5.4.2. Intersepsi Radiasi Surya
Intersepsi radiasi surya oleh tajuk tanaman adalah jumlah energi radiasi surya yang diterima oleh tajuk tanaman dikurangi radiasi surya yang
ditransmisikan oleh tajuk tersebut Vieira et al. 2009. Transmisi radiasi merupakan perbandingan radiasi yang datang di atas tajuk tanaman dengan radiasi
yang terukur di bawah tajuk. Radiasi surya yang diintersepsi tanaman tergantung dari radiasi datang yang sampai pada permukaan tajuk tanaman, LAI, kedudukan
atau sudut daun dan distribusi daun dalam tajuk Sitompul 2002. Gambar 14 menunjukkan grafik hubungan antara LAI dengan porsi radiasi surya yang
ditransmisikan di bawah tajuk tanaman pada Percobaan II dan III.
Gambar 14. Hubungan antara LAI dengan dengan porsi radiasi surya yang ditransmisikan di bawah tajuk tanaman, pada Percobaan II a, dan
Percobaan III b.
Transmisi radiasi surya pada Percobaan II dan III menurun dengan peningkatan nilai LAI. Nilai LAI semakin besar berarti permukaan daun semakin
luas, radiasi yang jatuh di bawah tajuk tanaman akan semakin berkurang sehingga kemampuan untuk mentransmisikan radiasi ke bagian bawah juga semakin
berkurang. Hal ini sejalan dengan Higashide 2009 yang menyatakan bahwa nilai LAI pada tanaman tomat meningkat dengan penurunan radiasi transmisi.
Radiasi yang diintersepsi tajuk tanaman kentang pada Percobaan II dan III ini dihitung menggunakan persamaan Beer. Berdasarkan nilai k, LAI dan radiasi
surya Q
o
yang jatuh pada tajuk tanaman kentang yang diwakili oleh data radiasi surya yang terukur pada stasiun klimatologi terdekat, maka dapat dihitung jumlah
radiasi surya yang diintersepsi oleh tajuk tanaman kentang pada Percobaan II dan III.
Tabel 8 menunjukkan jumlah radiasi surya yang diintersepsi tajuk tanaman kentang setiap minggu pada masing-masing perlakuan.
Penggunaan jarak tanam pada dasarnya memberikan ruang guna pertumbuhan tanaman yang baik, mengurangi persaingan antar individu dan daun
tanaman. Pada percobaan II terlihat radiasi yang diintersepsi tajuk tanaman kentang pada jarak tanam 20 cm x 20 cm J1 lebih besar dibandingkan jarak
tanam 20 cm x 30 cm J2. Pada percobaan III juga secara umum terlihat radiasi yang diintersepsi tanaman kentang pada jarak tanam J1 20 cm x 20 cm lebih
besar dari jarak tanam J2 20 cm x 40 cm. Jarak tanam yang lebih renggang menghasilkan lebih banyak radiasi surya yang ditransmisi ke bagian bawah tajuk,
sehingga radiasi surya yang diintersepsi tanaman menjadi lebih sedikit. Intersepsi radiasi surya lebih efisien pada pertanaman yang ditanam lebih rapat
atau populasi tinggi, sehingga dalam konsep memanen energi surya, jarak tanam, sistem tanam dan arsitek tajuk sangat menentukan Koesmaryono dan Sugimoto
2005. Tabel 8. Intersepsi radiasi surya oleh tajuk tanaman kentang pada Percobaan II
dan III.
Perlakuan intersepsi radiasi surya MJ.m
-2
Percobaan II Granola
4 5
6 7
8 9
10 11
U1J1 U2J1
U3J1 U1J2
U2J2 U3J2
8,5 7,2
7,4 7,2
7,7 8,5
17,5 13,1
11,9 14,5
12,9 13,3
27,1 13,3
11,9 18,7
12,8
9,8 26,4
17,7 19,1
25,3 21,8
23,7 34,3
23,8 22,7
32,1 31,4
29,9 53,2
55,2 62,0
34,5 29,3
28,0 29,1
31,8 32,1
19,9 17,2
17,3 25,0
30,9 33,8
18,9 19,0
19,2
Perlakuan Percobaan III
4 5
6 7
8 9
10 11
12 J1V1 Granola
41,8 38,1
43,3 49,4
45,1 28,6
41,2 56,7
43,3 J2V1 Granola
29,4 26,6
27,2 30,5
30,9 19,6
28,2 37,8
30,3 J1V2 Atlantis
42,6 38,5
39,2 44,0
42,4 26,4
36,7 48,3
37,5 J2V2 Atlantis
30,8 27,9
27,0 29,7
32,2 18,2
27,4 34,2
28,0 Minggu setelah tanam MST
Hasil penelitian Kooman et al. 1996 menunjukkan bahwa intensitas radiasi surya yang diterima oleh tanaman kentang dipengaruhi oleh musim tanam
dan lokasi tanam, sehingga jumlah radiasi yang diintersepsi oleh tanaman kentang akan bervariasi. Menurut Jumin 2002 intersepsi radiasi surya dapat dimanipulasi
dengan varietas, morfologi, arsitektur tanaman tajuk tanaman, dan kerapatan jumlah populasi tanaman setiap satuan luas lahan dengan pengaturan jarak
tanam.