Perintah untuk Berakhlak Mulia Bersabar dalam Menghadapi Ujian
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
31
bersabar dan berusaha guna mencari jalan keluarnya.
Ujian yang datang tidak akan mampu menggoyahkan iman
seseorang. Tidak sedikit orang yang ke-hilangan iman ketika
ujian datang. Keimanan yang rapuh menyebabkan sese-
orang jauh dari Allah Swt. bersama musibah atau ujian
yang datang. Ia tidak dapat memanfaatkan ujian sebagai
sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Pada akhir ayat Surah al-Baqarah [2] ayat 177 dijelaskan bahwa orang-orang yang memiliki keimanan yang kuat, dapat membelanja-
kan hartanya dengan benar, berkomitmen menjalankan rukun Islam dengan sempurna, serta mau beramal saleh dan berakhlak mulia
merupakan ciri-ciri orang yang bertakwa. Hal ini menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam, yang memadukan aspek akidah, syariah,
muamalah, dan akhlak. Kita harus senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Salat fardu lima waktu merupakan
tiang agama yang harus ditunaikan. Selain itu, kita juga dianjurkan menunaikan salat sunah.
Melanjutkan pembahasan tentang menyantuni kaum mustad‘afin,
memberikan harta agar dapat dinikmati oleh kerabat kita, fakir miskin, atau orang lain yang membutuhkan pertolongan, merupakan pokok
ajaran Islam. Peduli kepada orang lain, misalnya dengan mengeluarkan harta untuk diberikan kepada yang membutuhkan, termasuk amal saleh
yang harus kita biasakan.
Islam melarang keras umatnya jika hanya menyibukkan diri beribadah, tetapi tidak memperhatikan orang lain. Kita belum dapat
disebut seorang mukmin yang sempurna jika selalu memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi melupakan hak-hak orang lain. Perhatikan pesan Rasulullah
saw. dalam hadis berikut.
Artinya :
Barang siapa menghilangkan kesempitan orang mukmin dalam urusan dunia, Allah akan menghilangkan kesempitannya di hari
kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah akan memudahkan kepadanya di dunia dan di akhirat . . . . H.R. Muslim
dari Abu Hurairah
Sumber: www.matanews.com
▼ Gambar 2.7
Ujian dan cobaan harus dihadapi dengan sabar.
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
32
Dalil tentang Anjuran Menyantuni Kaum Duafa
Jika menyimak dalam ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadis, dapat ditemukan dalil tentang perintah menyantuni orang-orang yang membutuhkan. Anjuran tersebut banyak yang
menjelaskan tentang pentingnya bersedekah. 1.
Anjuran untuk Bersedekah
In tubdus.-s.adaqa -ti fani‘imma- hiya, wa in tukhfu-ha- wa tu’tu-hal-fuqara-’a fa huwa khairul
lakum, wa yukaffiru ‘ankum min sayyi’a-tikum, walla-hu bima- ta‘malu-na khabi -
run Artinya:
Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka
itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan- kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Q.S. al-Baqarah [2]: 271
2. Anjuran Bersegera Menginfakkan Harta
Ya- ayyuhal-laz .
i -
na a-manu- anfiqu- mimma- razaqna-kum min qabli ay ya’tiya yaumul la- bai‘un fi
- hi wa la- khullatuw wa la- syafa-‘ahtun, wal-ka-firu-na humuz.-z.a
-limu-na Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual
beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim. Q.S. al-Baqarah [2]: 254
3. Keutamaan Menginfakkan Harta Secara Ikhlas
Hak-hak orang lain yang harus kita penuhi pun tidak sekadar dalam hal tercukupinya kebutuhan ekonomi, tetapi juga bidang-bidang lain yang
bersifat nonfisik. Misalnya perlindungan, keamanan, pendidikan, penghormatan, dan aktualisasi diri.
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
33
Mas .
alul-laz .
i -
na yunfiqu-na amwa-lahum fi -
sabi -
lilla-hi kamas .
ali h.abbatin ambatat sab‘a sana-bila fi
- kulli sumbulatim mi’atu h.abbahtin, walla
-hu yud .a
-‘ifu limay yasya-’u, walla-hu wa-si‘un ‘ali
- mun
Artinya: Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti
sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan
Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. Q.S. al-Baqarah [2]: 261
Sebagai langkah awal menunjukkan sikap peduli kepada kaum duafamustad‘afin, dapat dilakukan mendata orang-orang yang perlu mendapat bantuan di sekitar kita dengan
urutan-urutan seperti dijelaskan dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 177. Untuk memudahkan, buatlah tabel dengan mengelompokkan golongan mustad‘afin tersebut lengkap dengan
nama-namanya.
Setelah mempelajari dan memahami Surah al-Isra-’ [17] ayat 26–27 dan Surah al-Baqarah [2] ayat 177, mari kita biasakan hal-hal berikut.
1. Membelanjakan harta untuk membantu golongan yang membutuhkan. Seperti kerabat,
fakir miskin, ibnu sabil, atau orang-orang yang membutuhkan lainnya. 2.
Tidak berlebihan dalam membelanjakan harta dan tidak pelit. 3.
Menyadari bahwa di dalam harta yang dikaruniakan Allah Swt. terdapat hak fakir miskin.
4. Membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan.
5. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah Swt. dengan ikhlas.
6. Melandasi ibadah dengan rukun iman.
7. Beramal saleh dan menunaikan rukun Islam serta berakhlak mulia.
8. Bersabar dalam menghadapi ujian dan meningkatkan ketakwaan.
1. Surah al-Isra-’ [17] ayat 26–27 berisi perintah membelanjakan harta untuk kerabat,
fakir miskin, dan ibnu sabil. 2.
Membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebih-lebihan atau pelit. 3.
Di antara isi kandungan Surah al-Baqarah [2] ayat 177 sebagai berikut. a.
Perintah beribadah hanya untuk Allah Swt. b.
Ibadah yang dilakukan harus berlandaskan rukun iman. c.
Beramal saleh dan menunaikan rukun iman. d.
Perintah berakhlak mulia. e.
Bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah Swt. 4.
Sedekah harus diberikan secara ikhlas karena Allah Swt. bukan mengharap pujian dari manusia.
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
34
Allah Swt. kadang mengaruniakan harta yang berlimpah. Jika hal tersebut terjadi dalam kehidupan Anda, ketahuilah bahwa di dalam harta tersebut terdapat hak fakir miskin
dan golongan lainnya. Oleh karena itu, dalam Surah al-Isra-’ [17] ayat 26–27 Allah Swt. memerintahkan kepada kita agar membelanjakan harta untuk kerabat, fakir miskin, dan
ibnu sabil. Dalam membelanjakan harta kita dilarang berlebih-lebihan atau pelit. Kita diperintahkan untuk membelanjakannya sesuai dengan kebutuhan.
Dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 177 Allah Swt. memerintahkan agar manusia berbuat kebajikan dengan dilandasi rukun iman. Mengeluarkan harta untuk membantu sesama
yang membutuhkan juga harus dilandasi dengan rukun iman. Berakhlak mulia dan bersabar dalam menghadapi ujian merupakan wujud keimanan seseorang. Apakah Anda sudah
siap untuk mewujudkan keimanan dengan cara menyantuni kaum duafa?