Pendidikan Agama Islam Kelas XI
207
Sepeninggal Rasulullah tugas tablig terus dilakukan oleh para sahabat hingga terus dilanjutkan oleh umat muslim saat ini.
Tujuannya agar ajaran-ajaran Islam dapat disampaikan kepada umatnya. Rasulullah pernah bersabda dalam salah satu hadis, ”Dari
Abdullah ibnu Amr sesungguhnya Nabi saw. bersabda, ”Sampaikanlah olehmu apa yang kalian peroleh dariku, meskipun hanya satu ayat” H.R.
Bukhari
Tugas tablig menjadi tanggung jawab setiap umat Islam. Kita dapat menyampaikan tablig dengan berbagai cara sesuai kemampuan.
Dewasa ini tablig dapat dilakukan dalam berbagai acara seperti semi- nar, lokakarya, atau sarasehan. Untuk menarik masyarakat, biasanya
seorang mubalig dalam menyampaikan ceramah seni bersikap kreatif, misalnya dengan menggunakan teknologi, memadukan dengan
pertunjukan, dan kreasi menarik lainnya. Oleh karena itu, seorang mubalig perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, selalu
kreatif, dan menguasai ilmu pengetahuan Islam yang luas. Dengan melakukan tablig ini, ajaran Islam semakin tersebar sehingga dapat
dipahami oleh banyak orang.
b. Pengertian Dakwah
Dakwah secara bahasa berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang artinya mengajak atau menyeru. Secara istilah, dakwah dapat
diartikan dengan semua kegiatan yang bersifat mengajak, menyeru, atau memanggil orang lain untuk menjalankan perintah Allah dan
rasul-Nya sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis untuk menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Orang yang
menyampaikan dakwah disebut dai. Oleh karena dakwah merupakan kewajiban setiap muslim, siapa saja berhak menyandang gelar dai.
Sumber: gubugbudaya.files.wordpress.com
▼ Gambar 12.5
Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan berdiskusi.
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
208
Persamaan Antara Tablig dan Dakwah
Jika menyimak penjelasan di depan, kita akan menemukan berbagai kesamaan antara kegiatan tablig dan dakwah. Kesamaannya antara lain sebagai berikut.
1. Tujuan tablig dan dakwah adalah mengajak dan menyeru orang lain untuk menjalankan
ajaran Islam dengan menjaga iman dan takwa. 2.
Dapat dilakukan kapan pun. 3.
Tidak ada ketentuan rukun dan syarat-syarat tertentu. 4.
Dapat dilakukan dengan cara apa pun. 5.
Dapat dilakukan dalam suatu acara, baik formal maupun nonformal. Selain lima hal di atas, dalam menyampaikan tablig dan dakwah kepada orang lain,
kita tidak boleh memaksa. Islam melarang tindakan pemaksaan kepada orang lain untuk memeluk atau menjalankan ajaran agama Allah Swt. Perhatikan firman-Nya berikut ini.
. . . .
La- ikra-ha fid-di -
n, qat tabayyanar-rusydu minal-gayyi . . . . Artinya:
Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat . . . .Q.S. al-Baqarah [2]: 256
Dakwah dapat dilakukan dengan mengajak kepada umatpenganut agama lain untuk memeluk Islam. Dapat juga dengan mengajak atau
menyeru sesama umat Islam agar mau meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dan kembali kepada ajaran yang benar. Cara
berdakwah tidak ada ketentuan tertentu, dapat dengan cara apa saja pada setiap kesempatan, baik ketika acara formal maupun nonformal.
Misalnya saat sedang rapat, berdiskusi, atau bercengkrama dengan orang lain. Bahkan, dakwah tidak harus dengan ucapan, tetapi
dengan menampilkan akhlak yang baik dakwah bil-h.a
-l. Perintah untuk berdakwah dapat ditemukan dalam ayat Al-
Qur’an berikut.
Waltakun minkum ummatuy yad’u-na ilal-khairi wa ya’muru-na bil- ma’ru-fi wa yanhauna ‘anil-munkari, wa ula-’ika humul-muflih.u
-na.
Artinya: ”Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyeru berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan merekalah orang-orang
beruntung.” Q.S. A -
li ‘Imra-n [3]: 104