22 keluarga,  masyarakat,  dan  pemerintah  melalui  kegiatan  atau  proses  bimbingan,
pembelajaran,  dan  atau  latihan  yang  berlangsung  di  sekolah  dan  luar  sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik
yang  melayani  para  siswanya  melakukan  kegiatan  belajar,  dan  pendidik  menilai atau  mengukur  tingkat  keberhasilan  belajar  siswa  dengan  prosedur  yang
ditentukan” Sagala 2011: 4. Berdasarkan  beberapa  paparan  tentang  pengertian  pendidikan  tersebut,
dapat  disimpulkan  bahwa  pendidikan  adalah  usaha  sadar  dan  terencana  yang dilakukan  oleh  berbagai  pihak  keluarga,  masyarakat,  dan  pemerintah  dalam
lingkungan  yang  terpilih  dan  terkontrol  khususnya  yang  datang  dari  sekolah dalam perwujudan suasana dan proses pembelajaran. Guru bertugas melayani para
siswa  melakukan  kegiatan  belajar,  dan  menilai  atau  mengukur  tingkat keberhasilan  belajar  siswa.  Penilaian  dilakukan  dengan  menggunakan  prosedur
yang  telah  ditentukan  agar  siswa  aktif  mengembangkan  segala  potensi  yang  ada dalam dirinya baik dalam kemampuan kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
2.1.2 Pengertian Belajar
Dalam proses pendidikan, didalamnya terdapat kegiatan atau pembelajaran yang  berarti  terjadi  pula  proses  belajar  yang  dilakukan  oleh  siswa  dengan  guru
sebagai fasilitator. Susanto 2013: 4 mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas  yang  dilakukan  seseorang  dengan  sengaja  atau  dalam  keadaan  sadar
untuk  memperoleh  suatu  konsep,  pemahaman,  atau  pengetahuan  baru  sehingga terjadi  perubahan  perilaku  pada  dirinya  yang  relatif  tetap  baik  dalam  berpikir,
merasa  maupun  bertindak.  Adanya  perubahan  perilaku  ke  arah  yang  baik
23 mengindikasikan  bahwa  belajar  diperlukan  untuk  mendapatkan  konsep,
pengetahuan, dan pemahaman sebagai bekal dalam berpikir maupun bertindak. Lebih  lanjut,  Silberman  2002  dalam  Hamid  2011:  48  menyatakan
bahwa  “belajar  bukan  merupakan  konsekuensi  otomatis  dari  penyampaian informasi  kepada  siswa.  Sebab  pada  dasarnya  belajar  membutuhkan  keterlibatan
mental,  sekaligus  tindakan”.  Perolehan  konsep,  pengetahuan,  dan  pemahaman dalam kegiatan belajar tidak semata hanya merupakan konsekuensi otomatis dari
penyampaian  informasi  tetapi  membutuhkan  keterlibatan  langsung  dari  siswa dalam proses belajar baik mental maupun fisik dalam bentuk tindakan.
Belajar  pada  hakikatnya  adalah  “perubahan”  yang  terjadi  di  dalam  diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu Fathurrohman  dan Sutikno  2009:
6. Kimble  1961,  h.  6  menyatakan  bahwa  “belajar  sebagai  perubahan  yang
relatif permanen di dalam potensi behavioral behavioral potentiality yang terjadi sebagai  akibat  dari  praktek  yang  diperkuat  reinforced  practice
”  Hergenhahn dan Olson  2008:  2. Aktivitas dalam bentuk  praktik dalam kegiatan belajar akan
menjadikan  perubahan  yang  relatif  permanen  dalam  diri  seseorang.  Seperti  yang diungkapkan  Hamalik  2013:  36  bahwa  “belajar  adalah  modifikasi  atau
memperteguh  kelakuan  melalui  pengalaman  learning  is  defined  as  the modification or strengthening of behavior through experiencing
” Djamarah  2011:  13  berpendapat  bahwa  belajar  adalah  serangkaian
kegiatan  jiwa  dan  raga  untuk  memperoleh  suatu  perubahan  tingkah  laku  sebagai hasil  dari  pengalaman  individu  sendiri  dalam  proses  interaksi  dengan
lingkungannya yang menyangkut kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif.
24 Belajar  merupakan  suatu  proses  atau  kegiatan  dan  bukan  suatu  hasil  atau  tujuan
karena  belajar  bukan  hanya  mengingat,  akan  tetapi  mengalami  sendiri  Hamalik 2009:  27.  Kemampuan  kognitif,  psikomotorik,  dan  afektif  dikembangkan  oleh
individu  melalui  kegiatan  atau  proses  belajar  dengan  mengalami,  mengolah,  dan memperolehnya sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh James L. Mursell bahwa
“belajar  adalah  upaya  yang  dilakukan  dengan  mengalami  sendiri,  menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri” Sagala 2011: 13.
Bruner  dalam  Romberg  dan  Kaput  1999  dalam  Trianto  2009:  15 menyatakan
bahwa “belajar adalah suatu proses aktif di mana siswa membangun mengkonstruk  pengetahuan  baru  berdasarkan  pada  pengalaman  pengetahuan
yang  sudah  dimilikinya”.  Pengertian  ini  sesuai  dengan  aliran  konstruktivisme yang  mengatakan  bahwa  belajar  adalah  proses  aktif  pembelajar  siswa  dalam
mengkonstruksi  arti,  wacana,  dialog,  pengalaman  fisik  dalam  proses  belajar sehingga terjadi proses asimilasi dan menghubungkan pengalaman atau informasi
yang  sudah  dipelajari  atau  yang  dimiliki  sebelumnya  Sugandi  dan  Haryanto 2007:  11.  Konstruktivisme  menyatakan  bahwa  siswa  harus  menemukan  sendiri
dan  mentransformasikan  informasi  kompleks,  mengecek  informasi  baru  dengan aturan-aturan  lama  dan  merevisinya  apabila  aturan-aturan  itu  tidak  lagi  sesuai
Trianto 2009: 28. Berdasarkan  pendapat  beberapa  ahli,  dapat  disimpulkan  bahwa  belajar
mempunyai tiga unsur utama, antara lain: 1  Belajar  merupakan  perubahan  tingkah  laku  atau  perilaku  melalui
pengalaman individu dalam bentuk aktivitas atau praktik interaksi dengan
25 lingkungan  dengan  mengalami  sendiri  yang  akan  menjadikan  perubahan
yang relatif permanen dalam diri seseorang. 2  Belajar  membutuhkan  keterlibatan  langsung  baik  mental  maupun  fisik
dalam  bentuk  tindakan.  Belajar  bukan  merupakan  kegiatan  penyampaian informasi  yang  hanya  terjadi  proses  mengingat  di  dalamnya  melainkan
mengalami, memproses, mengolah, dan memperoleh konsep, pengetahuan, dan  pemahaman  sendiri  sebagai  konsekuensi  dari  kegiatan  atau  proses  di
dalamnya. 3  Belajar  merupakan  proses  aktif  untuk  membangun  mengkonstruk
pengetahuan  baru  berdasarkan  pengetahuan  yang  telah  diperoleh  atau dimiliki  sebelumnya.  Dengan  kegiatan  mengkonstruk  pengetahuan  yang
telah  dimiliki  sebelumnya,  siswa  akan  menemukan  sendiri  dan mentransformasikan  informasi  kompleks  sehingga  pengetahuan  yang
diperolehnya  akan  terekam  dengan  baik  dan  menyebabkan  perubahan perilaku yang relatif permanen.
Berdasarkan  pengertian  belajar  yang  dikemukakan  para  ahli,  maka  dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan perilaku pada diri seseorang sebagai
akibat  dari  aktivitas  atau  praktik  dengan  melibatkan  diri  secara  langsung  baik mental  maupun  fisik  tindakan  dan  mengkonstruksi  pengetahuan  yang  telah
diperoleh  atau  dimiliki  sebelumnya  sehingga  siswa  mengalami,  memproses, memperoleh,  dan  menemukan  sendiri  pengetahuan  baru  yang  akan  menjadikan
perubahan yang relatif permanen dalam dirinya.
26
2.1.3 Pengertian Pembelajaran