124 kedua yaitu dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
. Jika F
hitung
F
tabel
maka data tidak homogen dan jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186.
3.7.2.2 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis
Analisis data setelah eksperimen yaitu untuk menguji hasil belajar IPA materi perubahan sifat benda dari kedua kelompok setelah masing-masing
memperoleh perlakuan. Selain itu, analisis akhir juga dilakukan untuk menguji aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Pengujian hipotesis
dilakukan setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Setelah dilakukan pengujian menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka
dilanjutkan uji hipotesis akhir dengan menggunakan teknik independent sample t test. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok
datasampel yang independen atau tidak berhubungan Priyatno 2010: 32. Pengujian hipotesis dengan software SPSS versi 19, dengan menggunakan
menu Analyze – Compare Means – Independent Sample T Test. Untuk mengetahui
apakah Ha atau Ho diterima atau ditolak adalah dengan melihat nilai t dalam kolom T Test for Equality of Means. Nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Jika didapatkan nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Pengambilan keputusan bisa juga
dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka Ho
ditolak Priyatno 2012: 49. Ketentuan di atas digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji dua pihak two tailed.
125 Jika pengujian hipotesis dilakukan dengan uji pihak kanan berlaku
ketentuan, bila harga t
hitung
lebih kecil atau sama dengan ≤ dari t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak Sugiyono 2012: 103. Maka apabila harga t
hitung
lebih besar dari t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis data ini menggunakan uji-t yang menunjukkan adanya perbedaan
persentasi antara kedua kelompok yang akan dibandingkan. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel independen tidak berkorelasi,
menurut Sugiyono 2012: 138 adalah sebagai berikut:
t =
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
Keterangan : ̅̅̅
= rata – rata nilai aktivitashasil belajar IPA kelas eksperimen
̅̅̅ = rata
– rata nilai aktivitashasil belajar IPA kelas kontrol = varians total kelas eksperimen
= varians total kelas kontrol n
1
= jumlah sampel kelas eksperimen n
2
= jumlah sampel kelas kontrol
126
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kejambon 4 dan 10 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Subjek penelitian ini meliputi siswa kelas V SD Negeri
Kejambon 4 dan 10 Kota Tegal dengan jumlah sampel keseluruhan 52 siswa. Sampel dalam penelitian ini
adalah kelas V SD Negeri kejambon 4 sebanyak 21 siswa dan kelas V SD Negeri Kejambon 10 sebanyak 31 siswa. Dalam hal ini,
alasan pemilihan sampel tersebut yaitu letak sekolah yang berada pada satu kompleks sehingga memiliki lingkungan yang sama dan diharapkan mempunyai
iklim yang sama pula. Selain itu, karakteristik pembelajaran yang dilakukan oleh guru, akreditasi, dan rata-rata hasil belajar siswa relatif sama sehingga diharapkan
kemampuan awal dari siswa pun sama. Dalam penelitian ini peneliti memilih kelas V SD Negeri Kejambon 4 dan
10 Kota Tegal sebagai subjek penelitian yaitu untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran POE Predict-Observe-Explain terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi perubahan sifat benda.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 November sampai dengan 25