151
variable harga komoditi emas, tembaga dan perak di pasar internasional yaitu Landon Metal exchange
LME. Aspek lain yang turut mempengaruhi yaitu variable produksi, artinya perusahaan pertambangan akan terus meningkatkan
produksi apabila permintaan produknya cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 53.
Tabel 53. Dana Bagi Hasil Atas Pengenaan Royalty ke Kabupaten Bone Bolango, Kabkota Sekitar serta Provinsi Gorontalo
tahun Royalty
m daerah asal
m daerah sekitar
m Provinsi
m 2016
1.37 0.4384
0.4384 0.2192
2017 4.1
1.312 1.312
0.656 2018
5.46 1.7472
1.7472 0.8736
2019 5.45
1.744 1.744
0.872 2020
5.5 1.76
1.76 0.88
2021 5.77
1.8464 1.8464
0.9232 2022
8.33 2.6656
2.6656 1.3328
2023 10.69
3.4208 3.4208
1.7104 2024
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2025 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2026
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2027 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2028
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2029 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2030
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2031 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2032
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2033 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2034
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2035 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2036
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2037 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2038
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2039 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2040
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2041 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2042
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2043 13.11
4.1952 4.1952
2.0976 2044
13.11 4.1952
4.1952 2.0976
2045 13.11
4.1952 4.1952
2.0976
152
Adapun hasil proyeksi pembagian pada Tabel 55 diatas mennjukan bahwa jumlah yang diterima oleh daerah penghasil dan KabupatenKota disekitarnya
sama, sedangkan yang diterima oleh provinsi lebih kecil. Akan tetapi dibandingkan dengan nilai resiko yang diterima oleh daerah penghasil dengan
beban pembiayaan akibat pembukaan bentang alam yang akan berdampak terhadap lingkungan tidak seimbang.
6.6 Model Analisis Hotelling
Ciri utama dari sumberdaya alam yang tidak terbarukan seperti tembaga, emas dan perak adalah cadangannya bersifat tetap unremovable stock. Oleh
karena itu salah satu faktor yang sulit ditentukan yaitu faktor waktu yang pembentukannya memerlukan ribuan bahkan jutaan tahun sehingga penting untuk
menentukan produksi yang optimal. Meskipun dalam model ekonomi kompetitif bahwa maksimisasi keuntungan ditentukan pada saat penerimaan marginal p
sama dengan biaya marginal BM atau p=B. Apabila sebagian stok atau cadangan tidak terekstraksi hal ini dapat tercerminkan pada biaya oportunitasya, sehingga
biaya marginal harus memperhatikan biaya oportunitas. Adapun tujuannya dilakukannya analisis Hotelling sebagai berikut:
1. Menjadi pendapat kedua second opinion dari model yang digunakan pada
valuasi ekonomi
dimana manfaat
bagi pembangunan
wilayah menggunanakan mekanisme rent transfer berupa pajak usaha pertambangan
yang pada dasarnya model itu hanya dapat mempengaruhi present value dari sumberdaya yang diekstraksi namun tidak akan mempengaruhi laju
ekstraksi. Selanjuutnya kualitas informasi melalui analisis isu-isu lingkungan eksternal perusahaan untuk mendukung kegiatan operasi usaha
sehingga resiko yang ditimbulkan atas kondisi lingkungan eksternal perusahaan dapat dihitung dan dianalisis aspek-aspek lingkungan tersebut
dengan model penyederhanaan ekonometrika agar prinsip keberlanjutan menjadi bagian dari dokumen keputusan manajemen perusahaan.
2. Memperkecil resiko kegagalan manajemen perusahaan yang diakibatkan
oleh isu-isu lingkungan yang dapat meningkat menjadi isu politik praktis sehingga pemerintah sebagai regulator akan mengevaluasi izin kegiatan
153
operasional perusahaan. Adapun model pendekatan ini telah banyak di terapkan oleh perusahaan-perusahaan pertambangan berskala besar, seperti
PT INCO, PT Aneka Tambang dan PT Kaltim Prima Coal. Untuk melihat bagaimana ekstraksi yang optimal dengan skenario perubahan discount rate
dan harga serta biaya lingkungan yang harus dikeluarkan akibat usaha penambangan, model Hoteling Fauzi A, 2010 digunakan sebagai
instrumen analisis. Analisis model Hotelling dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek utama yakni pengaruh discount rate atau
disconto, pengaruh perubahan harga mineral, dan biaya lingkungan yang timbul akibat penambangan.
6.6.1 Pengaruh Diskonto Pada Ekstraksi
Tabel 55 menunjukkan bahwa pada 10 tahun pertama, faktor perubahan diskonto sebesar 5 persen, 8 persen, 10 persen dan 15 persen. Hal ini cukup
memiliki pengaruh terhadap nilai cadangan karena pada T1 kecenderungan untuk mengoptimalkan nilai ekstraksi semakin tinggi. Pada periode 10 tahun kedua
cenderung mengalami penurunan namun tidak seperti pada periode 10 tahun pertama. Hal ini dipengaruhi karena pada periode ini perusahaan sudah
memperoleh keuntungan profit, tetapi pada 10 tahun ketiga cadangan tertambang terus mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi bila tidak penemuan
cadangan baru dan harga tidak mengalami kenaikan.
Tabel 54. Pengaruh Diskonto Terhadap Ekstraksi
t y10
y8 y5
y15 162.34
144.00 123.43 222.56
1 147.67
128.40 109.16 193.66
2 134.34
118.96 103.03 168.53
3 122.21
110.21 97.24 146.68
4 111.19
102.12 91.78 127.68
5 101.18
94.62 86.63 111.16
6 92.07
87.67 81.76
96.79 7
83.79 81.24
77.17 84.29
8 76.26
75.28 72.84
73.43 9
69.42 69.77
68.76 63.98
10 63.20
64.66 64.90
55.77 Dilanjutkan pada halaman berikutnya
154
Lanjutan tabel 54 t
y10 y8
y5 y15
11 57.55
59.93 61.26
48.62 12
52.41 55.54
57.82 42.41
13 47.73
51.48 54.58
37.01 14
43.49 47.72
51.51 32.31
15 39.62
44.23 48.62
28.23 16
36.11 41.00
45.89 24.68
17 32.92
38.01 43.31
21.59 18
30.02 35.24
40.88 18.90
19 27.38
32.67 38.58
16.57 20
24.98 30.28
36.40 14.54
21 22.80
28.07 34.35
12.77 22
20.82 26.02
32.41 11.24
23 19.02
24.12 30.57
9.90 24
17.38 22.35
28.84 8.74
25 15.89
20.72 27.20
7.73 26
14.54 19.19
25.65 6.85
27 13.31
17.78 24.18
6.09 28
12.19 16.46
22.79 5.43
29 11.17
15.24 21.47
4.85 rata-rata
56.77 56.77
56.77 56.77
Sebagaimana terlihat pada Tabel 54, hasil analisis menunjukkan bahwa diskonto cukup berpengaruh pada periode awal dimana diskonto yang besar
cenderung meningkat ekstraksi pada periode awal. Ekstraksi akan menurun karena berkurangnya cadangan. Proyeksi cadangan tambang pada Tabel 55 berdasarkan
lama waktu kontrak karya tahap satu selama 30 tahun dan diproyeksi berdasarkan informasi harga komoditi logam mulia di pasar internasional.
Tabel 55. Nilai Diskonto Terhadap Ekstraksi
y5 y8
y10 y15
T1 88.79
97.90 105.79
122.23 T2
47.88 43.61
39.22 28.49
T3 27.49
21.11 16.35
8.18
Hasil uji simulasi nampak pada Gambar 36 garis kurva yang menunjukkan bahwa bila jumlah cadangan mineral logam 88.79 juta ton dengan asumsi
discount rate 8,7 persen. Maka pada periode tahun ketiga cadangan tertambang