Beriman kepada Kitab-Kitab Sebelum Al-Qur’an Beriman kepada Al-Qur’an

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 143 Z . a-likal-kita-bu la- raiba fi - hi hudal lil-muttaqi - na. Artinya: Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Q.S. al-Baqarah [2]: 2 Kitab suci berfungsi sebagai tuntunan syariat, hanya berlaku berdasarkan kitab Al-Qur’an. Maksudnya, syariat yang berlaku untuk umat sebelum Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam beberapa kitab suci tidak berlaku lagi semenjak hadirnya syariat Islam. Kecuali, untuk syariat-syariat tertentu yang telah ditetapkan oleh Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw. untuk dijalankan seperti syariat Nabi Ibrahim. Hal ini tidak berarti syariat nabi dan rasul terdahulu jelek, tetapi Al-Qur’an telah menyempurnakan syariat sebelumnya. Dengan demikian, kita tidak perlu menjalankan syariat terdahulu, kita hanya diberi kewajiban untuk mengamalkan ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an. 2. Hikmah Beriman pada Kitab-Kitab Allah Beriman pada kitab-kitab Allah Swt. memiliki hikmah yang sangat banyak. Hikmah beriman pada kitab- kitab Allah Swt. sebagai berikut. a. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalah-Nya. b. Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan ketentuan agama. c. Hidup menjadi lebih tertata karena adanya hukum yang ber- sumberkan pada kitab suci. d. Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah Swt. untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun akhirat. e. Terjaga ketakwaannya dengan senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Selain hikmah yang telah disebutkan, iman pada kitab-kitab Allah Swt. memiliki fungsi sebagai berikut. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 8.5 Iman pada kitab-kitab Allah memotivasi seseorang untuk beribadah kepada-Nya. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 144

a. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Pribadi

Iman pada kitab-kitab Allah Swt. dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi. Kitab Allah Swt. mengajarkan manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Fungsi ini tertera dalam ayat Al-Qur’an berikut ini. Wal-laz . i - na yu’minu-na bima- unzila ilaika wama- unzila min qablika, wa bil-a-khirati hum yu-qinu-na. Ula-’ika ‘ala- hudam mir rabbihim wa ula-’ika humul-muflih.u -na. Artinya: ”Dan mereka yang beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan padamu Muhammad dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum engkau serta mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Q.S. al-Baqarah [2]: 4–5

b. Membangun Kehidupan Bermasyarakat

Kehidupan bermasyarakat akan terbangun sebab anggotanya beriman pada kitab Allah Swt. Anggota masyarakat yang beriman pada kitab akan hidup tenang sebagai anggota masyarakat. Allah Swt. tidak membedakan manusia berdasarkan status sosial maupun jabatannya. Dengan persamaan tersebut kehidupan masyarakat akan tenang. Masyarakat yang mengamalkan ajaran Al-Qur’an akan menjadi masyarakat yang baik.

c. Menjalin Kerukunan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara

Warga negara yang baik akan senantiasa mengabdikan diri pada bangsa dan negara. Dia akan bertindak dan berbuat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sikap tersebut akan mudah diwujudkan jika dilandasi dengan keimanan pada kitab-kitab Allah Swt. Firman dan Budi adalah teman satu sekolah dan sepermainan. Pada suatu hari mereka terlibat dalam diskusi yang sengit. Diskusi ini berawal dari pernyataan Firman yang menyatakan bahwa kitab Allah Swt. diturunkan sebelum Al-Qur’an wajib diamalkan. Alasan yang dikemukakan Firman bahwa kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an juga berasal dari Allah Swt. Pendapat Firman dibantah oleh Budi. Budi berpendapat bahwa ajaran yang terdapat dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an tidak perlu diamalkan. Bagaimana pendapat Anda? Diskusikan masalah tersebut bersama teman sebangku Anda. Tulislah hasil diskusi Anda dalam lembar kertas kemudian serahkan kepada Bapak atau Ibu Guru untuk dinilai. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 145 Setelah mempelajari tentang iman kepada kitab-kitab Allah Swt., mari kita biasakan hal-hal berikut dalam kehidupan sehari-hari. 1. Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. yang diturunkan sebelum Al-Qur’an sesuai dengan tuntunan Islam. 2. Beriman bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. 3. Membaca Al-Qur’an terutama sesudah salat Magrib dan Subuh. 4. Mempelajari dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an. 1. Iman secara bahasa berarti percaya. Iman menurut istilah berarti mempercayai dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dalam perbuatan. 2. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. berarti mempercayai dengan sepenuh hati dan diucapkan dengan lisan bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada rasul-Nya untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Keyakinan tersebut diwujudkan dalam perbuatan dan tingkah laku sehari-hari. 3. Kitab-kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada rasul-Nya berjumlah empat kitab, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an. 4. Cara beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. sebelum Al-Qur’an sebagai berikut. a. Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah. b. Meyakini bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar merupakan wahyu Allah Swt. bukan karangan nabi dan rasul. 5. Cara beriman kepada kitab Al-Qur’an sebagai berikut. a. Meyakini bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah Swt., bukan karangan Nabi Muhammad. b. Meyakini bahwa Al-Qur’an dijamin kebenarannya oleh Allah Swt., tanpa ada keraguan sedikit pun. c. Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Qur’an. d. Mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada rasul-Nya agar dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia. Kitab-kitab Allah Swt. sebelum Al-Qur’an diturunkan kepada rasul agar dijadikan pedoman bagi umatnya. Misalnya, kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s. agar dijadikan sebagai pedoman bagi Bani Israel. Kitab Al-Qur’an berbeda dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mari kita berpegang teguh kepada Al-Qur’an untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.