Letak Geografis Kerajaan Kediri

9

c. Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial masa Majapahit aman, damai, dan tenteram. Dalam kitab Negarakrtagama disebutkan bahwa Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan terhadap rakyat sangat diperhatikan. Demikian juga peradilan, dilaksanakan secara ketat; siapa yang bersalah dihukum tanpa pandang bulu. d. Kehidupan Ekonomi Majapahit menjalankan politik bertetangga yang baik dengan Kerajaan asing, seperti Kerajaan Cina, Ayodya Siam, Champa, dan Kamboja. Sekitar tahun 1370-1381 Majapahit telah beberapa kali mengirim utusan persahabatan ke Cina, hal itu diketahui dari berita kronik Cina dari Dinasti Ming. Hubungan persahabatan yang dijalin dengan negara tetangga itu sangat penting bagi Kerajaan Majapahit. Khususnya dalam bidang perekonomian pelayaran dan perdagangan karena wilayah Kerajaan Majapahit terdiri atas pulau dan daerah kepulauan serta sebagai sumber barang dagangan yang sangat laku di pasaran. Barang dagangan yang dipasarkan antara lain beras, lada, gading, timah, besi, intan, ikan, cengkeh, pala, kapas, dan kayu cendana. Dalam dunia perdagangan, Kerajaan Majapahit memegang dua peranan penting.  Sebagai kerajaan produsen. Kerajaan Majapahit mempunyai wilayah yang sangat luas dan kondisi tanah yang subur. Dengan daerah yang subur, Kerajaan Majapahit menjadi produsen banyak barang dagangan.  Sebagai kerajaan perantara. Kerajaan Majapahit juga bertindak sebagai pedagang perantara. Artinya, membawa hasil bumi dari daerah satu ke daerah yang lainnya.

e. Kehidupan Budaya

Perkembangan kebudayaan di Kerajaan Majapahit dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan berikut.  Candi Candi peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain Candi Panataran Blitar, Candi Tegalwangi dan Surawana Pare, Kediri, Candi Sawanter Blitar, Candi Sumberjati Blitar, Candi Tikus Trowulan, dan bangunan-bangunan purba lainnya, terutama yang terdapat didaerah Trowulan.  Sastra Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan menjadi: 10 Sastra zaman Majapahit Awal. Hasil sastra pada zaman ini adalah : Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca tahun 1365 M, Kitab Sutasoma dan Kitab Arjunawiwaha karangan Empu Tantular, Kitab Kunjarakarna tidak diketahui pengarangnya, dan Kitab Parthayajna, tidak diketahui pengarangnya. Sastra zaman Majapahit Akhir. Hasil sastra zaman Majapahit akhir ditulis dalam Bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang kidung dan gancaran prosa. Hasil sastra terpenting antara lain: Kitab Pararaton , menceritakan riwayat raja- raja Singasari dan Majapahit; Kitab Sundayana, menceritakan Peristiwa Bubat, dll.

B. Metode Pembelajaran

Studi pustaka, tanya jawab, bermain peran, diskusi kelompokkelas, unjuk kerja dan penugasan.

C. Langkah-langkah pembelajaran

Pert. Kegiatan Pembelajaran Wkt. Keterangan I Pendahuluan :  Guru membuka pelajaran dengan senyum, sapa, salam dan berdoa  Guru mengabsen semua siswa di kelas  Guru menjelaska tujuan pembelajaran, inti materi dan aspek penilaian  Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan KalinggaHoling pada pertemuan minggu lalu. Kegiatan Inti:  Guru membagi kelas kedalam 3 kelompok diskusi. Masing - masing kelompok diberikan tugas untuk berdiskusi dengan 10 mnt. 65 mnt. 11 mencermati bahan ajar yang dibagikan oleh guru serta sumber – sumber yang lain, kelompok pertama membahas mengenai perkembangan Kerajaan Melayu letak geografis, kehidupan politik, kehidupan sosial, kehidupan ekonomi, dan kehidupan budaya, Membahas mengenai perkembangan Kerajaan Sriwijaya letak geografis, kehidupan politik, kehidupan sosial, kehidupan ekonomi, dan kehidupan budaya, Membahas mengenai perkembangan Kerajaan Mataram Kuno letak geografis, kehidupan politik, kehidupan sosial, kehidupan ekonomi, dan kehidupan budaya.  Hasil diskusi dari setiap kelompok berupa tulisan uraian singkat.  Guru meminta perwakilan dari masing – masing kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusi dari masing – masing kelompoknya.  Kelompok yang tidak presentasi diperbolehkan bertanya serta menaggapi presentasi dari kelompok penyaji.  Pertanyaan akan dijawab oleh kelompok penyaji, apabila kelompok penyaji tidak dapat menjawab pertanyaan maka siswa yang lain diperbolehkan untuk menjawab pertanyaan. Siswa yang lain juga diperbolehkan menanggapi atau menambahkan jawaban yang dikemukakan. Apabila pertanyaan tetap tidak