θt : kadar air tanah minggu ke t mm
θt-1 : kadar air tanah minggu ke t-1 mm Pt
: curah hujan minggu ke t mm
4.4. Hasil
4.4.1. Kadar Air Tanah dan Neraca Air
Profil kadar air tanah dari berbagai perlakuan menunjukkan variasi yang
sangat beragam antar perlakuan Gambar 7.
Gambar 7. Profil kadar air tanah hingga kedalaman 1 m dari tiga waktu pengukuran, hari setelah tanam HST
Secara umum perubahan kadar air tanah terbesar terjadi dari permukaan tanah hingga kedalaman 60 cm. Di bawah kedalaman 60 cm, perubahan kadar air
tanah makin berkurang dan pada kedalaman 100 cm hampir tidak terjadi perubahan kadar air tanah. Fenomena ini berhubungan dengan laju infiltrasi yang
makin berkurang dengan kedalaman tanah Gambar 8. Pada kedalaman hingga 10 cm, laju infiltrasi mencapai hingga 75 cm jam
-1
sedangkan pada kedalaman 60 cm telah berkurang hingga lebih kecil dari 20 cm jam
-1
. Pada kedalaman 100 cm, laju infiltrasi bahkan telah kurang dari 10 cm jam
-1
.
Gambar 8. Laju infiltrasi menurut kedalaman tanah Karena pergerakan air ke lapisan tanah di bawah 100 cm kecil, maka
kehilangan air kumulatif melalui evapotranspirasi aktual ETa dan limpasan permukaan Ro dapat dihitung menggunakan pendekatan neraca air yang
ditunjukkan pada Tabel 7. Namun demikian, perhitungan menggunakan neraca air dalam penelitian ini menghasilkan jumlah ETa + Ro yang tidak dapat
dipisahkan. Tabel 7. Perbandingan komponen neraca air antar perlakuan selama percobaan.
Komponen Neraca Air Perlakuan
J1 J2
Percobaan I U1
U2 U3
U1 U2
U3
Curah hujan mm 1.314
1.314 1.314
1.314 1.314
1.314 KAT Awal mmm
319
1
232 390
148 291
202 KAT akhir mmm
218
2
197 215
116 256
197 dKAT
-101 -35
- 175 -32
-35 -5
ETa+Ro mm 1.415
1.349 1.489
1.347 1.350
1.319 Rata-rata ETa+Ro mmJ1,J2
1.418 + 110
1.338 +17
Rata-rata ETa+Ro mm 1.378 +
76
Keterangan :
1
pengukuran pada 26 Hari Setelah Tanam HST,
2
pengukuran pada 101 Hari Setelah Tanam HST
Kehilangan air dalam bentuk ETa + Ro dari semua perlakuan berkisar antara 1.319 – 1.415 mm selama 75 hari pengukuran. Perlakuan jarak tanam
J1 dan J2 tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap kehilangan air tanaman kentang dengan nilai masing-masing 1.418 + 110 mm dan 1.338 + 17
mm. Selain itu, semua kombinasi perlakuan juga tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap kehilangan air tanaman kentang dengan rata-rata sebesar
1.378 + 76 mm. Oleh karena itu, kehilangan air dari setiap perlakuan dapat diwakili oleh rata-rata nilai ETa + Ro dari semua perlakuan. Jumlah kehilangan