Penggunaan jarak tanam pada dasarnya memberikan ruang guna pertumbuhan tanaman yang baik, mengurangi persaingan antar individu dan daun
tanaman. Pada percobaan II terlihat radiasi yang diintersepsi tajuk tanaman kentang pada jarak tanam 20 cm x 20 cm J1 lebih besar dibandingkan jarak
tanam 20 cm x 30 cm J2. Pada percobaan III juga secara umum terlihat radiasi yang diintersepsi tanaman kentang pada jarak tanam J1 20 cm x 20 cm lebih
besar dari jarak tanam J2 20 cm x 40 cm. Jarak tanam yang lebih renggang menghasilkan lebih banyak radiasi surya yang ditransmisi ke bagian bawah tajuk,
sehingga radiasi surya yang diintersepsi tanaman menjadi lebih sedikit. Intersepsi radiasi surya lebih efisien pada pertanaman yang ditanam lebih rapat
atau populasi tinggi, sehingga dalam konsep memanen energi surya, jarak tanam, sistem tanam dan arsitek tajuk sangat menentukan Koesmaryono dan Sugimoto
2005. Tabel 8. Intersepsi radiasi surya oleh tajuk tanaman kentang pada Percobaan II
dan III.
Perlakuan intersepsi radiasi surya MJ.m
-2
Percobaan II Granola
4 5
6 7
8 9
10 11
U1J1 U2J1
U3J1 U1J2
U2J2 U3J2
8,5 7,2
7,4 7,2
7,7 8,5
17,5 13,1
11,9 14,5
12,9 13,3
27,1 13,3
11,9 18,7
12,8
9,8 26,4
17,7 19,1
25,3 21,8
23,7 34,3
23,8 22,7
32,1 31,4
29,9 53,2
55,2 62,0
34,5 29,3
28,0 29,1
31,8 32,1
19,9 17,2
17,3 25,0
30,9 33,8
18,9 19,0
19,2
Perlakuan Percobaan III
4 5
6 7
8 9
10 11
12 J1V1 Granola
41,8 38,1
43,3 49,4
45,1 28,6
41,2 56,7
43,3 J2V1 Granola
29,4 26,6
27,2 30,5
30,9 19,6
28,2 37,8
30,3 J1V2 Atlantis
42,6 38,5
39,2 44,0
42,4 26,4
36,7 48,3
37,5 J2V2 Atlantis
30,8 27,9
27,0 29,7
32,2 18,2
27,4 34,2
28,0 Minggu setelah tanam MST
Hasil penelitian Kooman et al. 1996 menunjukkan bahwa intensitas radiasi surya yang diterima oleh tanaman kentang dipengaruhi oleh musim tanam
dan lokasi tanam, sehingga jumlah radiasi yang diintersepsi oleh tanaman kentang akan bervariasi. Menurut Jumin 2002 intersepsi radiasi surya dapat dimanipulasi
dengan varietas, morfologi, arsitektur tanaman tajuk tanaman, dan kerapatan jumlah populasi tanaman setiap satuan luas lahan dengan pengaturan jarak
tanam.
Pada percobaan III jumlah radiasi surya yang diintersepsi varietas Granola V1 berbeda dibanding varietas Atlantis V2.
Rata-rata nilai radiasi surya yang diintersepsi selama satu musim tanam varietas Granola jarak tanam J1 sebesar
387,7 MJ m
-2
dan jarak tanam J2 sebesar 260,6 MJ m
-2
. Varietas Atlantis dengan jarak tanam J1 dan J2 memiliki nilai intersepsi sebesar 355,6 MJ m
-2
dan 255,5 MJ m
-2
5.4.3. Hubungan LAI dengan Intersepsi Radiasi Surya
. Jumlah radiasi surya yang diintersepsi oleh varietas Granola lebih besar dibandingkan dengan Atlantis. Hal ini disebabkan oleh morfologi dan
karakteristik dari kedua varietas berbeda dalam mengintersepsi radiasi surya yang diwakili oleh nilai k koefisien pemadaman yang dihitung dalam percobaan ini
yaitu k = 0,318 Granola dan k = 0,176 Atlantis. Hasil ini sesuai dengan pendapat Makarim 2009 yang menyatakan bahwa jumlah radiasi surya yang
terintersepsi oleh tanaman dipengaruhi oleh varietas, karena varietas yang berbeda akan memiliki karakteristik atau morfologi tertentu.
Indeks luas daun LAI pada tanaman kentang berhubungan dengan jumlah radiasi surya kumulatif yang diintersepsi oleh tajuk tanaman Higashide
2009. Gambar 15 menunjukkan hubungan antara LAI dengan radiasi yang diintersepsi tajuk tanaman kentang pada Percobaan II dan III.
a b Gambar 15. Hubungan nilai LAI dengan intersepsi radiasi surya kumulatif pada
tajuk tanaman, pada Percobaan II a, dan Percobaan III b. Intersepsi radiasi surya semakin besar dengan peningkatan nilai LAI sampai
mencapai nilai maksimum yaitu pada saat tajuk tanaman menutup rapat permukaan tanah. Intersepsi radiasi surya akan berkurang dengan penurunan nilai
LAI seiring dengan bertambahan umur tanaman, karena daun sudah mulai mengering dan rontok.
Pada Percobaan II pola hubungan antara LAI dan radiasi yang diintersepsi tajuk pada perlakuan ukuran umbi bibit serupa dengan perlakuan jarak tanam.
Pada Gambar 15a terlihat tanaman kentang dengan ukuran umbi bibit kecil mengintersepsi radiasi surya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran umbi bibit
sedang dan besar, dengan kisaran LAI yang juga lebih kecil dibandingkan dengan ukuran umbi bibit sedang dan besar.
Pada percobaan III nilai LAI dari varietas Atlantis rata-rata lebih besar dibandingkan Granola, sehingga seharusnya jumlah radiasi yang diintersepsi oleh
tajuk tanaman kentang varietas Atlantis lebih besar. Namun berdasarkan hasil ini terjadi sebaliknya, varietas Granola mengintersepsi radiasi surya lebih besar.
Seperti disebut sebelumnya, hal ini disebabkan oleh karakteristik dan morfologi tajuk dari kedua varietas dalam mentransmisikan radiasi surya sehingga
menghasilkan nilai koefisien pemadaman yang berbeda. Tanaman yang ditanam dengan jarak tanam lebih rapat 20 cm x 20 cm juga mengintersepsi radiasi surya
yang lebih banyak dari jarak tanam yang renggang 20 cm x 40 cm, baik pada varietas Granola maupun Atlantis.
5.4.4. Biomassa Tanaman Kentang.
Radiasi surya yang diintersepsi oleh tajuk tanaman dari minggu ke minggu setelah tanam terus meningkat diikuti dengan pertambahan biomassa yang
dihasilkan. Hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara intersepsi radiasi surya oleh tajuk tanaman dengan biomassa yang didukung oleh hasil penelitian
Wajid 2010 yang menyatakan bahwa jumlah radiasi surya yang diintersepsi oleh tajuk tanaman akan proporsional dengan berat kering biomassa tanaman. Rasio
antara biomassa dengan radiasi yang diintersepsi tersebut merupakan indikator efisiensi penggunaan radiasi surya oleh tanaman yang secara langsung dapat
diukur dari jumlah radiasi yang diintersepsi tajuk tanaman dan biomassa tanaman Vieira et al. 2009.
Kejadian radiasi surya yang mengenai klorofil tanaman, memungkinkan klorofil membentuk bahan kering dalam proses fotosintesis
Gardner et al. 1991 .