Tujuan Penelitian Tujuan, Kegunaan dan Manfaat Penelitian
19 Kebijakan industri di Norwegia melakukan pemeliharaan dan peningkatan know-
how di bidang aktifitas industri. Kegiatan lebih ditekankan pada pengetahuan,
technological progress dan human capital.
Kebijakan lain yang tidak kalah penting adalah meniru apa yang telah dilakukan oleh negara-negara Amerika Latin Chili, Peru dan Brasil dalam
mengembangkan ekonomi mereka berbasis mineral belakangan ini. Setelah mengabaikan sumber daya alam mereka selama kurun waktu yang cukup lama
dan menyadari adanya kebijakan yang keliru misguided policy, negara-negara Amerika Latin kemudian memulai titik balik mereka pada tahun 1990an. Bank
Dunia mencatat bahwa titik balik tersebut dipicu oleh berbagai reformasi di bidang investasi khususnya di bidang pertambangan dan peningkatan keamanan
security di bidang investasi pertambangan.
Hal yang lebih utama lagi adalah Amerika Latin mengembangan tata kelola yang kuat dengan mengakomodasi kepedulian lingkungan khususnya yang
menyangkut masalah hutan lindung dan kawasan konservasi. Jika memang nilai tambang di kawasan konservasi ini lebih rendah dari nilai jasa lingkungan yang
ada di kawasan tersebut maka mereka tidak akan melakukan penambangan dan pemerintah memanfaatkan hutan lindung tersebut melalui mekanisme Pembayaran
Jasa Lingkungan atau Payment for Environmental Services PES. Dengan menggunakan mekanisme PES dan didukung oleh kelembagan yang kuat, bisa
saja tambang tidak dilakukan di hutan lindung namun jasa lingkungan dari hutan lindung juga bisa mensejahterakan masyarakat sekitar.
Jika ini dilakukan memang ada beberapa keunggulan yang diperoleh yakni selain keuntungan ekologis berupa terjaganya fungsi-fungsi ekologis kawasan
hutan, juga manfaat ekonomi bisa diperoleh sekaligus. Tambang dan sumber daya alam dan jasa lingkungan yang kita miliki pada hakekatnya adalah anugerah
Tuhan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Namun demikian diperlukan strategi pemanfaatan yang bijak melalui langkah-langkah kebijakan
sehingga konflik atas sumber daya tersebut bisa diraup dan sumber daya alam dan jasa lingkungan bukan menjadi kutukan namun lebih menjadi berkah bagi
penduduk yang ada di sekitarnya Fauzi , 2006.
20 Disisi lain kekuatan kepemimpinan leadership pemerintah dalam
mengontrol Gross Domestic Product GDP, investasi sumberdaya manusia, kesejahteraan melalui pendapatan per kapita memiliki hubungan yang erat antara
ketergantungan sumberdaya mineral sebagai ukuran terhadap rasio ekspor minyak dan sumberdaya mineral melalui persentase keseluruhan ekspor. Model ini telah
ditempuh oleh beberapa negara timur tengah seperti Irak, Libya dan Arab Saudi dalam menyusun strategi distribusi pendapatan negara atas pengelolaan
sumberdaya mineral melalui kekuatan leadership pemerintah Leonard, 2003.