Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Pengumpulan Data

54

3.7.3 Valuasi Sumberdaya Mineral Tambang

Secara umum penilaian asset sumberdaya mineral dapat dilakukan melalui tiga pendekatan antara lain dalam Suparmoko 2006 yaitu:

A. Pendekatan Biaya

Metode pendekatan biaya untuk melakukan penilaian diterapkan pada asset mineral yang berada dalam tahap prospeksi atau eksplorasi, atau tahap awal dalam pendefinisian sumberdaya. Dasar pemikiran dari aplikasi pendekatan biaya dalam penilaian aset mineral adalah nilai riil dari asset eksplorasi dan penemuan cadangan mineral yang ekonomis. Artinya semakin besar potensi dari sumberdaya mineral dan prospek ekonomisnya, maka semakin besar pengeluaran eksplorasi yang diperlukan untuk meningkatkan derajat kepercayaan dari cadangan.

B. Pendekatan Pasar

Penilaian asset mineral tambang menggunakan pendekatan pasar dapat diterapkan untuk asset mineral yang masih pada tahap penelitian eksplorasi. Prinsip dari pendekatan pasar adalah menggunakan harga transaksi price transaction dari asset sejenis yang dapat dibandingkan dalam rangka penetapan nilai dari asset subyek. C. Pendekatan Pendapatan Penilaian asset mineral dengan pendekatan pendapatan mempunyai dasar pemikiran mengubah keuntungan kedepan net operating income yang bisa dihasilkan jika aset mineral tersebut dapat diproduksi. Kegiatan penambangan akan dilakukan di masa datang, sehingga dalam perhitungan aset dengan menggunakan pendekatan pendapatan perlu ditetapkan asumsi-asumsi yang mempertimbangkan faktor waktu dengan proyeksi dan akurasi data yang lebih baik. Artinya faktor waktu memiliki peranan penting karena waktu terkadang menjadi krusial. Hal ini dilakukan untuk menghindari bias dalam penilaian asset. Bila terjadi bias dalam penilaian asset maka penilaian kedepan akan mengalami bias juga. Metode discounted Cash flow DCF dengan parameter yang digunakan untuk menunjukkan nilai asset adalah Net Present Value NPV. 55

D. Weighted

average cost of capital WACC WACC merupakan salah satu jenis discount rate dengan mempertimbangkan cost of equity dan cost of debt perusahaan berdasarkan rasio debt-equity . Komponen WACC adalah sebagai berikut: a. Komposisi pinjaman, Komposisi hutang adalah peminjaman modal sebagai sumber dana pembiayaan proyek yang akan dilakukan. Karena tidak direncanakan adanya peminjaman modal, maka komposisi hutang ditentukan sebesar 0 persen. b. Komposisi modal, Komposisi modal adalah sumber dana pembiayaan proyek dari perusahaan sendiri. Karena tidak direncanakan adanya peminjaman modal, maka komposisi modal sendiri ditentukan sebesar 100. c. Pajak Tax, Pajak yang dikenakan sebesar 30 persen, berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. d. Biaya Modal Cost of equity, Pendekatan yang digunakan untuk menentukan biaya modal adalah dengan menggunakan expected return dari suatu proyekinvestasi. Expected return dipengaruhi oleh risk-free interest rate , inflation premium, dan risk premium expected return = risk-free interest rate + inflation premium + risk premiu m. Risk-free interest rate merupakan opportunity cost karena memiliki asset, dan inflation premium adalah untuk mengakomodasi penurunan daya beli uang. Risk-free interest rate dan inflation premium dapat diperkirakan berdasarkan government bond. Bila disederhanakan; expected return = interest rate on government bond + risk premium. Cost of equity dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: 3 Dimana: K e = Cost of Equity ; Rf = Risk Free Rate ; Rc = Country Risk Premium Β = Equity Beta ; EMRP = Equity Market Risk Premium