Keseimbangan Equilibrium Jawablah pertanyaan dengan benar

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 77 B. Contoh Transaksi Ekonomi Islam Dalam melakukan transaksi ekonomi tidak boleh bertentangan dengan asas yang telah ditetapkan. Pada saat ini bentuk transaksi ekonomi yang berlangsung di tengah masyarakat sangat beragam, mulai jual beli, jasa kredit, pemberian modal usaha, investasi, dan sebagainya. Dalam fikih muamalah, khususnya tentang kajian ekonomi Islam, juga membahas bentuk-bentuk transaksi ini. Berikut ini pembahasannya. 1. Jual Beli

a. Pengertian Jual Beli

Jual beli dalam bahasa Arab menggunakatan kata al-bay’ yang berarti menjual, mengganti, atau menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Dalam fikih muamalah, jual beli diartikan dengan kegiatan tukar-menukar harta dengan harta yang lain dalam bentuk pemindahan milik dan kepemilikan melalui cara tertentu yang bermanfaat. Ciri khas tukar-menukar harta dalam kegiatan jual beli ini adalah bersifat perpindahan kepemilikan, tidak sekadar sewa-menyewa. Hukum dasar jual beli adalah halalmubah, tetapi dalam kondisi- kondisi tertentu bisa berubah menjadi wajib, sunah, makruh, bahkan haram. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman: Ya- ayyuhal-laz . i - na a-manu la- ta’kulu- amwa-lakum bainakum bil-ba-t.ili illa- an taku-na tija-ratan ‘an tara-d.im minkum . . . . Artinya: Wahai orang-orang yang beriman Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil tidak benar, kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu . . . . Q.S. an-Nisa-’ [4]: 29

b. Aturan-Aturan Syar’i dalam Jual Beli

Jual beli dianggap sah dan tidak bertentangan dengan ketentuan syar’i jika memenuhi rukun dan syarat-syarat tertentu. Rukun jual beli, yaitu harus ada penjual, pembeli, barang yang diperjualbelikan, alat tukar uang, dan akad ijab kabul atau serah terima. Berdasarkan rukun jual beli tersebut, jumhur ulama menetapkan syarat-syarat tertentu sebagai berikut. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 78 1 Syarat Orang yang Berakad a Berakal sehingga jual beli yang dilakukan oleh orang gila hukum- nya tidak sah. b Orang yang melakukan akad adalah orang yang berbeda. Maksudnya, seseorang yang sama dalam waktu yang ber- samaan tidak dapat bertindak sebagai pen- jual dan pembeli. 2 Syarat Ijab Kabul Ijab kabul saat ini telah mengalami perkembangan. Bahkan, kita bisa memanfaatkan teknologi, seperti ponsel dan internet. Di antara syaratnya, yaitu terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli dengan lafal yang dapat dipahami. Selain itu, juga ada informasi tertentu tentang keadaan barang dengan jelas. Jika pihak pembeli menyatakan menerima, akad dianggap telah terjadi. 3 Syarat Barang yang Diperjualbelikan a Barang itu ada atau jika tidak ada di tempat, penjual tetap menyatakan kesanggupannya untuk mengadakan barang tersebut. b Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia. c Milik sah penjual atau orang yang mewakilkan. d Bisa diserahkan saat akad berlangsung atau pada waktu yang disepakati bersama ketika transaksi berlangsung. 4 Syarat Nilai Tukar a Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlah- nya. b Bisa diserahkan pada waktu akad, sekalipun secara hukum. c Jika jual beli itu dilakukan secara barter muqayyadah, barang yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan syara’. 2. MusyarakahSyirkah Kerja Sama Modal Usaha

a. Pengertian Musyarakah

Musyarakah sering juga diistilahkan dengan nama yang lain, seperti syirkah, syarikat, serikat, dan perseroan. Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha yang Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 5.3 Dalam jual beli harus memenuhi rukun dan syarat tertentu.