Kerajaan Singasari Letak Geografis dan Kehidupan Politik kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan : SMA N 1 Pleret Mata Pelajaran : Sejarah KelasSemester : XI IPA Alokasi Waktu : 1x45 menit 1 x pertemuan Pertemuan ke : 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kompetensi Dasar : 1.1 Menganalisis perkembangan negara tradisional Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia Indikator : 1. Mendeskripsikan kehidupan sosial kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di berbagai daerah di Indonesia.

2. Mendeskripsikan Kehidupan ekonomi kerajaan-kerajaan Hindu

Budha di berbagai daerah di Indonesia.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah studi pustaka, diskusi dan tanya jawab, siswa dapat : 1. Mendeskripsikan kehidupan sosial kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di berbagai daerah di Indonesia.

2. Mendeskripsikan Kehidupan ekonomi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di berbagai daerah

di Indonesia.

B. Materi Ajar

1. Kehidupan sosial dan Kehidupan Ekonomi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di

berbagai daerah di Indonesia a. Kerajaan Kutai 1 Kehidupan Sosial Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai dapat diketahui bahwa pada abad ke 4 M masyarakat didaerah Kutai telah banyak menerima pengaruh Hindu. Masyarakat tersebut mendirikan suatu kerajaan yang rapi menurut pola pemerintahan di India. Informasi ini penting karena menunjukkan bahwa berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu telah 2 berkembang mengikuti pola perkembangan zaman. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur yang datang dari luar India dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia. 2 Kehidupan Ekonomi Tentang kehidupan perekonomian masyarakat Kutai tidak banyak yang bisa diketahui dari prasasti-prasasti Kutai. Namun melihat letaknya, Kutai sangat strategis, terletak pada jalur aktivitas pelayaran dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur. Di samping itu, letak Kutai yang jauh ke arah pedalaman sangat baik sebagai tempat peristirahatan bagi para pelayar yang melakukan perjalanan jauh. Secara langsung maupun tidak langsung hal ini berpengaruh besar terhadap perkembangan perekonomian masyarakat, di mana perdagangan juga dijadikan mata pencaharian utama.

b. Kerajaan Tarumanegara

1 Kehidupan Sosial Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi dibawah pemerintahan Raja Purnawarman. Hal ini dapat diketahui melalui penafsiran dari Prasasti Ciaruteun yang menyebutkan bahwa telapak kaki Raja Purnawarman disamakan dengan telapak kaki Dewa Wisnu, dimana Dewa Wisnu dipandang sebagai dewa pelindung dunia. Jadi, Raja Purnawarman adalah seorang Raja yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum Brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan sebagai para dewa. 2 Kehidupan Ekonomi Prasasti Tugu menyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak . Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar bagi masyarakat karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir dan sarana-sarana lalu lintas pelayaran perdagangan antardaerah di Kerajaan Tarumanegara atau dengan dunia luar. Juga perdagangan dengan daerah- daerah di sekitarnya. Bahkan sebaliknya masyarakat dapat memenuhi aktivitas kebutuhan hidupnya dari dunia luar, terutama terhadap barang- barang yang tidak dapat dihasilkan oleh rakyat. Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah berjalan teratur.

c. Kerajaan KalinggaHoling

1 Kehidupan Sosial