Biomassa Tanaman Kentang. Hasil dan Pembahasan

a b Gambar 17. Biomassa akar, batang, daun dan umbi pada Percobaan III, perlakuan jarak tanam a dan perlakuan varietas b. Garis vertikal menunjukkan 2x simpangan baku.

5.4.5. Efisiensi Penggunaan Radiasi RUE

Radiasi surya yang diintersepsi tajuk tanaman kentang digunakan untuk pertumbuhan organ-organ tanaman termasuk produksi umbi. Efisiensi penggunaan radiasi surya RUE adalah nisbah antara pertambahan biomassa tanaman dengan radiasi yang diintersepsi oleh tajuk tanaman secara kumulatif Richter et al. 2001 . Nilai RUE menunjukkan efisiensi radiasi surya yang digunakan dalam proses fotosintesis tanaman untuk menghasilkan biomassa tanaman. Semakin besar nilai RUE maka semakin efisien tanaman dalam menggunakan radiasi surya dan semakin besar biomassa yang terbentuk Mondani et al. 2011. Nilai RUE dapat pula digunakan untuk mengevaluasi morfologi tanaman dan pembatasan produksi pada kondisi iklim dan cuaca yang berbeda Tesfaye et al. 2006. Penelitian yang dilakukan oleh Shah et al. 2004 nilai RI radiation interception dan RUE dapat digunakan untuk memprediksi produksi biomassa yang dihasilkan dalam sistem pertanian. Perhitungan nilai RUE pada Percobaan II dan III ini menggunakan data berat kering di atas tanah, yang terdiri dari batang dan daun above ground biomassAGB dan data berat kering total akar, batang, daun, dan umbi dari kentang varietas Granola G1 dan G2 dan Atlantis G4. Data biomassa yang diamati pada penelitian ini merupakan nilai akumulasi berat kering akar, batang, daun, dan umbi setiap minggu. Perhitungan akumulasi radiasi surya yang terintersepsi juga dilakukan setiap minggu bersamaan dengan pengamatan biomassa tanaman. Gambar 18 menunjukkan grafik hubungan antara radiasi surya yang terintersepsi oleh tajuk tanaman kentang secara kumulatif dengan penambahan biomassa pada Percobaan II dan III. Kemiringan grafik antara biomassa dengan intersepsi radiasi surya menunjukkan RUE. Berdasarkan grafik pada Gambar 18 nilai RUE untuk kentang varietas Granola G1 dan G2 dan Atlantis G4 pada Percobaan II dan III ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9. Nilai RUE tanaman kentang pada Percobaan II dan III. Varietas Nilai RUE g MJ -1 Penggunaan data Granola G1 Granola G2 Atlantis G4 0,63 1,37 0,45 1,12 0,72 1,79 AGB above ground biomass Biomassa total AGB above ground biomass Biomassa total AGB above ground biomass Biomassa total a b Gambar 18. Hubungan radiasi surya kumulatif yang diintersepsi tajuk tanaman kentang dengan penambahan biomassa tanaman kentang pada a Percobaan II varietas Granola G1 dan b Percobaan III varietas Granola G2 dan Atlantis G4. Tanaman kentang varietas Granola G1 pada Percobaan II dengan menggunakan data AGB, memiliki nilai RUE sebesar 0,63 g MJ -1 . Nilai ini lebih besar dari Granola G2 yang hanya menghasilkan RUE = 0,45 g MJ -1 namun lebih kecil dari Atlantis G4 sebesar 0,72 g MJ -1 . Demikian juga berdasarkan biomassa total, RUE varietas Granola G1 memiliki RUE lebih tinggi yaitu 1,37 g MJ -1 dibandingkan Granola G2 sebesar 1,12 g MJ -1 tetapi lebih rendah dari varietas Atlantis G4 sebesar 1,79 g MJ -1 Tabel 10. Nilai RUE tanaman kentang hasil-hasil penelitian sebelumnya . Peneliti RUE g MJ -1 Radiasi MJ m -2 Data yang digunakan Varietas Oijen 1991 3,17 Global Biomasaa total Bintje dan Granola Nurmala 1999 1,4 – 6,8 PAR Biomasaa total Granola Suryanto 2005 1,4 PAR Biomasaa total Granola Rezig at al. 2010 4,47 – 4,77 Global Biomasaa total Spunta Shah 2010 1,97 – 2,78 PAR Biomasaa total - Mondani et al. 2011 0,97 – 1,10 PAR Biomasaa total Chenopodium album Keterangan : PAR = Photosynthetically Active Radiation Hal ini menunjukkan bahwa nilai RUE sangat dipengaruhi oleh karakteristik tanaman, nilainya dapat berbeda meskipun pada varietas yang sama tetapi generasinya yang berbeda seperti ditunjukkan oleh Granola G1 dan Granola G2. Nilai RUE kentang varietas Atlantis pada Percobaan III lebih besar dibandingkan dengan varietas Granola. Nilai RUE varietas Atlantis yang lebih besar dibandingkan dengan varietas Granola menunjukkan bahwa meskipun varietas Atlantis mengintersepsi radiasi surya lebih kecil, namun biomassa yang dihasilkan lebih besar. Nilai-nilai RUE yang didapatkan pada percobaan II dan III ini mendekati nilai RUE hasil penelitian sebelumnya, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 10.

5.5. Kesimpulan

1. Percobaan II menghasilkan rata-rata nilai indeks luas daun LAI pada jarak tanam rapat 20 cm x 20 cm lebih tinggi dari jarak tanam renggang 20 cm x 30 cm yaitu masing-masing 1,54 dan 0,90; dan Percobaan III juga menghasilkan LAI pada jarak tanam rapat 20 cm x 20 cm lebih tinggi dari jarak tanam renggang 20 cm x 40 cm yaitu 1,87 dan 1,25. Radiasi yang jatuh di atas tajuk dengan jarak tanam rapat lebih sedikit ditransmisikan ke bawah tajuk tanaman kentang. 2. Perbedaan morfologi tanaman pada varietas Granola dan Atlantis yang diwakili koefisien pemadaman k Granola = 0,318, k Atlantis = 0,176 menentukan jumlah radiasi surya yang diintersepsi tajuk tanaman. Pada kondisi yang sama, radiasi surya yang diintersepsi oleh kentang varietas Granola G2 sebesar 324,1 MJ m -2 lebih besar dibandingkan varietas Atlantis G4 sebesar 305,6 MJ m -2 3. Kentang varietas Granola G1 pada Percobaan II mendapatkan RUE untuk biomassa di atas tanah AGB sebesar 0,63 g MJ . -1 , sedangkan untuk biomassa total sebesar 1,37 g MJ -1 . Nilai RUE pada Percobaan III kentang varietas Granola G2 untuk AGB sebesar 0,45 g MJ -1 dan untuk biomassa total sebesar 1,12 g MJ -1 , sedangkan pada varietas Atlantis G4 RUE untuk AGB sebesar 0,72 g MJ -1 dan untuk biomassa total sebesar 1,79 g MJ -1 . Dengan demikian, tanaman kentang varietas Granola G1 memiliki RUE yang lebih tinggi dibandingkan varietas yang sama tetapi generasi berikutnya G2. Namun demikian, varetas Atlantis memiliki RUE lebih tinggi dibandingkan varietas Granola baik G2 maupun G1.