Kebutuhan air bagi tanaman untuk setiap fase pertumbuhan dan jenis tanaman berbeda Saragi 2008. Kebutuhan air tanaman umumnya akan
meningkat seiring dengan bertambahnya petumbuhan tanaman hingga pertumbuhan vegetatif maksimum dan kemudian menurun kembali sampai pada
tahap panen.
2.12. Pemodelan Tanaman
Pemodelan merupakan pendekatan kuantitatif untuk memprediksi perkembangan, pertumbuhan dan hasil tanaman. Aplikasi model simulasi tanaman
telah dikembangkan selama dua dekade dengan memanfaatkan simulasi komputer. Menurut Sirotenko 2001 dengan segala keterbatasannya, model
mempunyai prospek yang besar sebagai solusi untuk menjelaskan berbagai masalah pada perkembangan tanaman, prediksi hasil, kajian iklim dan tanah, serta
kajian perubahan iklim. Salah satu contoh pemanfaatan pemodelan di bidang pertanian adalah model simulasi tanaman.
Model simulasi tanaman dapat digunakan untuk merencanakan waktu tanam, penggunaan tanah dan pengelolaan air, evaluasi tanaman, varietas dan
teknologi budidaya Boote dan Jones 1988. Model simulasi dapat menganalisis tingkat risiko iklim terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam perluasan wilayah penanaman dan pemilihan sistim usaha tani yang sesuai dengan lokasi Carberry et al. 1989; Boer dan Las
1994. Model simulasi tanaman juga dapat digunakan untuk mengetahui dan menduga waktu panen, kebutuhan air tanaman mulai dari awal tanam hingga
panen. Model simulasi tanaman membutuhkan data cuaca sebagai data dasar. karena pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor
cuaca. Model merupakan konsepsi mental, hubungan empirik atau kumpulan
pernyataan-pernyataan matematik. Model dapat juga diartikan sebagai representasi sederhana dari suatu sistem, sehingga interaksi unsur-unsur yang
kompleks dalam suatu sistem dapat diabstraksi dalam bentuk hubungan sebab akibat dari peubah-peubah atau aspek-aspek yang ditetapkan sesuai tujuan model.
Model hanya menggambarkan beberapa aspek dari suatu sistem tersebut Bey
1991; Handoko 1996. Analisis sistem adalah studi tentang sistem dan atau organisasi dengan menggunakan azas ilmiah yang menghasilkan suatu konsepsi
atau model Tubiello and Ewert 2002. Handoko 1994 juga mengemukakan bahwa model dapat dipergunakan
untuk 1 pemahaman proses 2 prediksi, dan 3 keperluan manajemen. Model simulasi tanaman merupakan penyederhanaan proses dari sejumlah hubungan
antara berbagai variabel yang mencakup lingkungan tanaman dan perilaku tanaman dengan menggunakan persamaan matematik atau statistika Stansel dan
Fries 1980 dalam Handoko 1994. Aplikasi model simulasi tanaman dapat digunakan dalam kaitannya dengan issue pemanasan global akibat efek rumah
kaca yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
2.13. Fenomena Perubahan Iklim
Pemanasan Global
Perubahan iklim disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer di dekat permukaan bumi dan laut
selama beberapa dekade terakhir dan proyeksi untuk beberapa waktu yang akan datang. Pengamatan selama 150 tahun terakhir menunjukkan bahwa suhu
permukaan bumi mengalami peningkatan sebesar 0,05
o
Cdekade. Selama 25 tahun terakhir peningkatan suhu semakin tajam, yaitu sebesar 0,18
o
Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan efek rumah kaca yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Semakin
tinggi konsentrasi gas rumah kaca maka semakin banyak radiasi gelombang panjang dari bumi yang terperangkap di atmosfer dan dipancarkan kembali ke
bumi. Hal tersebut menyebabkan peningkatan suhu udara di permukaan bumi. Adanya pemanasan global akan menghasilkan pengaruh nyata terhadap perubahan
iklim yang ditandai dengan perubahan karakteristik musim musim hujan dan musim kemarau.
Cdekade. Gejala pemanasan juga terlihat dari peningkatan suhu lautan dan tinggi muka laut,
pencairan es serta pengurangan salju di belahan bumi utara Handoko et al. 2008.