Sektor Jasa Struktur Ekonomi

90 tentu saja kondisi dan kompleksitas biofisik setiap daerah aliran sungai berbeda satu dengan yang lainnya, oleh sebab itu maka dalam upaya pengelolaan daerah aliran sungai diperlukan adanya keterpaduan antara kebijakan pembangunan dengan rencana pengelolaan kawasan. Selain itu peran penduduk dan masyarakat yang bermukim di DAS terutama di daerah hulu dan sekitar sungai, sangat diperlukan untuk ikut memelihara dan melestarikan kawasan ini. Daerah Aliran Sungai merupakan gabungan sejumlah sumberdaya darat dan perairan, dalam suatu hubungan interaksi dan interchange yang saling terkait. DAS dapat disebut sebagai suatu sistem dan tiap-tiap sumberdaya penyusunnya menjadi sub-sistem atau anasirnya component. Anasir-anasir DAS meliputi iklim hayati bioclimate; relief permukaan daratan; geologi atau sumberdaya mineral, tanah, air air permukaan dan air tanah, flora, fauna, manusia dan berbagai sumberdaya budaya lainnya. Kabupaten Bone Bolango mempunyai dua Daerah Aliran Sungai Besar, yaitu DAS Bone dan DAS Bolango, kedua DAS ini bermuara pada satu tempat yaitu teluk Tomini. Selain DAS besar, di Kabupaten ini terdapat juga DAS-DAS kecil lainnya yang umumnya terdapat hampir di seluruh wilayah pegunungan di pinggiran kawasan pantai. DAS Bone jauh lebih luas daripada DAS Bolango. Secara bersama-sama, DAS Bolango-Bone mempunyai luas sekitar 1.845.706 km 2 . DAS Bolango-Bone didominasi 80 persen oleh wilayah dengan kemiringan lereng lebih dari 40 persen. DAS ini juga rentan terhadap proses degradasi yang cepat jika kawasan hulu dari catchment areanya dikelola secara tidak tepat. DAS ini sangat rentan banjir. Ini terlihat jelas pada seringnya kejadian banjir di Kota Gorontalo. DAS Bolango-Bone terutama DAS Bolango memberi kontribusi besar terhadap sedimentasi Danau Limboto yang saat ini lebih banyak berbentuk daratan dari pada perairan, karena sebagian besar dari mangkuk danau telah berubah menjadi daratan. Selanjutnya nama-nama daerah aliran sungai DAS di Kabupaten Bone Bolango ditampilkan pada Tabel 26. 91 Tabel 26. Nama-Nama Sungai Besar dan Kecil Di Kabupaten Bone Bolango Nama Sungai Panjang Km Kecamatan yang Dilalui Bone 90,00 Suwawa, Botupingge Bolango 40,00 Tapa, Bulango, Tilongkabila Tamboo 3,50 Kabila Bone Inengo 10,25 Kabila Bone Kiki 5,00 Kabila Bone Molotabu 5,50 Kabila Bone Aladi 5,00 Kabila Bone Bututonuo 7,25 Kabila Bone Oluhuta 3,75 Kabila Bone Olele 4,00 Bone Pantai Tolotio 6,25 Bone Pantai Butalo 11,50 Bone Pantai Bilungala 15,00 Bone Pantai Tongokiki 6,50 Bone Pantai Tongodaa 2,75 Bone Pantai Uabanga 7,75 Bone Pantai, Bone Raya Tombulilato 20,00 Bone Raya Ombulo 3,50 Bone Raya Mamunga Daa 7,00 Bone Raya Mopuya Daa 5,00 Bone Raya Mopuya Kiki 3,50 Bone Raya Tapambudu 3,25 Bone Raya, Bone Monano 9,50 Bone Topidaa 3,50 Bone SogitaDaa 6,50 Bone Sogita Kiki 5,50 Bone Taludaa 18,00 Bone Sumber : Peta Rupabumi Indonesia, 1993

4.4.2 Ekologi Pantai

Umumnya fisiografi pesisir pantai di Kabupaten Bone Bolango d i d o m i n a s i h a m p a r a n p a s i r p u t i h d a n l a n d s c a p e n ya t i d a k m e n u n j u k k a n k e h i d u p a n e k o s i s t e m m a n g r o v e . o l e h k a r e n a i t u perlunya perlakuan teknis untuk meredam atau meminimalisir aktivitas eksogen, sehingga sedini mungkin dapat dihindari kerusakan kawasan sempadan pantai. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 32 Tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung ditetapkan bahwa daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat adalah kawasan sempadan pantai.