Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

77 dimana jumlah PDRB pada tahun 2005 sebesar 208,386 juta rupiah dan pada tahun 2009 PDRB sebesar 264,028. Selanjutnya perkembangan PDRB Kabupaten Bone Bolango atas dasar harga kontan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bone Bolango Tahun 2005 – Tahun 2011 Juta Rupiah N o Sektor Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perikanan 63.373 68.342 70.801 75.286 85.607 87 262 2 Pertambangan Penggalian 2.656 2.736 2.932 3.203 3.364 3 659 3 Industri Pengolahan 31.396 32.205 33.436 34.399 35.589 37 200 4 Listrik, Gas Air Bersih 870 942 1.016 1.023 1.054 1 045 5 Bangunan 17.621 18.393 19.366 20.093 21.020 22 037 6 Perdagangan, Hotel Restoran 23.429 24.029 24.341 25.495 26.022 27 859 7 Pengangkutan Komunikasi 20.116 21.762 22.103 22.747 23.342 24 345 8 Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan 22.047 23.144 29.608 34.998 37.726 44 017 9 Jasa-Jasa 26.879 27.843 28.686 29.787 30.305 33 144 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 208.386 219.396 232.300 247.031 264.028 280.568 Sumber : BPS Bone Bolango,Tahun 2011 Tabel 19 mendeskripsikan distribusi persentase Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha. Dari sembilan sektor ini terdapat enam sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor industri pengolahan 12,82 persen pada tahun 2009 turun menjadi 12,12 persen pada tahun 2010, demikian pula sektor listrik gas dan air bersih pada tahun 2009 0,35 persen turun menjadi 0,31 persen tahun pada 2010. Sektor konstruksi pada tahun 2009 sebesar 4,79 persen turun menjadi 4,67persen pada tahun 2010, demikian pula sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 12,54 persen tahun pada 2009 78 turun menjadi 12,18 persen pada tahun 2010 juga diikuti oleh sektor pengangkutan dan sektor jasa-jasa. Salah satu alasan penurunan pertumbuhan ekonomi yaitu karena adanya kenaikan harga-harga barang dan jasa-jasa. Karakteristik masyarakat Gorontalo termasuk di Kabupaten Bone Bolango suka mengkonsumsi banyak cabai rica. Kondisi tersebut terkadang dapat mempengaruhi suplai komoditi cabai karena permintaan terus meningkat sementara produksi cabai rica belum memenuhi permintaan, apalagi bila terjadi musim kemarau produksinya cukup menurun dan dapat mempengaruhi inflasi. Distribusi presentasi Produk Domestic Regional Bruto PDRB menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Persen Di Kabupaten Bone Bolango, 2008-2010 No Lapangan Usaha Industrial Origin Tahun Year 2008 2009 2010 1 Pertanian 40,44 39,31 39,63 2 Pertambangan dan Penggalian 0,55 0,59 0,63 3 Industri Pengolahan 13,52 12,82 12,12 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,39 0,35 0,31 5 Konstruksi 4,78 4,79 4,67 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13,40 12,54 12,18 7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,09 3,91 3,86 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,63 10,73 10,96 9 Jasa-jasa 12,20 14,96 15,63 PDRB 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS Bone Bolango tahun 2011 Distribusi persentase Produk Domestik Bruto atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha terdapat empat sektor yang mengalami peningkatan yaitu sektor pertanian 39,31 persen pada tahun 2009 naik menjadi 39,63 persen tahun pada 2010. Sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,59 persen tahun 2009 naik menjadi 0,63 persen tahun pada 2010, demikian pula sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan 10,73 persen tahun pada 2009 naik menjadi 10,96