Uji Validitas Instrumen Instrumen Kuantitatif Tes

110 Uji coba terdiri dari 44 soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Uji coba ini dengan maksud agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel sehingga nantinya diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel pula. Selain itu juga dilakukan penghitungan tingkat kesukaran dan daya beda, agar instrumen benar-benar dapat dikatakan layak dan baik. Adapun pengujian instrumen dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

3.6.2.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalankesahihan suatu alat ukur Arikunto 2010: 211. Sedangkan menurut Priyatno 2010: 90, validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Tujuan pengujian validitas instrumen adalah agar instrumen sesuai dengan kriteria yang diharapkan dan dapat dikategorikan sebagai instrumen yang layak untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah hasil uji coba soal, untuk menganalisis validitas logis dan empiris pada soal yang akan digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen soal juga diperlukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan tersebut menggunakan metode bivariate pearson dalam program SPSS 19. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini. 1 Validitas Logis; Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah instrumen, yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Pengujian validitas isi bertujuan agar instrumen yang disusun sesuai dengan isi materi pelajaran yang dievaluasi. Sedangkan validitas konstruk mengacu 111 pada suatu kondisi di mana instrumen yang disusun berdasarkan konstruk aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi. Peneliti menyusun soal yang berjumlah 44 soal dan memiliki 4 alternatif jawaban. Adapun soal uji coba dapat dilihat pada Lampiran 18. Pengujian validitas isi dan konstruk dilakukan oleh tim ahli, yaitu Mur Fatimah, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing I, Drs. Yuli Witanto, M.Pd. sebagai dosen pembimbing II, dan Endang Rakhmawati sebagai guru kelas V SD Negeri Kejambon 4 Kota Tegal. Berdasarkan hasil penilaian dari tim penilai ahli, instrumen dinyatakan sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data. Sesudah dinilai validitas isi dan konstruk, instrumen kemudian diujicobakan pada kelas VI SD Negeri Kejambon 4 Kota Tegal pada tanggal 26 Oktober 2013. 2 Validitas Empirik; Syarat instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Dengan kata lain, validitas empirik adalah validitas yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengalaman di lapangan. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada kelas uji coba. Data nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba dapat dipaparkan pada Tabel 3.6 berikut ini. Tabel 3.6. Paparan Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba No. Kriteria Data Kelas Uji coba 1. Jumlah siswa 22 2. Skor rata-rata 75 3. Median 81,82 112 No. Kriteria Data Kelas Uji coba 4. Skor minimal 36,36 5. Skor maksimal 97,73 6. Rentang 61,36 7. Varians 352,22 8. Standar deviasi 18,77 Berdasarkan nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba, maka dilakukan uji validitas instrumen menggunakan metode bivariate pearson Korelasi Pearson Product Moment dalam program Software Statistical Product and Service Solution SPSS versi 19 Priyatno 2010: 90. Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item soal dengan skor total. Untuk mencari validitas dalam SPSS 19 ini menggunakan menu Analyze – Correlate – Bivariate. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n = 22 didapat r tabel sebesar 0,423 pada tabel r. Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Kriterianya yaitu butir soal dikatakan valid jika r xy ≥ r tabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hasil r xy pada butir tertentu dinyatakan valid dan jika r xy r tabel , maka hasil r xy pada butir tertentu dinyatakan tidak valid. Rekap data hasil perhitungan SPSS 19 dapat dilihat pada Tabel 3.7 dibawah ini. 113 Tabel 3.7. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan r tabel = 0.423; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 22 No Kriteria No Soal Jumlah 1. Valid 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 28, 30, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 44 28 2. Tidak Valid 2, 4, 9, 11, 14, 16, 18, 24, 26, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 41 16 Sumber data: Lampiran 24 Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 19 diperoleh item yang valid sebanyak 28 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 16 butir soal. 3.6.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap Arikunto 2009: 86. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang Priyatno 2010: 97. Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh item soal. Karena item soal menggunakan jawaban benar bernilai 1 dan salah bernilai 0, perhitungan uji reliabilitas menggunakan metode Kuder Richardson-21 KR-21 Riduwan 2012: 108. Nilai reliabilitas per item dilihat dari perbandingan antara r hitung dengan r tabel . Jika r hitung r tabel , maka item tersebut dikatakan reliabel. Dari hasil penghitungan menggunakan metode Kuder Richardson-21 KR- 21 diperoleh data perbandingan r hitung sebesar 0,899 lebih besar dari r tabel sebesar 114 0,423. Dengan demikian dari hasil r hitung dibanding r tabel diperoleh r hitung r tabel, maka semua butir soal dinyatakan sudah reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat pada Lampiran 26.

3.6.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN TEKANAN

2 25 201

Analisis keterampilan proses sains siswa pada model pembelajaran predict, observe, explain (poe) pada materi asam basa

3 12 218

STUDY PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT- STUDY PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN) DENGAN PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOSONGO V MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA TAHUN PE

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 37

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN TEKANAN.

1 2 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BALUNG

0 0 1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA MAN KUOK Navisa

0 0 8

PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) KELAS V SD NEGERI 3 KERTAYASA

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) - PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUH

0 0 25

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGDADAP - repository perpustakaan

0 3 14