mem- pertukarkan barang sejenis dengan ketentuan terdapat kelebihan pada salah satu barang tersebut. Contoh- nya, menukar 1 kg beras kualitas A dengan 2 kg beras berkualitas B atau menukar emas kadar 24 seberat 6 gram dengan emas 22 karat seberat 10 gram. 2 Riba Nasi’ah Riba nasi’ah yaitu penambahan dalam utang piutang, baik barang ataupun uang sebagai imbalan karena ada penundaan pembayaran utang. Misalnya, Rais meminjam uang kepada Anwar sebesar Rp400.000,00 dengan perjanjian akan dikembali- kan dalam tempo satu minggu. Setelah jatuh tempo ternyata Rais belum dapat mengembalikan utangnya sehingga ia harus mem- bayar tambahan dari jumlahnya. 3 Riba Qardi Riba qardi yaitu utang tanpa disertai tenggang waktu, tetapi dengan mensyaratkan membayar bunga tertentu bagi peminjam. Contoh, seseorang meminjam uang sebesar Rp100.000,00 bunga- nya 25 sehingga harus mengembalikan sejumlah Rp125.000,00. Sumber: pkss.co.id ▼ Gambar 5.7 Bank syariah menawarkan transaksi keuangan nonribawi.