Kerajaan Medang Kamulan Kehidupan sosial dan Kehidupan Ekonomi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di

10 Masalah Kebudayaan bukan merupakan masalah utama dalam kehidupan masyarakat di Kerajaan Sriwijaya. Bahkan hamper tidak pernah ditemukan peninggalan-peninggalan kebudayaan yang berharga dari Kerajaan Sriwijaya. Dalam perkembangan agama Budha, Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama Budha yang penting di Asia tenggara dan Asia Timur. Agama Budha yang berkembang di Kerajaan Sriwijaya adalah agama Budha Mahayana. Menurut berita dari Tibet, seorang pendeta yang bernama Atica datang dan tinggal di Sriwijaya 1011-1023 M dalam rangka belajar agama Budha dari seorang guruyang bernama Dharmapala. Menurutnya, Sriwijaya merupakan pusat agama Budha di luar India. Tetapi, walaupun Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai pusat agama Budha, tidak banyak peninggalan seperti candi- candi atau arca-arca patung-patung sebagai tanda kebesaran Kerajaan Sriwijaya dalam bidang kebudayaan di kota Palembang terdapat sebuah museum yang disebut Rumah Bari , tempat menyimpan arca-arca Budha yang ditemukan di sekitar daerah Palembang, namun jumlahnya sedikit.

f. Kerajaan Mataram Kuno 1 Kehidupan Kebudayaan

Dinasti Sanjaya Keturunan Raja Sanjaya tetap Keturunan Raja Sanjaya tetap beragama Hindu dengan wilayah kekuasaan wilayah meliputi Jawa Tengah bagian utara. Mereka mendirikan candi-candi Hindu di dataran tinggi Dieng dengan masa pembangunannya berkisar tahun 778-850 M. Anehnya, nama-nama Candi itu diambil dari nama tokoh-tokoh dalam cerita Mahabarata, seperti Candi Bima, Candi Arjuna, dan Candi Nakula. Berkat kecakapan dan keuletan Rakai Pikatan, semangat kebudayaan Hindu dapat dihidupkan kembali. Kekuasaannya semakin luas meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada zaman Rakai Pikatan dibangun candi-candi Hindu yang lebih besar, seperti Candi Prambanan Candi Roro Jonggrang. Pembangunan Candi Prambanan diteruskan oleh oleh para penggantinya dan selesai pada masa pemerintahan Raja Daksa sekitar tahun 915 M. Candi-candi lain diantaranya Candi Sambisari, Candi Ratu Baka, Candi Gedong Songo. Dinasti Syailendra Kekuasaan Syailendra meninggalkan banyak bangunan candi yang megah dan besar nilainya, baik dari segi kebudayaan, kehidupan masyarakat dan perkembangan kerajaan. Candi-candi yang terkenal antara lain Candi Mendut, Pawon, Borobudur, Kalasan, Sari, dan Sewu. 11 Candi Borobudur mendapat perhatian khusus dari para ahli. Dalam penelitian para ahli, nama Borobudur diperkirakan berasal dari kata Bhumi Sambhara Buddhara. Kata Bhumi Sambhara berarti “bukit atau gunung” dan Buddhara berarti “raja”. Jadi arti dari nama tersebut adalah Raja Gunung, yang sama artinya dengan Syailendra.

g. Kerajaan Medang Kamulan 1 Kehidupan Kebudayaan

Kebudayaan Kerajaan Medang Kamulan pada masa ini sudah berkembang dengan sangat baik. Pajak-pajak telah dibebaskan karena harus memelihara sebuah bangunan suci. Daerah yang dibebaskan bernama Perdikan atau Sima.

h. Kerajaan Kediri 1 Kehidupan Kebudayaan