Merasa Takut dan Khawatir

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 172 Dampak Pencurian Bagi masyarakat Selain berdampak negatif bagi pelakunya, tindakan mengambil harta milik orang lain secara batil akan meresahkan masyarakat. Di antaranya ditunjukkan dengan beberapa hal berikut ini.

1. Mengganggu Ketenangan Masyarakat

Ketenangan dan keamanan masyarakat menjadi terganggu karena perbuatan pencuri dan perampok. Masyarakat yang memiliki barang berharga menjadi tidak tenang karena khawatir dengan datangnya pencuri dan perampok. Ketenangan masyarakat akan terkoyak jika pencurian dan perampokan merajalela. Ketegangan akan mewarnai kehidupan masyarakat jika ada pencurian dan perampokan.

2. Merusak Hubungan dengan Manusia dan Lingkungan

Hubungan dengan manusia dan lingkungan menjadi terganggu akibat pencurian dan perampokan. Saling curiga dapat terjadi di tengah lingkungan masyarakat yang pernah terjadi peristiwa pencurian dan perampokan. Dengan demikian, hubungan antaranggota masyarakat menjadi rusak.

3. Mencemarkan Nama Baik di Masyarakat dan Lingkungannya

Jika dalam suatu masyarakat terdapat pencuri atau perampok, nama baik masyarakat menjadi rusak. Nama suatu daerah menjadi baik jika perilaku masyarakat- nya baik. Nama masyarakat pun menjadi buruk jika perilaku masyarakatnya buruk. Selain perbuatan yang dijelaskan di depan, masih banyak perbuatan lain yang juga dikelompokkan sebagai dosa besar. Tugas Anda kali ini adalah menunjukkan perbuatan- perbuatan yang termasuk dosa besar tersebut beserta dalil-dalilnya. Lakukan tugasnya secara berkelompok yang terdiri atas dua siswa. Setiap kelompoknya menunjukkan satu perbuatan dosa besar. Lengkapi tugas ini dengan menjelaskan akibat dari perbuatan dosa besar tersebut, baik kepada pelakunya maupun masyarakat luas. Jelaskan pula cara mengantisipasi terjadinya perbuatan-perbuatan dosa tersebut. Kumpulkan hasil tugasnya di meja Bapak atau Ibu Guru untuk dinilai.

d. Tidak memiliki Kontrol

Orang yang terbiasa mencuri, merampok, dan mengambil barang milik orang lain bisa mempengaruhi jiwanya untuk terus berbuat demikian. Pelakunya lambat laun akan merasa tidak mampu lagi mencari rezeki dengan cara yang benar. Ia tidak mampu mengontrol diri untuk menjauhi perbuatannya yang terlanjur menjadi kebiasaan.