Pengukuran Radiasi Surya dan Kalibrasi Alat

intensitas radiasi surya MJ m -2 hari -1 , suhu udara C, kelembaban udara , dan kecepatan angin m detik -1

5.4. Hasil dan Pembahasan

.

5.4.1. Indeks Luas Daun LAI Indeks luas daun

LAI merupakan salah satu komponen tanaman untuk menyerap radiasi surya dalam proses fotosintesis Sang et al. 2008. LAI merupakan ukuran yang mewakili jumlah atau luas daun, sehingga menentukan jumlah radiasi surya yang dapat diserap oleh tanaman. Menurut Jongschaap 2006 LAI berfungsi sebagai indikator jaringan hijau daun yang dapat menerima secara efisien radiasi surya. Nilai LAI selama pengukuran pada Percobaan II dan III ditunjukkan pada Gambar 13. a b Gambar 13. Nilai LAI selama pengukuran, pada Percobaan II a, dan Percobaan III b. Garis vertikal menunjukkan 2x simpangan baku . Percobaan kedua dan ketiga secara umum menunjukkan nilai LAI meningkat sejalan dengan peningkatan umur tanaman kentang sampai sekitar sembilan dan sebelas MST minggu setelah tanam. Setelah minggu ke-sembilan dan sebelas umur tanaman mencapai 70 HST LAI mulai menurun. Hal ini disebabkan pada umur 70 HST fase pertumbuhan vegetatif mencapai maksimum, ditandai daun kentang mulai mengering dan rontok mendekati umur panen, atau dapat dikatakan pada saat tersebut tanaman sudah mengalami perubahan fase, dari fase vegetatif ke fase pematangan umbi. Pada fase pematangan umbi, LAI cenderung menurun, karena hasil fotosintesis lebih banyak dialokasikan ke umbi. LAI bertambah seiring dengan pertumbuhan tanaman dan mencapai maksimum pada saat pertumbuhan tajuk telah rapat, kemudian turun saat daun gugur memasuki fase panen. Pada Percobaan II, rata-rata nilai LAI pada jarak tanam 20 cm x 20 cm J1 sebesar 1,54, lebih tinggi dari jarak tanam 20 cm x 30 cm J2 sebesar 0,90. Demikian pula pada Percobaan II, rata-rata nilai LAI dengan jarak tanam 20 x 20 cm J1 sebesar 1,87, lebih tinggi dari jarak tanam 20 cm x 40 cm J2 sebesar 1,25. Jarak tanam berhubungan dengan kerapatan tajuk dan luasan tempat tumbuh kentang. Radiasi yang jatuh di atas tajuk dengan jarak tanam rapat sebagian besar langsung diintersepsi oleh tajuk lapisan atas, lebih sedikit ditransmisikan ke bawah tajuk tanaman kentang. Higashide 2009 menyatakan bahwa LAI merupakan peubah yang sangat baik digunakan untuk menggambarkan distribusi cahaya, yang tidak hanya ditentukan oleh sifat daun, tetapi juga kerapatan daun. Perlakuan ukuran umbi bibit pada Percobaan II berpengaruh terhadap nilai LAI. LAI pada perlakuan umbi bibit besar, sedang, dan kecil berturut-turut sebesar 1,43, 1,18, dan 0,69. LAI tinggi pada perlakuan umbi bibit besar, karena semakin besar ukuran umbi bibit, maka akan menghasilkan jumlah batang dan daun lebih banyak, hal ini disebabkan lebih banyak cadangan zat makanan pada umbi yang besar Sutapradja 2008. Perlakuan varietas pada Percobaan III juga berpengaruh terhadap nilai LAI. LAI varietas Atlantis sebesar 1,73, lebih tinggi dari varietas Granola sebesar 1,39. LAI tinggi pada varietas Atlantis, karena jumlah batang dan daun yang lebih banyak dari Granola. LAI rata-rata varietas Atlantis yang lebih besar akan mengintersepsi radiasi surya lebih besar dibandingkan varietas Granola, sehingga biomassa yang dihasilkan varietas Atlantis juga akan lebih besar. LAI akan menentukan radiasi yang diintersepsi oleh tajuk tanaman kentang. Penelitian yang dilakukan oleh Winch 2006, menunjukkan pengurangan nilai LAI pada periode pertumbuhan akan mengakibatkan jumlah radiasi surya yang diintersepsi akan berkurang, karena sebagian energi radiasi surya akan jatuh ke tanah. Kapasitas tanaman dalam mengintersepsi radiasi matahari ditentukan oleh LAI, yaitu luas helai daun per satuan luas permukaan tanah Higashide 2009. Semakin besar LAI, maka semakin besar pula radiasi surya yang dapat diintersepsi untuk dimanfaatkan oleh tumbuhan Jongshaap 2006.