Proyeksi Kependudukan Kondisi Kependudukan

78 turun menjadi 12,18 persen pada tahun 2010 juga diikuti oleh sektor pengangkutan dan sektor jasa-jasa. Salah satu alasan penurunan pertumbuhan ekonomi yaitu karena adanya kenaikan harga-harga barang dan jasa-jasa. Karakteristik masyarakat Gorontalo termasuk di Kabupaten Bone Bolango suka mengkonsumsi banyak cabai rica. Kondisi tersebut terkadang dapat mempengaruhi suplai komoditi cabai karena permintaan terus meningkat sementara produksi cabai rica belum memenuhi permintaan, apalagi bila terjadi musim kemarau produksinya cukup menurun dan dapat mempengaruhi inflasi. Distribusi presentasi Produk Domestic Regional Bruto PDRB menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Persen Di Kabupaten Bone Bolango, 2008-2010 No Lapangan Usaha Industrial Origin Tahun Year 2008 2009 2010 1 Pertanian 40,44 39,31 39,63 2 Pertambangan dan Penggalian 0,55 0,59 0,63 3 Industri Pengolahan 13,52 12,82 12,12 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,39 0,35 0,31 5 Konstruksi 4,78 4,79 4,67 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13,40 12,54 12,18 7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,09 3,91 3,86 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,63 10,73 10,96 9 Jasa-jasa 12,20 14,96 15,63 PDRB 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS Bone Bolango tahun 2011 Distribusi persentase Produk Domestik Bruto atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha terdapat empat sektor yang mengalami peningkatan yaitu sektor pertanian 39,31 persen pada tahun 2009 naik menjadi 39,63 persen tahun pada 2010. Sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,59 persen tahun 2009 naik menjadi 0,63 persen tahun pada 2010, demikian pula sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan 10,73 persen tahun pada 2009 naik menjadi 10,96 79 persen tahun pada 2010. Namun terdapat lima sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor industri pengolahan, listrik gas dan air bersih, konstruksi, perdagangan hotel, dan restoran serta pengangkutan dan komunikasi juga sektor jasa-jasa. Distribusi persentase Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga kontan 2000 menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Distribusi Prosentase Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Persen Di Kabupaten Bone Bolango, 2008-2010 No Lapangan Usaha Tahun 2008 2009 2010 1 Pertanian 40,43 39,31 39,63 2 Pertambangan dan Penggalian 0,55 0,59 0,63 3 Industri Pengolahan 13,52 12,82 12,12 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,39 0,35 0,31 5 Konstruksi 4,78 4,79 4,67 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13,40 12,55 12,18 7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,09 3,91 3,86 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,63 10,73 10,96 9 Jasa-jasa 12,20 14,96 15,63 PDRB 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS Bone Bolango tahun 2011

4.2.2 Keunggulan Komparatif dan Kompetitif

Sektor basis dan non basis di suatu wilayah merupakan sektor yang berpotensi untuk berkembang dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan ekonomi wilayah. Sektor basis yaitu sektor utama atau unggulan di wilayah tersebut, sedangkan sektor non basis merupakan sektor penunjang sektor servis atau bukan sektor utama. Perkembangan setiap sektor dapat dianalisis menggunakan teknik analisis LQ Location Quetion, dimana teknik ini merupakan suatu cara untuk mengetahui kemampuan suatu daerah dalam sektor kegiatan tertentu. Pada dasarnya teknik ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan suatu sektor di daerah yang diselidiki dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas. Sektor yang memiliki nilai LQ 1 di nyatakan sebagai sektor basis, sedangkan sektor yang memiliki nilai LQ 1 80 dinyatakan sebagai sektor servis. Nilai LQ sektor ekonomi di Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Nilai LQ Sektor-Sektor Ekonomi di Kabupaten Bone Bolango Tahun 2005