Mad Arid Lissuk u-n
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
122
Hal-hal yang diuraikan di depan berupa kerusakan secara fisik. Selain itu, ada juga kerusakan berupa moril. Perilaku yang bertentangan dengan
syariat-Nya merupakan contoh kerusakan berupa moril. Demikian juga perbuatan melampaui batas dan melanggar larangan-Nya. Sikap-sikap
yang dianggap rusak ini juga sering dilakukan oleh umat manusia.
Bencana yang terjadi di muka bumi merupakan kehendak Allah Swt. agar manusia merasakan akibat perbuatannya dan kembali ke jalan yang
benar. Dengan adanya bencana seharusnya menjadi pelajaran bagi manusia agar selalu menjaga kelestarian bumi. Kerusakan di bumi harus
segera dihentikan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti merawat bumi dengan baik, tidak mengeksploitasi lingkungan, dan
menunjukkan akhlak yang baik terhadap sesama manusia dan makhluk- makhluk lain. Hamka. 2006. Halaman 94
Dalam ayat 42 Surah ar-Ru-m [30] Allah Swt. memerintahkan kepada manusia agar melakukan perjalanan di muka bumi. Perjalanan ini
dimaksudkan untuk melihat akibat yang menimpa orang-orang yang berbuat kerusakan. Mereka menerima balasan yang sesuai dengan
perbuatannya. Kaum Nabi Nuh a.s. musnah diterpa bencana banjir karena berbuat merusak. Kaum Nabi Lut a.s. dimusnahkan oleh Allah Swt. karena
melampaui batas perilaku seksual. Peristiwa yang menimpa umat-umat terdahulu tersebut hendaknya dapat kita jadikan sebagai pelajaran. Jika
kita melakukan perbuatan yang melampaui batas, kita juga dapat menerima balasan sebagaimana yang menimpa umat terdahulu.
Perbuatan merusak dan melampaui batas terhadap alam ini sering dilakukan oleh orang-orang musyrik. Orang-orang musyrik tidak
mempercayai Tuhan sehingga mereka tidak memiliki kontrol dalam menjalani hidupnya. Mereka berbuat sekendak hati, asal menguntungkan.
Mereka tidak pernah memikirkan bahwa akibat dari perbuatan merusak tersebut akan merugikan orang lain sehingga dilaknat oleh Allah Swt.
Islam mengajarkan umatnya agar menjaga lingkungan. Hal ini
dapat dilihat dari berbagai ibadah yang dilaksanakan umat Islam.
Sebagai contoh Dalam ibadah haji, para jamaah haji dilarang
menebang pohon dan membunuh hewan. Hal ini mengajarkan
kepada kita agar selalu menjaga kelestarian lingkungan alam.
Pepohonan yang ditebangi dan hewan-hewan yang diburu dapat
merusak ekosistem.
Sumber: citizenimages.kompas.com
▼ Gambar 7.3
Salah satu cara menjaga kelestarian lingkungan dengan membersihkan lingkungan dari sampah.
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
123
Melestarikan lingkungan dapat dimulai dengan melakukan hal-hal yang sederhana. Misalnya tidak membuang sampah sembarangan,
menyiram bunga, merawat hewan peliharaan, dan menanam pepohonan. Semua itu merupakan perbuatan yang mungkin tidak sulit bagi kita, tetapi
membawa dampak yang positif bagi alam.
Lingkungan yang terjaga mendatangkan manfaat bagi manusia. Manusia dapat memperoleh kebutuhan hidupnya dari alam sekitar. Tidak
berbuat kerusakan di muka bumi juga dapat dilakukan dengan senantiasa menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Dengan
berpegang teguh terhadap syariat-Nya kita akan selamat di dunia dan akhirat serta tidak akan mengalami nasib sebagaimana umat terdahulu
yang melampaui batas.
Bacalah Surah ar-Ru-m [30] ayat 41–42 Bacalah bersama teman sebangku Anda dengan cara saling menyimak. Jika Anda yang membaca, teman Anda yang menyimak.
Jika teman Anda yang membaca, Anda yang menyimak. Perhatikan makhraj huruf dan bacaan tajwid yang ada di dalamnya. Jika Anda telah yakin bacaannya benar, majulah
ke depan kelas dan bacalah ayatnya dengan suara nyaring.
Setelah praktik membaca ini Anda lakukan, lanjutkan dengan mencari referensi tentang tata cara menjaga lingkungan yang diajarkan Islam. Anda dapat menemukannya
di berbagai sumber seperti kitab fikih, hadis, atau ensiklopedi. Anda dapat pula menemukannya dengan mengunduh data dari internet.
B. Surah Al-A‘ra-f [7] Ayat 56–58 tentang Larangan Berbuat Kerusakan
Wa la- tufsidu- fil-ard.i ba’da is.la -h.iha- wad‘u-hu khaufaw wat.ama‘a-n, inna
rah.matalla -hi qari-bum minal-muh.sini
- na. Wa huwal-laz
. i
- yursilur-riya-h.a
busyram baina yadai rah.matihi -
, h.atta - iz.a- aqallat sah.a-ban s
. iqa-lan suqna-hu
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
124
libaladim mayyitin fa‘anzalna- bihil-ma-’a fa akhrajna- bihi
- min kullis
. -
s .
amara-ti, kaz .
a-lika nukhrijul-mauta- la‘allakum taz .
akkaru-na. Wal-baladut.- t.ayyibu yakhruju naba
-tuhu- bi’iz.ni rabbihi, wal-laz.i- khabus.a la- yakhruju illa- nakida-n, kaz
. a-lika nus.arriful-a
-ya-ti liqaumiy yasykuru-na.
Artinya: Dan janganlah Anda berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan
dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat
kebajikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya hujan, sehingga apabila angin itu
membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan
dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan Anda mengambil
pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang
tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda- tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur. Q.S.
al-A‘ra-f [7]: 56–58
1. Kosakata
: kamu berbuat kerusakan : diciptakan dengan baik
: berdoalah kepada-Nya : dengan rasa takut
: dan penuh harap : rahmat Allah
: kepada orang yang berbuat kebajikan : buruk
: tidak tumbuh : merana
: Kami menjelaskan berulang-ulang : mereka bersyukur
Pendidikan Agama Islam Kelas XI
125
2. Penerapan Ilmu Tajwid
Bacaan tajwid yang terdapat dalam Surah al-A‘ra-f [7] ayat 56–58 sebagai berikut.