Ekologi Pantai Ekologi Wilayah

98 Tabel 33. Umur Anggota Rumah Tangga Keluarga Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid =29 6 7.2 7.5 7.5 30-39 30 36.1 37.5 45.0 40-49 26 31.3 32.5 77.5 50+ 18 21.7 22.5 100.0 Total 80 96.4 100.0 Missing System 3 3.6 Total 83 100.0 Data responden yang berkaitan dengan jumlah anggota keluarga yaitu anggota keluarga paling banyak atau diatas 5 orang yaitu 49 responden atau 59,0 persen sedangkan responden yang memiliki anggota keluarga 3-4 orang yaitu 28 responden atau 33,7 persen dan sisanya 4 responden dengan jumlah keluarga 1 sampai 2 orang atau 4,8 persen. Penduduk yang bermukim diwilayah berhimpitan langsung dengan konsesi Kontrak Karya Rata-rata anggota 4,95 dan anggota keluarga paling sedikit yaitu 1 anggota keluarga, jumlah keluarga yang paling banyak yaitu 14. Nampak pada Tabel 34 yang menjelaskan jumlah keluarga disetiap rumah tangga yang bermukim diwilayah tumpang tindih dengan kawasan kontrak karya PT Gorontalo Minerals masih relafif sedikit, hal ini diperkuat juga oleh jumlah penduduk Kabupaten Bone Bolango yang masih relatif sedikit. Tabel 34. Jumlah Anggota Keluarga Rumah Tangga Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1-2 4 4.8 4.9 4.9 3-4 28 33.7 34.6 39.5 5+ 49 59.0 60.5 100.0 Total 81 97.6 100.0 Missing System 2 2.4 Total 83 100.0 Tabel 35 mendeskripsikan dua aspek yaitu anggota keluarga responden yang sedang sekolah yaitu 57,86 persen dan yang tidak sekolah yaitu 42,14 persen. Persentase keluarga responden yang sedang sekolah dan tidak sekolah 99 relatif hampir sama, hal ini dijumpai karena anggota keluarga yang produktif lebih memilih untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan keluarga bila dibandingkan dengan keputusan untuk bersekolah. Alasan lain yang dijumpai karena peluang usia sekolah untuk bekerja menjadi buruh di penambangan tanpa izin cukup terbuka karena menjadi tenaga buruh di PETI tidak terlalu membutuhkan keterampilan dan keahlian tertentu, hanya dengan modal fisik yang cukup kuat untuk mencungkil batu rep dalam lubang atau menjadi buruh pengangkat barang ke lokasi PETI kijang sudah cukup mendapatkan upah. Kendala lain juga dijumpai bahwa akses pendidikan terutama ke Perguruan Tinggi cukup sulit karena setiap anggota keluarga yang akan melanjutkan kependidikan tinggi harus ke Kota Gorontalo jaraknya sekitar 60 Km. Tabel 35. Prosentase Anggota Keluarga Rumah Tangga Responden yang Sedang Sekolah Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan Total SD 33.91 38.60 36.24 SMP 21.74 21.93 21.83 SLTA 40.00 30.70 35.37 PT 4.35 8.77 6.55 Tabel 35 mendeskripsikan tentang anggota keluarga yang berpartisipasi kesokolah. Perempuan bersekolah lebih banyak bila dibandingkan dengan partisipasi laki-laki bersekolah, kecuali partisipasi sekolah di tingkat SLTA. Nampak pada Tabel 35 mendeskripsikan bahwa partisipasi perempuan bersekolah di SD yaitu 38,60 persen, sedangkan laki-laki 33,91 persen, demikian pula ditingkat SLTP nampak perempuan yang lebih banyak yaitu 21,93 persen sedangkan laki-laki 21,74 persen, berbeda dengan partisipasi bersekolah di tingkat SLTA dimana laki-laki lebih banyak yaitu 40.00 persen sedangkan perempuan 30.70 persen. Akan tetapi di tingkat Perguruan Tinggi, siswa perempuan lebih banyak yaitu 8.77 persen sedangkan laki-laki hanya 4.33 persen. Kesempatan untuk melanjutkan keperguruan tinggi lebih dimanfaatkan oleh perempuan meskipun akses untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi cukup jauh dan bahkan memilih untuk tinggal sementara asramasewa kamar di Kota Gorontalo.