Pendahuluan ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN RADIASI SURYA PADA TANAMAN KENTANG

5.3.2. Biomassa Tanaman Kentang

Pertumbuhan tanaman yang diukur adalah biomassa akar, batang, daun, dan umbi, indeks luas daun LAI. Pengukuran dilakukan tiap minggu. Hasil umbi diukur pada saat panen. Fase perkembangan tanaman yang diamati meliputi waktu tanam, muncul tunas, pembentukan umbi, pengisian umbi, pematangan umbi dan panen. Pengamatan dilakukan setiap hari. Contoh tanaman kentang diambil secara destructive sampling dari setiap blok perlakuan dan ulangan secara acak. Dua tanaman dari masing-masing blok dan kombinasi perlakuan diambil setiap minggu, kemudian dipisahkan antara akar, batang, daun, dan umbi. Biomassa akar, daun, batang, dan umbi didapatkan dari penimbangan masing-masing bagian tanaman tersebut setelah dikeringkan dalam oven pada suhu 70 o C selama 48 jam. Berat kering tanaman selanjutnya dihitung per satuan luas dan ditimbang berdasarkan jarak tanam dari masing- masing contoh tanaman yang diambil. Biomassa tanaman dihitung dari berat kering tanaman akar, batang, daun, dan umbi dibagi dengan jarak tanam g m -2 Panen dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 80 hari setelah tanam HST, dengan kriteria batang dan daun telah kering serta kulit umbi tidak terlepas jika digesekkan satu dengan yang lainnya. Data yang dikumpulkan waktu panen adalah berat umbi per tanaman dan berat umbi per petak perlakuan. .

5.3.3. Indeks Luas Daun LAI Nilai indeks luas daun LAI dihitung dengan membuat replika beberapa

contoh daun kentang pada kertas millimeter block, kemudian ditimbang untuk mengetahui berat replika tersebut dan luasnya. Persamaan dari hubungan berat kering dan luas replika daun selanjutnya digunakan untuk menduga luas daun total dari tajuk tanaman kentang tersebut. LAI dihitung dari nisbah antara luas daun total tersebut dengan luas lahan yang ditempati tanaman yang merupakan perkalian jarak tanam.

5.3.4. Intersepsi Radiasi Surya Q

int Radiasi yang diintersepsi tajuk tanaman dihitung menggunakan hukum Beer yang merupakan fungsi dari radiasi surya yang datang Q o dan LAI Chang 1974. Radiasi intersepsi ini merupakan selisih antara radiasi surya datang di atas tajuk Q o dengan radiasi transmisi di bawah tajuk Q τ Q : int = Q o - Q τ Q 1 int = Q o . 1- e –k.LAI k adalah koefisien pemadaman tajuk tanaman. Nilai koefisien pemadaman tajuk tanaman k dapat diturunkan dengan mengukur Q 2 o dan Q τ Q serta LAI yang perhitungannya sebagai berikut : τ Q o = e -k.LAI sehingga, 3 k = [lnQ o Q τ Setelah diketahui nilai k dan LAI pada masing-masing periode pengamatan, perhitungan radiasi surya yang diintersepsi tajuk tanaman Q ]LAI 4 int selama pertumbuhan tanaman dapat dilakukan menggunakan Persamaan 1. Data radiasi surya yang terukur pada stasiun klimatologi terdekat dalam MJ m -2 digunakan sebagai nilai Q o

5.3.5. Efisiensi Penggunaan Radiasi Surya RUE

pada persamaan tersebut. Terdapat hubungan yang linier antara pertambahan berat kering biomassa tanaman dengan jumlah radiasi yang diintersepsi. RUE dihitung berdasarkan pertambahan berat kering tanaman selama selang waktu tertentu dibagi dengan total radiasi surya yang diintersepsi tajuk tanaman pada selang waktu tersebut. Selang waktu pada penelitian ini adalah per minggu, selanjutnya nilai RUE dihitung sebagai berikut Edward et al. 1996 : ε = dWQ int ε adalah efisiensi penggunaan radiasi surya g MJ 5 -1 , dW adalah pertambahan berat kering tanaman g m -2 , Q int = radiasi surya kumulatif yang diintersepsi oleh tajuk tanaman kentang MJ m -2

5.3.6. Unsur-unsur Cuaca

. Unsur-unsur cuaca pada Percobaan II diperoleh dari stasiun klimatologi Pacet BB-Biogen dan Percobaan III diperoleh dari stasiun Klimatologi Kayu Aro. Unsur cuaca harian yang dikumpulkan terdiri dari : curah hujan mm, intensitas radiasi surya MJ m -2 hari -1 , suhu udara C, kelembaban udara , dan kecepatan angin m detik -1

5.4. Hasil dan Pembahasan

.

5.4.1. Indeks Luas Daun LAI Indeks luas daun

LAI merupakan salah satu komponen tanaman untuk menyerap radiasi surya dalam proses fotosintesis Sang et al. 2008. LAI merupakan ukuran yang mewakili jumlah atau luas daun, sehingga menentukan jumlah radiasi surya yang dapat diserap oleh tanaman. Menurut Jongschaap 2006 LAI berfungsi sebagai indikator jaringan hijau daun yang dapat menerima secara efisien radiasi surya. Nilai LAI selama pengukuran pada Percobaan II dan III ditunjukkan pada Gambar 13. a b Gambar 13. Nilai LAI selama pengukuran, pada Percobaan II a, dan Percobaan III b. Garis vertikal menunjukkan 2x simpangan baku . Percobaan kedua dan ketiga secara umum menunjukkan nilai LAI meningkat sejalan dengan peningkatan umur tanaman kentang sampai sekitar sembilan dan sebelas MST minggu setelah tanam. Setelah minggu ke-sembilan dan sebelas umur tanaman mencapai 70 HST LAI mulai menurun. Hal ini disebabkan pada umur 70 HST fase pertumbuhan vegetatif mencapai maksimum, ditandai daun kentang mulai mengering dan rontok mendekati umur panen, atau dapat dikatakan pada saat tersebut tanaman sudah mengalami perubahan fase, dari fase vegetatif ke fase pematangan umbi. Pada fase pematangan umbi, LAI cenderung menurun, karena hasil fotosintesis lebih banyak dialokasikan ke umbi. LAI bertambah seiring dengan pertumbuhan tanaman dan mencapai maksimum