Analisis Tabel Frekuensi Teknik Analisis Data

59

3.7.4 Valuasi Sumberdaya Tambang Model Hotelling

Tujuannya yaitu bagaimana ekstraksi yang optimal dapat dilakukan terhadap sumberdaya tambang, bagaimana memilih alur ekstraksi yang efisien dari berapa besar output optimalnya. Karena produk sumberdaya tambang tersebut harganya dipengaruhi oleh mekanisme pasar maka model Hottelling dalam analisis ini menggunakan struktur pasar kompetitif. Adapun asumsi-asumsi sederhana yang digunakan yaitu harga persatuan output dari sumberdaya konstan, artinya kurva permintaan dari sumberdaya bersifat elastis sempurna. Selanjutnya biaya ekstraksi sumberdaya diasumsikan hanya merupakan fungsi dari output Fauzi, 2006. Persamaan dari kedua asumsi diatas dapat diturunkan dalam model Hotelling. Dimisalkan harga per satuan output pada periode 0 dan 1 masing- masing adalah Po dan P . Jumlah ekstraksi pada kedua periode ditulis sebagai q dan 1 q . Dimisalkan bahwa biaya ekstraksi berkolerasi linier terhadap jumla yang diekstraksi, atau: t cq C 1 2 , 1 t 7 Di mana C adalah biaya perunit ekstraksi. Sehingga manfaat dari ekstraksi sumberdaya tambang dapat ditulis: 1 , t cq q p t t t t 8 Karena sifat sumberdaya tambang ini memiliki kendala stok yang terbatas, kendala tersebut dapat ditulis: S q q 1 9 Artinya adalah jumlah yang diekstrkasi pada dua periode tersebut harus sama dengan stok yang tersedia S . Ciri utama dari ekstraksi sumberdaya tambang ini yaitu sangat terkait dengan peranan waktu yang bersifat intertemporal, dimana manfaat ekonomi periode 0 dan periode 1 tidak sama, dimana pada periode 1 harus didiskon dengan menggunakan discount rate, sehingga total manfaat ekonomi ekstraksi sumberdaya tambang dapat ditulis: 1 1 1 PV 10 60 Di mana PV present value menggambarkan manfaat ekonomi dalam dua periode dan adalah discount rate yang menggambarkan biaya oportunitas dari capital. Beberapa asumsi penyederhanaan diatas, penentuan ekstraksi yang optimal dapat ditentukan dengan: 1 1 1 max PV 11 Dengan Kendala: S q q 1 12 Pemecahan masalah diatas dapat menggunakan fungsi Lagrangian yang sudah biasa digunakan dalam pendekatan ekonomi. Fungsi Lagrangian dari persamaan diatas ditulis: 1 1 1 1 q q S L 1 1 1 1 1 1 q q S cq q p cq q p 13 Di mana merupakan pengganda Lagrangian Lagrange multiplier karena variable pilihan dalam hal ini adalah q dan 1 q , syarat keharusan necessary condition dari persamaan 13 adalah: c p q L 1 1 1 1 c p q L 14 Karena kedua sisi kanan dari persamaan 14 sama dengan nol, dengan penyederhanaan aljabar dihasilkan: 1 1 1 c p c p 1 1 1 c p c p 15 Persamaan di atas dapat disederhanakan lebih lanjut menjadi: 1 c p c p c p 16 61 Persamaan 16 merupakan dasar persamaan Hotelling untuk sumberdaya alam tidak terbarukan sumberdaya tambang Fauzi, 2006. Lebih lanjut dikatakan bahwa notasi sebelah kiri tanda sama dengan menunjukkan laju pertumbuhan proporsional dari manfaat bersih sumberdaya, sementara notasi di sebelah kanan tanda sama dengan menunjukkan biaya opportunity dari kapital atau aset yang sering ditunjukkan dengan suku bunga. Jadi, jika suku bunga 15 persen, hukum Hotelling mengatakan bahwa ekstraksi yang efisien dan optimal mengharuskan manfaat bersih dari sumberdaya tambang tumbuh secara proporsional sebesar 15 persen setiap tahun. Dengan kata lain agar pemilik sumberdaya “indifferent” antara mengekstrak kini atau di masa yang akan datang, manfaat yang diperoleh kini capital gain harus sama dengan discount rate. Proses analisis model Hotelling disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Tujuan Penelitian 2, Data Dasar, Sumber Data, Analisis Variabel Indikator dan Output Analisis Valuasi Ekonomi Tambang Model Hotelling. No Tujuan Penelitian Data Dasar Sumber Data Analisis Variabel IndikatorAsumsi Output yan diharapkan 1. ekstraksi yang optimal dapat dilakukan terhadap sumberdaya tambang, bagaimana memilih alur ekstraksi yang efisien dari berapa besar output optimalnya. Karena produk sumberdaya tambang tersebut harganya dipengaruhi oleh mekanisme pasar maka model Hottelling dalam analisis ini menggunakan struktur pasar kompetitif. Hasil Penelitian Eksplorasi yang telah dilakukan oleh Perusahaan pemegang konsesi kontrak karya PT GM dan Perusahaan pemegang konsesi kontrak karya sebelumnya PT GM Departemen ESDM Data Perusahaan Pertambang- an lain yang telah beroperasi: PT Newmont Mataram dan PT Aneka Tambang Pongkor Kab. Bogor sebagai informasi umum dalam membangun analisis. harga per satuan output pada periode 0 dan 1 adalah Po dan P . jumlah ekstraksi pada kedua periode ditulis sebagai q dan 1 q . jika suku bunga 15 persen, hukum Hotelling mengatakan ekstraksi yang efisien dan optimal mengharuskan manfaat bersih tumbuh secara proporsional sebesar 15 persen setiap tahun, agar pemilik sumberdaya “indifferent” antara mengekstrak kini atau dimasa men datang, manfaat kini capital gain harus sama dengan discount rate . Kelayakan usaha pertambangan layak atas penerimaan bersih perusahaan maupun kelayakan pembagian royalty dan pajak serta land rent terhadap pemerintah . kelayakan ekonomi model Hotelling menjadi alternatif solusi mempertim- bangkan variabel lingkungan eksternal perusahaan .