Submodel Perkembangan Tahapan Penyusunan Model Simulasi Tanaman Kentang

hujan dan laju transpirasi serta evaporasi aktual. LAI merupakan fungsi dari spesific leaf area SLA dan massa daun LW. SLA merupakan parameter yang diturunkan dari data pengukuran luas daun dan massa daun tanaman kentang. LAI dalam submodel pertumbuhan merupakan peubah bantu auxiliary variable yang dihitung dari perkalian antara parameter spesific leaf area SLA dengan massa daun LW. LAI = SLA x LW 2 SLA : spesific leaf area m g -1 LW : massa daun spesifik g m -1 Produksi Biomassa Produksi biomassa potensial harian dihitung berdasarkan RUE yang disimbulkan dengan ε dalam g MJ -1 dan radiasi surya yang diintersepsi tajuk tanaman kentang. Hukum Beer - Lambert digunakan untuk menghitung radiasi intersepsi sebagai berikut Handoko 1994; Koesmaryono dan Sugimoto 2005 : Q int = 1− τ . Qo 3 τ = e -k.LAI Q 4 int adalah radiasi intersepsi MJ m -2 , Q o adalah radiasi surya di atas tajuk tanaman atau yang terukur di stasiun klimatologi MJ m -2 , dan τ adalah proporsi radiasi surya yang ditransmisikan tajuk tanaman. Nilai k adalah koefisien pemadaman tajuk yang diturunkan dari penelitian lapang berdasarkan pengukuran LAI dan radiasi surya rata-rata di atas dan di bawah tajuk tanaman selama sehari, yang selanjutnya dirata-ratakan selama musim pertumbuhan. Produksi biomassa potensial dihitung berdasarkan hasil kali antara efisiensi penggunaan radiasi ε dengan radiasi intersepsi Q int Handoko 1994; Koesmaryono dan Sugimoto 2005 : Qo e B LAI k b . 1 − − = ε 5 B b adalah produksi biomassa potensial kg ha -1 d -1 dan ε adalah efisiensi penggunaan radiasi kg MJ -1 yang dihitung menurut Monteith 1977 ; Handoko 1994 ; Koesmaryono dan Sugimoto 2005 : int Q dW = ε 6 dW adalah pertambahan biomassa tanaman g m -2 Produksi biomassa potensial tersebut menganggap ketersediaan air bukan merupakan faktor pembatas. Produksi biomassa aktual dihitung dengan mempertimbangkan ketersediaan air yang dihitung berdasarkan nisbah antara transpirasi aktual T . a dengan nilai maksimumnya T m . Perhitungan faktor ketersediaan air f w dan produksi biomassa aktual B a adalah sebagai berikut: m T a T fw = 7 b w a B f B • = B 8 a dalam kg ha -1 d -1 Dalam model, produksi biomassa aktual dibagi antara daun, batang, akar, dan umbi yang perbandingannya tergantung pada fase perkembangan tanaman s. Sebagian biomassa masing-masing organ akan berkurang melalui respirasi pertumbuhan R . g dan respirasi pemeliharaan R m yang dihitung berdasarkan suhu udara dan massa masing-masing organ Amthor 2000. Pertumbuhan masing-masing organ x dihitung dari selisih antara alokasi bahan kering ke organ tanaman dan yang hilang melalui respirasi sebagai berikut Handoko 1994 dW x = η x • B a − R g − R m = η x 1 − k g B a − k m •W x • Q 10 9 10 20 10 2 − = T Q 10 dW x adalah penambahan massa organ x kg ha -1 d -1 , R m : respirasi pemeliharaan kg ha -1 d -1 , η x : proposi biomassa yang dialokasikan ke organ x daun, batang, akar dan umbi, B a : koefisien respirasi pemeliharaan, k g : koefisien respirasi pertumbuhan, dan k m : koefisien respirasi pemeliharaan dan W x : organ x kg ha -1 Proporsi Biomassa ŋx . Proporsi biomassa yang dialokasikan pada masing-masing organ η x dihitung berdasarkan fungsi fase perkembangan tanaman s Handoko 1994 yang didekati secara empiris berdasarkan data observasi lapang tentang pertumbuhan tanaman kentang. Pada awal pertumbuhan, produksi biomassa hanya dialokasikan ke daun, batang dan akar dengan alokasi terbanyak pada daun. Sampai pematangan umbi, alokasi biomassa ke daun dan akar berkurang sedangkan alokasi ke batang bertambah dengan fase perkembangan tanaman. Setelah fase pematangan umbi, seluruh produksi biomassa dialokasikan ke umbi Gardner et al. 1991. Gambar 21a dan 21b menunjukkan proporsi pembagian produksi biomassa ke masing-masing organ tanaman menurut tingkat perkembangan tanaman kentang varietas Granola dan Atlantis. a b Gambar 21. Proporsi biomassa yang dialokasikan pada masing-masing organ akar, batang, daun, dan umbi pada Varietas Granola a dan Atlantis b

4.4.2.3. Submodel Neraca Air

Komponen neraca air meliputi curah hujan, intersepsi tajuk, infiltrasi, perkolasi, kadar air tanah, serta evaporasi dan transpirasi aktual. Model ini memerlukan masukan unsur-unsur cuaca harian, yaitu suhu dan kelembaban udara, radiasi surya, kecepatan angin dan curah hujan. Peubah tanaman LAI juga diperlukan, yang disimulasi pada submodel pertumbuhan. Parameter yang digunakan meliputi : kapasitas lapang, titik layu permanen dan parameter penguapan Ritchie 1972. Gambar 22 menunjukkan Diagram Forrester submodel neraca air. Hujan jatuh pada permukaan tajuk tanaman, sebagian air tertahan tajuk tanaman tersebut intersepsi kemudian sisanya jatuh ke permukaan tanah. Air yang diintersepsi tajuk kemudian akan menguap ke atmosfer. Sisanya mengalir sebagai stemflow dan jatuh sebagai troughfall sampai ke permukaan tanah, yang kemudian akan diserap tanah berupa infiltrasi. Jika kandungan air pada lapisan tersebut melebihi kapasitas lapang maka air menuju ke lapisan yang lebih bawah akibat gaya gravitasi sehingga terjadi perkolasi. Proses tersebut akan terjadi sampai lapisan tanah terbawah dan perhitungannya menggunakan metode Umbi Daun Batang Akar Umbi Daun Batang Akar