Rukun dan Syarat Mudarabah

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 82 4. Murabahah Jual Beli dengan Tangguh Pembayaran

a. Pengertian Murabahah

Murabahah yaitu kegiatan jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati disertai ketentu- an bahwa penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkatan keuntungan sebagai tambahannya. Contoh akad murabahah adalah seseorang atau pihak bank membeli suatu barang dengan perjanjian bahwa barang itu akan dijual kembali kepada pembeli dengan harga yang lebih tinggi sesuai per- janjian. Cara melakukan jual beli murabahah yaitu calon pembeli memesan barang ke- pada seseorang agar membeli- kan barang yang diinginkan. Setelah itu, kedua pihak membuat kesepakatan mengenai barang tersebut serta kemungkinan harga yang masih sanggup ditanggung oleh pemesan. Jual beli murabahah biasanya berkaitan dengan barang- barang investasi seperti rumah atau tanah. Untuk barang yang bersifat konsumtif ataupun berupa modal kerja, jarang menggunakan transaksi model murabahah.

b. Syarat-Syarat Murabahah

Dalam transaksi murabahah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. 1 Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabahcalon pem- beli. 2 Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. 3 Kontrak harus bebas dari riba. 4 Jika terdapat cacat, penjual harus menjelaskan kepada pembeli. 5 Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian. 5. Ijarah

a. Pengertian Ijarah

Ijarah disebut juga dengan sewa-menyewa. Secara bahasa, ijarah berarti upah, ganti, atau imbalan. Secara istilah dapat diartikan dengan pemberian imbalan atas pemanfaatan sesuatu benda, kegiatan, atau aktivitas tertentu. Sewa-menyewa ini sangat populer di masyarakat kita dengan jenis barang sewaan yang beragam, bisa tempat tinggal, kendaraan, tempat usaha, dan sebagainya. Dengan menyewakan Sumber: mygoldmachine.files.wordpress.com ▼ Gambar 5.5 Banyak pihak yang menawarkan akad murabahah untuk pembelian sepeda motor. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 83 Untuk mengenal lebih mendalam tentang bentuk-bentuk transaksi dalam ekonomi Islam dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan ke lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah, baitul mal, dan pegadaian syariah. Secara berkelompok lakukan kunjungan ke sana dan tanyakan tentang produk-produk kerja sama yang ditawarkan di lembaga keuangan tersebut. Lebih menarik jika setiap kelompok tempat kunjungannya berbeda-beda sehingga dapat mengumpulkan informasi yang banyak tentang produk kerja sama yang ditawarkan. C. Penerapan Transaksi Ekonomi Islam dalam Kehidupan Untuk menerapkan transaksi ekonomi Islam dapat dengan cara memanfaatkan berbagai bentuk transaksi yang sesuai aturan syar’i. Sebaliknya, terhadap transaksi yang secara jelas melanggar syar’i, kita harus menjauhi. Salah satu transaksi yang dilarang adalah jika mengandung riba. 1. Menjauhi Transaksi Ribawi dan Batil Transaksi ribawi berarti transaksi yang mengandung unsur-unsur riba, sedangkan disebut batil karena terjadi pelanggaran terhadap aturan- aturan yang ditetapkan syar’i. Pada saat sekarang, kita dapat menemukan berbagai macam transaksi ribawi maupun batil, baik dalam perdagangan, pinjaman, maupun kerja sama yang lain. barang yang dimiliki, penyewa berhak mendapatkan imbalan sejumlah uang dari yang menyewa. Demikian juga yang menyewa, dapat memanfaatkan barang sewaannya.

b. Rukun dan Syarat Ijarah

Rukun ijarah ada empat, yaitu harus ada yang me- nyewa, penyewa, barang yang disewakan, dan man- faat. Untuk syarat-syaratnya sebagai berikut. 1 Penyewa dan orang yang menyewakan harus orang yang berakal, tidak di- paksa, balig, dan tidak boros. 2 Barang yang disewakan harus jelas jenis, sifat, dan kadarnya. 3 Untuk syarat manfaat berarti barang tersebut berharga atau bernilai, diberikan oleh penyewa, diketahui kadarnya, dan dengan jangka waktu tertentu. Sulaiman Rasyid. 1996: halaman 304 Sumber: images04.olx.co.id ▼ Gambar 5.6 Untuk memanfaatkan toko di atas dapat dilakukan dengan akad ijarah.