Sampel Populasi dan Sampel

96 3 Karakteristik pembelajaran yang dilakukan guru relatif sama. 4 Hasil belajar siswa memiliki rata-rata yang relatif sama. Hasil pengujian uji kesamaan rata-rata nilai pretest menunjukkan bahwa kedua kelas yang akan digunakan dalam penelitian ini mempunyai kemampuan yang relatif sama.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2011: 120, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, artinya bahwa sebagian anggota yang mewakili representatif dari populasi dijadikan sebagai subyek penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti Priyatno 2010: 8. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2010: 174 menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Lebih lanjut, Riduwan 2012: 11 mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu dan kemudian ditetapkan sebagai obyek penelitian oleh peneliti. Dari pendapat para ahli mengenai pengertian sampel di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu dan dijadikan sebagai subyek penelitian oleh peneliti serta bersifat representatif mewakili seluruh anggota populasi. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar representatif mewakili seluruh populasi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya Arikunto 2010: 176. Data yang dijadikan sebagai sampel harus representatif karena kesimpulan penelitian akan digeneralisasikan pada seluruh anggota populasi. 97 Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sugiyono 2011: 122. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling karena untuk menghindari kesalahan sampling yang disebabkan adanya pemeriksaan yang tidak lengkap tentang populasi dan penelitian yang hanya dilakukan berdasarkan sampel. Menurut Riduwan 2010: 20, salah satu cara untuk mengontrol kesalahan sampling yaitu dengan jalan mengambil sampel berdasarkan sampel acak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kejambon 4 dan 10 Kota Tegal. Adapun penentuan jumlah sampel yaitu dengan menjumlahkan siswa dari kedua SD tersebut, kemudian mencocokkannya dengan tabel Krecjie dengan taraf signifikansi 5, lalu membaginya kedalam masing- masing kelas dengan menggunakan rumus. Berdasarkan jumlah populasi di kelas V SD Negeri Kejambon 4 sebanyak 23 siswa dan di kelas V SD Negeri Kejambon 10 sebanyak 35 siswa totalnya 58 siswa, maka sampel yang akan diambil dengan melihat tabel Krecjie dengan taraf signifikansi 5 yaitu sebanyak 52 siswa. Selanjutnya, untuk mengetahui sampel dari tiap kelas, menggunakan rumus sebagai berikut: Sampel tiap kelas = x sampel dalam tabel Krecjie. Sugiyono 2011: 132 98 Setelah melakukan perhitungan dengan rumus tersebut, diketahui sampel yang berasal dari kelas V SD Negeri kejambon 4 sebanyak 21 siswa dan kelas V SD Negeri Kejambon 10 sebanyak 31 siswa. Dalam hal ini, alasan penentuan sampel adalah karena keadaan dari siswa yang berada pada satu kompleks sehingga memiliki lingkungan yang sama dan diharapkan mempunyai iklim yang sama. Selain itu, karakteristik pembelajaran yang dilakukan oleh guru, akreditasi, dan rata-rata hasil belajar siswa relatif sama sehingga diharapkan kemampuan awal dari siswa sama.

3.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN TEKANAN

2 25 201

Analisis keterampilan proses sains siswa pada model pembelajaran predict, observe, explain (poe) pada materi asam basa

3 12 218

STUDY PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT- STUDY PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN) DENGAN PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOSONGO V MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA TAHUN PE

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 37

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN TEKANAN.

1 2 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BALUNG

0 0 1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA MAN KUOK Navisa

0 0 8

PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) KELAS V SD NEGERI 3 KERTAYASA

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) - PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUH

0 0 25

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGDADAP - repository perpustakaan

0 3 14