Prinsip Human Capital Analisis Yuridis dalam Pendekatan

204 yang eksis di wilayah konsesi kontrak karya juga merupakan komponen yang perlu disertakan dan dirumuskan transformasi legalitas model kelembagaan tambang dalam sistem pengelolaan yang akan dikembangkan.

7.4.3. Struktur Kelembagaan Dewan Tambang. A.

Pendekatan Konsideran Adapun pedoman yuridis dalam penyelenggaraan Model Kelembagaan Sumberdaya tambang ini yaitu: 1. Undang-Undang nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara pasal 2 ayat 1 huruf e yaitu turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat dimana kepemilikan saham dalam PT Gorontalo Minerals di kuasai oleh perusahaan BUMN yaitu PT Aneka Tambang sebanyak 20 persen. 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 10 ayat 1, 3 dan 4 berkaitan denga ketenagakerjaan, Pasal 17 berkaitan dengan kewajiban mengalokasikan dana untuk pemulihan lingkungan. 3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas Pasal 74 ayat 1, 2, 3 dan 4 tentang pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan. 4. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yaitu Bab XX tentang penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan Pasal 146 dan pasal 148 yaitu pemerintah harus mendorong penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan pertambangan. 5. Undang-undang nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara Pasal menegaskan bahwa dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara harus mengacu pada empat asas yaitu: a. Manfaat, keadilan dan keseimbangan; b. Keberpihakan kepada kepentingan bangsa; c. Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas d. Keberlanjutan dan berwawasan lingkungan. 205

B. Pendekatan Prinsip Kelembagaan dewan Tambang

Dewan Tambang adalah model kelembagaan yang dibentuk berdasarkan kesepakatan para pihak dengan 3 prinsip utama yaitu: 1. Prinsip Ekonomi. Artinya Dewan tambang ini dibentuk untuk meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat di sekitar pemanfaatan sumberdaya tambang melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat agar kelak ketimpangan wilayah pemanfaatan dan wilayah sekitarnya dapat terhindarkan. 2. Prinsip Sosiologi dan Antropologi. Bahwa dewan tambang dibentuk untuk menjaga dan memelihara aktivitas sosial budaya masyarakat sebagai perekat hubungan antar masyarakat yang memiliki suku, kepercayaan dan agama yang sama dan hubungan antar masyarakat yang berbeda agar kelak isu-isu konflik dapat diselesaikan dengan pendekatan kultur yang ada disekitar kawasan. Dikawasan ini terdapat Enclove Pinogu lokasinya berada di Zona inti kawasan Taman Nasional Bogani Nani wartabone yang di tempati oleh masyarakat asli gorontalo sekitar 1000 KK dimana dilokasi ini terdapat situs-situs peninggalan sejarah keberadaan masyarakat Gorontalo Eksistensi yang perlu dipelihara dan diarahkan secara terpadu agar enclove tersebut tidak akan meluas kewilayah Zona inti Taman Nasional. 3. Prinsip Ekologi. Dewan tambang dibentuk untuk menjamin pemeliharaan lingkungan sekitar kawasan karena status wilayah ini adalah Hutan produksi terbatas HPT Ex Taman Nasional yang berhimpitan langsung dengan Taman Nasional Bogani nani warta Bone melalui program nyata dan terpadu serta melibatkan seluruh para pihak agar adanya pemanfaatan sumberdaya tambang yang diharapkan akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi disekitar kawasan namun tidak mengabaikan faktor ekologi atau lingkungan.