Biaya Produksi Model Pembiayaan dan Pendapatan

145 Tabel 49. Probabilitas NPV Tembaga, Emas dan Perak Percentiles Forecast Probabilities NPV Values USD M Tembaga emas perak 0.73 62.01 94.11 10 120.59 148.06 152.09 20 140.64 160.95 165.41 30 156.99 173.59 175.56 40 171.51 182.50 182.45 50 184.32 189.61 190.06 60 197.87 197.54 196.85 70 211.17 206.12 203.88 80 227.85 215.23 212.30 90 249.58 226.67 222.94 100 428.50 285.50 270.67 Gambar 33. Grafik Frekuensi Probabilitas NPV Tembaga 146 Dengan parameter harga tembaga, biaya produksi dan biaya modal maka hasil simulasi Monte Carlo diperoleh rata-rata nilai NPV adalah sebesar USD M 184.5. Hasil tabulasi dari probabilitas NPV ditunjukkan pada Tabel 49 : Gambar 34. Grafik Frekuensi Probabilitas NPV Emas Dengan parameter harga emas, biaya produksi dan biaya modal maka hasil simulasi Monte Carlo diperoleh rata-rata nilai NPV adalah sebesar USD M 188.55. Hasil tabulasi dari probabilitas NPV ditunjukkan pada Tabel 49: Gambar 35. Grafik Frekuensi Probabilitas NPV Perak 147 Dengan parameter harga silver, biaya produksi dan biaya modal maka dari hasil simulasi Monte Carlo diperoleh rata-rata nilai NPV adalah sebesar USD M 188.78. Hasil tabulasi dari probabilitas NPV ditunjukkan pada Tabel 49:

6.5. Kontribusi Ekonomi PT.Gorontalo Minerals Kepada Pemerintah

Bila menelaah Undang-Undang RI No 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah pusat dan Pemerintahan daerah pada pasal 14 tentang penerimaan Negara yang berasal dari sumberdaya alam sebagaiman dimaksud dalam pasal 11 ayat 3 antara lain ditetapka pada huruf a yaitu penerimaan kehutanan yang berasal dari penerimaan Iuran Hak Penguasaan Hutan IHPH dan Provisi Sumberdaya Hutan PSDH yang dihasilkan dari wilayah Indonesia dibagi 20 duapuluh persen untuk pemerintah dan 80 delapan puluh persen untuk daerah. Selanjutnya pada Pasal 15 ayat 2 dana bagi hasil dari penerimaan PSDH yang menjadi bagian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a, dibagi denganrincian 16 enam belas persen untuk provinsi yang bersangkutan; 32 tiga puluh dua persen untuk kabupaten kota penghasil; dan 32 tiga puluh dua persen dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk kabupaten kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan. Kontribusi ekonomi baik berupa royalty maupun pajak dengan menggunakan asumsi masa produksi awal dimulai tahun 2016 sampai 2045 dapat dilihat pada Tabel 50.