116
3.6.2.4 Analisis Daya Beda Soal
Menurut Arikunto 2009: 211 daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan
tinggi dengan peserta didik yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
Untuk menghitung daya pembeda butir soal pilihan ganda dapat digunakan rumus:
D = -
= -
Keterangan: D
: daya pembeda soal : banyaknya peserta kelompok atas
: banyaknya peserta kelompok bawah : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar =
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran
= : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Arikunto 2009: 213 Sebelum perhitungan daya beda soal, kelompok siswa dibagi dua sesuai
jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan kelompok bawah dapat dilihat pada Lampiran 27. Pengujian daya beda diperoleh
117 dari hasil perhitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding
jumlah siswa pada kelompok atas PA dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah PB.
Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: D = negatif: soal tidak baik; 0,00
– 0,20: soal jelek; 0,20
–0,40: soal cukup; 0,40 – 0,70: soal baik; 0,70 – 1,00: soal baik sekali Arikunto, 2009: 218. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen harus
minimal berdaya beda cukup. Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda soal disajikan dalam tabel kategori di bawah ini.
Tabel 3.9. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Keterangan
Kriteria Baik Sekali
Baik Cukup
Jelek Tidak
Baik Nomor Soal 5, 15, 19,
35, 36, 44 7, 8, 12,
17, 22, 39 10, 13, 20,
21, 23, 25, 37, 40, 42, 43
1, 3, 6, 28, 30, 38
Jumlah 6 butir soal
6 butir soal
10 butir soal 6 butir soal 0 butir soal
Sumber data: Lampiran 28 Berdasarkan analisis uji coba instrumen dapat disimpulkan bahwa soal
yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian adalah sejumlah 22 butir. Sedangkan peneliti hanya menggunakan 20 butir soal sebagai
instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang memenuhi syarat validitas, reliabilitas, daya sukar, daya beda, dan digunakan sebagai instrumen penelitian
yaitu nomor 5, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 17, 19, 21, 22, 23, 25, 35, 36, 37, 39, 42, 43, dan 44. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut.
118 Tabel 3.10. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Indikator
Nomor Soal
4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan
tentang perubahan sifat benda,
baik sementara maupun tetap
1. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan sifat
pada benda 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10, 11, 12, 13
2. Menyimpulkan berbagai perubahan wujud benda yang
dapat dan tidak dapat kembali serta faktor yang
menyebabkannya 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20
Sumber data: Lampiran 17 Soal-soal tes hasil belajar siswa yang digunakan dalam penelitian sebagai
soal pretest dan posttest dapat dilihat pada Lampiran 19. Soal tes hasil belajar berupa soal objektif yang berjumlah 20 butir soal dengan empat pilihan alternatif
jawaban, masing-masing soal mempunyai poin 1 jika jawaban benar, dan poin 0 jika jawaban salah sehingga maksimal poin yang diperoleh yaitu 20 jika semua
jawaban benar.
3.7 Metode Analisis Data
Dalam proses penganalisisan data yang diperoleh selama penelitian, terdapat berbagai metode analisis data yang digunakan. Adapun cakupan dari
metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
3.7.1 Analisis Deskriptif Data
Deskripsi data merupakan gambaran umum yang menyajikan penyebaran data hasil penelitian yang diperoleh sehingga mudah dipahami. Berikut ini